Bacalah dengan seksama slide-slide berikut ini, bila ingin memperbesar slide, maka klik slide yang ingin diperbesar.
PERTANYAAN :
- Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
- Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
- Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
JAWABLAH PERTANYAAN DI KOLOM KOMENTAR
SETELAH MENJAWAB PERTANYAAN MAKA KLIK DISINI UNTUK MELANJUTKA MATERI LAINNYA
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusLetak organ reproduksi yang ada di dalam tubuh perempuan membuat perempuan seringkali tidak mengenal tubuhnya sendiri. Perempuan lebih susah untuk memperhatikan kesehatan reproduksinya, bahkan untuk tahu jika ada sesuatu yang salah dengan organ reproduksinya. Berbeda dengan laki-laki yang organ reproduksinya terlihat dari luar, mereka lebih mudah memperhatikan kesehatan reproduksinya.
Kesehatan reproduksi perempuan dipersulit lagi dengan adanya diskriminasi gender yang terjadi pada mereka. Perempuan seringkali hanya dianggap rahimnya yang termasuk salah satu organ reproduksi. Dengan demikian, segala yang berkaitan dengan rahimnya seringkali diatur oleh budaya patriarki. Rahim perempuan seolah-olah bukan miliknya, mereka seperti tidak memiliki hak atas rahimnya. Hak reproduksi perempuan tidak dipahami oleh masyarakat, bahkan oleh perempuan sendiri. Dengan demikian, mereka mengalami banyak kerugian akibat ini. Banyak perempuan mengalami anemia. Pelayanan kesehatan reproduksi untuk perempuan kurang dianggap penting, termasuk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi karena kurang diperhatikan. Selain itu, laki-laki juga tidak berpartisipasi dalam penjagaan kesehatan reproduksi perempuan, seperti dalam menggunakan alat kontrasepsi.
Contoh : banyaknya konseptor keluarga berencana (KB) masih didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN?
a. Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa seranagn ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
b. Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
c. Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul. Di samping itu korban juga mengalami kerugian kehilangan pekerjaannya karena kekerasan yang dialami.
d. Dampak psikologis. berupa trauma yang dialami sebagian besar korban. Bentuk trauma berbeda antara satu korban dengan korban lainnya. Trauma ini tergantung dari usia korban serta bentuk kekerasan yang dialami korban. Trauma dapat berupa ketakutan bertemu dengan orang lain, mimpi buruk atau ketakutan saat sendiri.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
a. Masalah Single Parent Karena Tinggal Terpisah
b. Masalah Single Parent Karena Kematian Pasangan
c. Masalah Single Parent Karena Perceraian
Upaya Penanggulangan Masalah
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah yang terjadi pada single parent adalah dengan memberikan konseling :
- Manajemen waktu
- Berpikir lebih positif dalam menanggapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
- Bina hubungan yang baik dengan mantan pasangan ataupun keluarga mantan pasangan.
tingkat pendidikan kaum perempuan yang sebagian besar masih rendah, tingkat diskriminasi gender (menomorduakan perempuan) dalam kehidupan sosial, sehingga berujung pada tingkat kesehatan yang masih rendah.
BalasHapusBeberapa penyakit yang sering menyerang seputar organ reproduksi dan sekaligus penyebab kematian kaum ibu/ kaum perempuan adalah kanker leher rahim, kanker payudara, dan penyakit kelamin (terutama HIV/AIDS).
Selama ini pelayanan kesehatan bagi perempuan identik dengan layanan kesehatan selama kehamilan dan melahirkan. Terlalu sering hamil dan kelelahan akibat bekerja dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Ketika masa kehamilan beberapa penyakit seringkali menghinggapi kaum ibu seperti malaria, hepatitis, diabetes dan anemia yang berkontribusi pada gangguan kehamilan.
Posisi perempuan dalam melindungi kesehatan reproduksi yang lemah. Hal ini tercermin dari banyaknya konseptor keluarga berencana (KB) masih didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
2. Dampak Kekerasan terhadap perempuan
. Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa seranagn ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
- Benturan berakibat memar luar /dalam, patah tulang maupun cacat fisik secara permanen.
