MOTTO FKM UNIMAL

MOTTO FKM UNIMAL

Selasa, 07 Mei 2013

Elearning : DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF (MHS REGULER)










































SETELAH ANDA MEMBACA SELURUH SLIDE DIATAS MAKA JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI :
TAHAPAN APA SAJA YANG SAUDARA LAKUKAN UNTUK MEMULAI PEMBENTUKAN DESA/KELURAHAN SIAGA ?

JAWAB PERTANYAAN DI KOLOM KOMENTAR !

8 komentar:

  1. tahapan-tahapan yang dilakukan untuk memulai pembentukan desa/kelurahan siaga :
    agar sebuah desa/kelurahan menjadi siaga maka desa tersebut harus memiliki forum desa/lembaga kemasyarakatan yang aktif dan adanya sarana/akses pelayanan kesehatan dasar.
    dalam pengembangannya desa siaga akan meningkat sesuai dengan tahapan kriteria dari masisng-masing tahapan. tahapan awal untuk menjadi desa/kelurahan siaga, desa tersebut harus memiliki standar awal dalam hal pelayanan kesehatannya, dimulai dengan pembentukan puskesmas dengan standar pratama, madya, purnama dan mandiri. dengan memenuhi ketentuan-ketentuan standar sarana/prasarana, maka desa/kelurahan tersebut bisa disebut desa/kelurahan siaga.

    BalasHapus
  2. Desa Siaga Aktif adalah: Desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau Upaya kesehatan bersumberdaya Masyarakat (UKBM) lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
    adapun tahapan kegiatannya a.l
    1.Persiapan
    a.Persiapan Petugas Pelaksana :
    •Pelatihan bidan
    •Pelatihan tokoh masyarakat( toma) dan kader
    b.Persiapan Masyarakat :
    •Pembentukan Forum Masyarakat Desa (FMD)
    •Survey Mawas Diri (pendataan keluarga/lapangan – rembuk desa)
    •Musyawarah Masyarakat Desa (di awal pembentukan)

    2.Pelaksanaan
    a.Pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan kewenangan bidan, bila tidak dapat ditangani dirujuk ke Puskesmas Pembantu atau Puskesmas.
    b.Kader dan toma melakukan surveilance (pengamatan sederhana) berbasis masyarakat tentang kesehatan ibu anak, gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku.
    c.Pertemuan Forum Masyarakat Desa untuk membahas masalah kesehatan desa termasuk tindak lanjut penemuan pengamatan sederhana untuk meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat dan menyepakati upaya pencegahan dan peningkatan.
    d.Alih pengetahuan dan keterampilan melalui pertemuan dan kegiatan yang dilakukan oleh jejaring penyebaran informasi kesehatan di desa (Jejaring Promosi Kesehatan), pelaksanaan kelas ibu, kelas remaja, pertemuan dalam rangka swa-medikasi, dsb.
    e.UKBM misalnya pelaksanaan Posyandu, Posbindu, Warung Obat, Upaya Kesehatan Kerja, UKBM Maternal (tabulin, calon donor darah, dsb.), dana sehat serta UKBM lain sesuai kebutuhan dan kesepakatan.
    f.Gerakan masyarakat dalam rangka kesigaan bencana dan kegawatdaruratan, Kesehatan Lingkungan, PHBS dan Keluarga Sadar Gizi.
    3.Pemantauan dan Evaluasi
    Keberhasilan pengembangan Desa siaga dapat dilihat dari empat (4) indikatornya yaitu masukan, proses, keluaran dan dampak. Uraian dan format yang dapat dipakai untuk memantau dan menilai keberhasilan Desa Siaga tercantum dalam lampiran.

    BalasHapus
  3. tahapan yang dilakukan untuk pembentukan desa siaga adalah :
    1. mencari tau kegiatan apa yang paling di butuhkan di desa tersebut .
    2. membuat POA yang sesuai dengan program yang cocok dengan keadaan di desa tersebut .
    3. melakukan kemitraan dengan lintas sektor . seperti:
    - dinas kesehatan ,
    - dinas pendidikan ,
    - Ketua RT , dan
    - Tokoh agama
    4. setelah itu , mulai melaksanakan program yang telah dibuat dengan melibatkan para kader-kader yang sebelumnya sudah diberikan pelatihan-pelatihan .