- Gangguan pada sistem saraf pusat,
- Gangguan alat reproduksi, gangguan kehamilan
- penyakit menular seksual termasuk HIV-AIDS
Respon fisik yang menyertai pnyerangan seksual
- Kehilangan nafsu makan
- Gangguan tidur (insomnia, mimpi buruk, sulit tidur)
- Gangguan kecemasan
2. Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
3. Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul. Di samping itu korban juga mengalami kerugian kehilangan pekerjaannya karena kekerasan yang dialami.
4. Dampak psikologis. berupa trauma yang dialami sebagian besar korban. Bentuk trauma berbeda antara satu korban dengan korban lainnya. Trauma ini tergantung dari usia korban serta bentuk kekerasan yang dialami korban. Trauma dapat berupa ketakutan bertemu dengan orang lain, mimpi buruk atau ketakutan saat sendiri.
- Gangguan emosional, gangguan tidur atau makan, mimpi buruk, ingat kembali kejadian lampau
- ketidakpercayaan terhadap laki-laki
- Ketakutan pada hubungan intim
- Perasaan sangat marah
- perasaan bersalah
- Malu dan terhina.
Dampak lebih lanjutan perilaku anti sosial, perasaan tidak berdaya, perilaku bunuh diri, harga diri rendah, kecemasan, depresi, sulit tidur atau makan. Sebagai cara untuk menghadapi situasi kekerasan, perempuan dapat menunjukkan perilaku seperti minum alcohol, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, mempunyai banyak pasangan atau upaya bunuh diri.
- Dampak lebih besar terjadi apabila lingkungan korban tidak mendukung korban. Akibatnya, korban menjadi malu dan rendah diri. Banyak korban yang akhirnya harus pindah dari sekolah karena selalu menjadi bahan perbincangan guru dan teman di sekolahnya. Bahkan ada keluarga korban yang harus pindah tempat tinggal karena dianggap telah membuat cemar lingkungan tempat tinggalnya.
Dampak jangka panjang terjadi jika korban kekerasan tidak mendapat penanganan dan bantuan (konseling psikologis) yang memadai,
lanjutan....
BalasHapus3. 1.Masalah emosional
2.Masalah hukum (hak asuh, dll)
3.Menjalin hubungan baik dengan mantan suami/istri
4.Menghadapi anak
5.Masalah dengan lingkungan
6.Masalah keuangan
cara mengatasinya :
• Adanya kualitas waktu yang dihabiskan bersama dalam anggota keluarga.
• Memberikan perhatian lebih, termasuk dalam hal-hal kecil, seperti meninggalkan pesan yang melukiskan perhatian dari orang tua
• Keluarga yang prima adalah keluarga yang saling komitmen satu sama lainnya
• Menghormati satu sama lain, contohnya : dengan mengucapkan atau mengekspresikan rasa sayang kepada anak-anak, mengucapkan terima kasih pada saat anak-anak selesai melakukan tugas yang diberikan
• Kemampuan berkomunikasi penting dalam membangun keluarga yang prima
• Kondisi krisis dan stress dianggap sebagai tahapan kesempatan untuk terus berkembang
Ø Pemecahan Masalah Sigle Parent
1. Memberikan Kegiatan Yang Positif
Berbagai macam kegiatan yang dapat mendukung anak untuk lebih bias mengaktualisasikan diri secara positif antara lain demean penyaluran hobi, kursus sehingga menghindarkan anak melakukan hal-hal yang positif.
2. Memberi Peluang Anak Belajar Berperilaku Baik
Bertandang pada keluarga lain yang harmonis memberikan kesempatan bagi anak untuk meneladani figure orang tua yang tidak diperoleh dalam lingkungan keluarga sendiri.
3. Dukungan Komunitas
Bergabung dalam club sesama keluarga demean orang tua tunggal dapat memberikan dukungan karena anak mempunyai banyak teman yang bernasib sama sehingga tidak merasa sendirian.