    BalasHapus
  4. TAHAPAN APA SAJA YANG SAUDARA LAKUKAN UNTUK MEMULAI PEMBENTUKAN DESA/KELURAHAN SIAGA ?
    tahapan yang harus kita lakukan adalah :
    dalam materi sbelumnya yg telah diberikan, output menjadi input. maka kita harus berawal dari tahapan yg paling bawah yaitu desa/kelurahan siaga pratama.
    dari tahap persiapan kita harus mempunyai dasar (5m)kemudian kita memulai dengan pendidikan kader2 yang ada di desa. sampai terbentuknya kader dan penjalanan program dasar seperti posyandu dan ukbm.
    setelah itu berjalan maka perlu adanya peningkatan sampai taraf madya, purnama samapi ke mandiri.

    namun kita lihat lagi indikator desa/kelurahan siaga adalah phbs berjalan. tentu ini tidak lepas dari peran tenaga kesehatan dan kader desa. untuk mewujudkan itu, maka dari itu tahapan yang harus kita lakukan sebagai petugas kesehatan adalah pembentukan kader. dan diteruskan oleh kegiatan lainya yang menuju pada mandiri yang diharapkan.

    terimakasih

    BalasHapus
  5. tahapan yang dilakukan untuk memulai pembentukan desa/kelurahan siaga adalah:
    dengan membestuk poskesdes di daerah tersebut atau postu dan puskesmas yang mudah memberikan pelayanan kesehatan kepada warga setiap hari nya.
    mencari tau kendala masyarakat yang sangat malas untuk pergi ke poskesdes tersebut..
    mencari tau penyakit apa saja yang ada di masyarakat dan mencari jalan keluar untuk menangani penyakit tersebut.
    melakukan pencanangan PHBS kepada rumah tangga.
    menyediakan kendaraan darurat untuk keperluan mendadak kepada masyarakat..
    memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar peduli terhadap lingkungan dan kesehatan.
    memberikan penyuluhan kepada BUMIL dan balita agar rutin datang ke puskesmas untuk memeriksa kesehatan mereka.

    BalasHapus
  6. TAHAPAN APA SAJA YANG SAUDARA LAKUKAN UNTUK MEMULAI PEMBENTUKAN DESA/KELURAHAN SIAGA ?

    1. Persiapan
    a. Persiapan Petugas Pelaksana :
    • Pelatihan bidan
    • Pelatihan tokoh masyarakat ( toma) dan kader
    b. Persiapan Masyarakat :
    • Pembentukan Forum Masyarakat Desa (FMD)
    • Survey Mawas Diri (pendataan keluarga/lapangan – rembuk desa)
    • Musyawarah Masyarakat Desa (di awal pembentukan)
    2. Pelaksanaan
    a. Pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan kewenangan bidan, bila tidak dapat ditangani dirujuk ke Puskesmas Pembantu atau Puskesmas.
    b. Kader dan toma melakukan surveilance (pengamatan sederhana) berbasis masyarakat tentang kesehatan ibu anak, gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku.

    c. Pertemuan Forum Masyarakat Desa untuk membahas masalah kesehatan desa termasuk tindak lanjut penemuan pengamatan sederhana untuk meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat dan menyepakati upaya pencegahan dan peningkatan.
    d. Alih pengetahuan dan keterampilan melalui pertemuan dan kegiatan yang dilakukan oleh jejaring penyebaran informasi kesehatan di desa (Jejaring Promosi Kesehatan), pelaksanaan kelas ibu, kelas remaja, pertemuan dalam rangka swa-medikasi, dsb.
    e. UKBM misalnya pelaksanaan Posyandu, Posbindu, Warung Obat, Upaya Kesehatan Kerja, UKBM Maternal (tabulin, calon donor darah, dsb.), dana sehat serta UKBM lain sesuai kebutuhan dan kesepakatan.
    f. Gerakan masyarakat dalam kesigaan bencana dan kegawatdaruratan, Kesehatan Lingkungan, PHBS dan Keluarga Sadar Gizi.
    3. Pemantauan dan Evaluasi
    Keberhasilan pengembangan Desa siaga dapat dilihat dari empat (4) indikatornya yaitu masukan, proses, keluaran dan dampak. Uraian dan format yang dapat dipakai untuk memantau dan menilai keberhasilan Desa Siaga tercantum dalam lampiran.

    Peran Tokoh Masyarakat
    • Pemberdaya masyarakat
    Berperan memotivasi masyarakat untuk mau dan mampu mengatasi masalahnya secara mandiri dengan melakukan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
    • Penggali sumber daya
    Diharapkan toma mampu menggali semua potensi yang ada di masyarakat baik materiil maupun non materiil yang dapat dimanfaatkan dalam peningkatan desa siaga aktif menuju masyarakat yang ber-PHBS.
    Fungsi Tokoh Masyarakat
    • Menggali sumber daya untuk kelangsungan kegiatan
    • Menaungi dan membina kegiatan-kegiatan masyarakat
    • Menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan
    • Memberi dukungan dalam pengelolaan kegiatan
    • Menggkoordinir gerakan masyarakat agar mau memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan dan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM)
    • Memberi dukungan sarana dan prasarana

    Peran Kader
    • Pelaku penggerakan masyarakat dalam
    o Pendataan PHBS, kadarzi dan kondisi rumah.
    o Pengamatan sederhana berbasis masyarakat
    o Peningkatan PHBS, Kadarzi dan kesehatan lingkungan
    o Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita
    • Peran tambahan, membantu dalam :
    o Penanggulangan kegawat-daruratan sehari-hari
    o Penyiapan untuk menghadapi bencana
    o Pengelolaan pos kesehatan desa (poskesdes) atau UKBM lainnya
    Fungsi Kader
    • Melakukan pencatatan, memantau dan evaluasi kegiatan Poskesdes bersama Bidan
    • Mengembangkan dan mengelola UKBM (PHBS, Kesling, KIBB-Balita, Kadarzi, Dana Sehat, TOGA, dll)
    • Mengidentifikasi dan melaporkan kejadian masyarakat yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat (surveilance ber-basis masyarakat).
    • Pemecahan masalah bersama masyarakat


    BalasHapus
  7. TAHAPAN YANG DILAKUKAN UNTUK MEMULAI PEMBENTUKAN DESA/KELURAHAN SIAGA ADALAH:
    Agar sebuah desa menjadi Desa Siaga maka desa tersebut harus memiliki forum desa / lembaga kemasyarakatan yang aktif dan adanya sarana / akses pelayanan kesehatan dasar. Dalam pengembangannya Desa Siaga akan meningkat dengan membagi menjadi 4 Kriteria Desa Siaga :
    1. Tahap Bina
    Pada tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, namun telah ada forum / lembaga masyarakat desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja, misalnya kelompok rembug desa, kelompok yasinan atau persekutuan doa, dsb. Demikian juga Posyandu dan Polindesnya mungkin masih pada tahap pratama. Pembinaan intensif dari petugas kesehatan dan petugas sektor lainnya sangat diperlukan, misalnya dalam bentuk pendampingan saat ada pertemuan forum desa untuk meningkatkan kinerja forum dengan pendekatan PKMD.
    2. Tahap Tumbuh
    Pada tahap ini forum masyarakat desa telah aktif lamdari anggota forum untuk mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat selain posyandu , Demikian juga Polindes dan Posyandu sedikitnya sudah pada tahap madya.
    Pendampingan dari tim Kecamatan atau petugas dari sektor/LSM masih sangat diperlukan untuk pengembangan kualitas Posyandu atau pengembangan UKBM lainnya. Hal penting lain yang diperhatikan adalah pembinaan dari Puskesmas PONED sehingga semua hamil, bersalin, nifas, serta bayi baru lahir yang risiko tinggi, dan mengalami komplikasi dapat ditangani dengan baik. Disamping itu sistem surveilans berbasis masyarakat juga sudah sudah dapat berjalan, artinya masyarakat mampu mengamati penyakit ( menular dan tidak menular ) serta faktor risiko di lingkungannya secara terus menerus dan melaporkan serta memberikan informasi pada petugas kesehatan / yang terkait.
    3. Tahap Kembang
    Pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. Sistem Kewaspadaan Dini masyarakat menghadapi bencana dan kejadian luar biasa telah dilaksanakan dengan baik, demikian juga dengan sistem pembiyaan kesehatan berbasis masyarakat.
    Jika selama ini pembiayaan kesehatan oleh masyarakat sempat terhenti karena kurangnya pemahaman terhadap sistem jaminan ,masyrakat didorong lagi untuk mengembangkan sistem serupa dimulai dari sistem yang sederhana dan jelas dibutuhkan oleh masyarakat, misalnya tabulin. Pembinaan masih diperlukan meskipun tidak terlalu intensif.
    4. Tahap Paripurna
    Pada tahap ini semua indikator dalam kriteria Desa Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan sehat serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakatnya sudah mandiri dan siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam , namun juga terhadap kemungkinan musibah / bencana non kesehatan. . Pendampingan dari Tim Kecamatan sudah tidak diperlukan lagi.

    Pendekatan Pengembangan Desa Siaga dilaksanakan melalui pendekatan edukatif yaitu dengan memfasilitasi masyarakat (individu, keluarga, kelompok masyarakat) untuk menjalani proses pembelajaran pemecahan masalah kesehatan yang dihadapinya secara terorganisasi (pengorganisasian masyarakat), dengan tahapan :
    1. Mengidentifikasi masalah, penyebab masalah dan sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah.
    2. Mendiagnosis masalah dan merumuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah.
    3. Menetapkan alternatif pemecahan masalah yang terpilih dan layak, merencanakan dan melaksanakannya.
    4. Memantau, mengevaluasi dan membina kelestarian upaya yang telah dilakukan.

    BalasHapus
  8. next...
    Langkah-langkah dalam pelaksanaan pengembangan Desa Siaga:
    a. Persiapan
    Dalam tahap persiapan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
    1. Pusat:
    - Penyusunan pedoman.
    - Pembuatan modul-modul pelatihan.
    - Penyelenggaraan Pelatihan bagi Pelatih atau Training of Trainers (TOT).
    2. Provinsi:
    - Penyelenggaraan TOT (tenaga kabupaten / Kota).
    3. Kabupaten / Kota:
    - Penyelenggaraan pelatihan tenaga kesehatan.
    - Penyelenggaraan pelatihan kader.
    b. Pelaksanaan
    Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
    1. Pusat:
    - Penyediaan dana dan dukungan sumber daya lain.
    2. Provinsi:
    - Penyediaan dana dan dukungan sumber daya lain.
    3. Kabupaten / Kota:
    - Penyediaan dana dan dukungan sumber daya lain.
    - Penyiapan Puskesmas dan Rumah Sakit dalam rangka penanggualangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan.
    4. Kecamatan:
    - Pengembangan dan Pembinaan Desa Siaga.
    c. Pemantauan dan Evaluasi
    Dalam tahap pemantauan dan evaluasi, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
    1. Pusat:
    - Memantau kemajuan dan mengevaluasi keberhasilan pengembangan Desa Siaga.
    2. Provinsi:
    - Memantau kemajuan pengembangan Desa Siaga.
    - Melaporkan hasil pemantauan ke pusat.
    3. Kabupaten / Kota:
    - Memantau kemajuan pengembangan Desa Siaga.
    - Melaporkan hasil pemantauan ke Provinsi.
    4. Kecamatan:
    - Melakukan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS).
    - Melaporkan pengembangan ke Kabupaten /Kota.

    Contoh kegiatan pelaksanaan pengembangan Desa Siaga, sebagai berikut:
    1. Persiapan
    a. Persiapan Petugas Pelaksana :
    - Pelatihan bidan
    - Pelatihan tokoh masyarakat ( toma) dan kader
    b. Persiapan Masyarakat :
    - Pembentukan Forum Masyarakat Desa (FMD)
    - Survey Mawas Diri (pendataan keluarga/lapangan – rembuk desa)
    - Musyawarah Masyarakat Desa (di awal pembentukan)
    2. Pelaksanaan
    - Pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan kewenangan bidan, bila tidak dapat ditangani dirujuk ke Puskesmas Pembantu atau Puskesmas.
    - Kader dan toma melakukan surveilance (pengamatan sederhana) berbasis masyarakat tentang kesehatan ibu anak, gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku.
    - Pertemuan Forum Masyarakat Desa untuk membahas masalah kesehatan desa termasuk tindak lanjut penemuan pengamatan sederhana untuk meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat dan menyepakati upaya pencegahan dan peningkatan.
    - Alih pengetahuan dan keterampilan melalui pertemuan dan kegiatan yang dilakukan oleh jejaring penyebaran informasi kesehatan di desa (Jejaring Promosi Kesehatan), pelaksanaan kelas ibu, kelas remaja, pertemuan dalam rangka swa-medikasi, dsb.
    - UKBM misalnya pelaksanaan Posyandu, Posbindu, Warung Obat, Upaya Kesehatan Kerja, UKBM Maternal (tabulin, calon donor darah, dsb.), dana sehat serta UKBM lain sesuai kebutuhan dan kesepakatan.
    - Gerakan masyarakat dalam kesigaan bencana dan kegawatdaruratan, Kesehatan Lingkungan, PHBS dan Keluarga Sadar Gizi.
    3. Pemantauan dan Evaluasi
    Keberhasilan pengembangan Desa siaga dapat dilihat dari empat (4) indikatornya yaitu masukan, proses, keluaran dan dampak.

    BalasHapus