Upaya Pencegahan Sigle Parent dan Pencegahan Dampak Negatif
a) Pencegahan terjadinya kehamilan diluar nikah.
b) Pencegahan perceraian demean mempersiapkan perkawinan demean baik dalam segi psikologis , keuangan , spiritual.
c) Menjaga komunikasi demean berbagai sarana teknologi informasi.
d) Menciptakan kebersamaan antar anggota keluarga.
e) Peningkatan spiritual dalam keluarga.
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusLetak organ reproduksi yang ada di dalam tubuh perempuan membuat perempuan seringkali tidak mengenal tubuhnya sendiri. Perempuan lebih susah untuk memperhatikan kesehatan reproduksinya, bahkan untuk tahu jika ada sesuatu yang salah dengan organ reproduksinya. Berbeda dengan laki-laki yang organ reproduksinya terlihat dari luar, mereka lebih mudah memperhatikan kesehatan reproduksinya.
Kesehatan reproduksi perempuan dipersulit lagi dengan adanya diskriminasi gender yang terjadi pada mereka. Perempuan seringkali hanya dianggap rahimnya yang termasuk salah satu organ reproduksi. Dengan demikian, segala yang berkaitan dengan rahimnya seringkali diatur oleh budaya patriarki. Rahim perempuan seolah-olah bukan miliknya, mereka seperti tidak memiliki hak atas rahimnya. Hak reproduksi perempuan tidak dipahami oleh masyarakat, bahkan oleh perempuan sendiri. Dengan demikian, mereka mengalami banyak kerugian akibat ini. Banyak perempuan mengalami anemia. Pelayanan kesehatan reproduksi untuk perempuan kurang dianggap penting, termasuk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi karena kurang diperhatikan. Selain itu, laki-laki juga tidak berpartisipasi dalam penjagaan kesehatan reproduksi perempuan, seperti dalam menggunakan alat kontrasepsi.
Contoh : banyaknya konseptor keluarga berencana (KB) masih didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN?
a. Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa seranagn ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
b. Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
c. Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul. Di samping itu korban juga mengalami kerugian kehilangan pekerjaannya karena kekerasan yang dialami.
d. Dampak psikologis. berupa trauma yang dialami sebagian besar korban. Bentuk trauma berbeda antara satu korban dengan korban lainnya. Trauma ini tergantung dari usia korban serta bentuk kekerasan yang dialami korban. Trauma dapat berupa ketakutan bertemu dengan orang lain, mimpi buruk atau ketakutan saat sendiri.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
a. Masalah Single Parent Karena Tinggal Terpisah
b. Masalah Single Parent Karena Kematian Pasangan
c. Masalah Single Parent Karena Perceraian
Upaya Penanggulangan Masalah
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah yang terjadi pada single parent adalah dengan memberikan konseling :
- Manajemen waktu
- Berpikir lebih positif dalam menanggapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
- Bina hubungan yang baik dengan mantan pasangan ataupun keluarga mantan pasangan..
Jawaban 1 :
BalasHapus1. Marginalisasi (Peminggiran) Terjadinya apabila perempuan tidak punya akses terhadap dan kontrol di dalam mendapatkan atau memutuskan sesuatu.
2. Sub Ordinasi (Penomor duaan) Persepsi masyarakat terhadap posisi laki –laki lebih tinggi atau diatas dan perempuan di bawah, ini berengaruh dalam semua bidang kehidupan. Persepsi adat bahwa sejak lahir laki – laki dianggap raja dan harus di hormati, oleh sebab itu lekaki dalam persepsi batak mempunyai hak dan kuasa yang lebih tinggi dari perempuan itu sebabnya wajar bila untuk mencapai kehendaknya, laki – laki melakukan kekerasan terhadap perempuan.
3. Stereotype (Pandangan / Citra Baku) Adanya pandangan yang sangat kuat terhadap citra diri perempuan. Contoh bahwa perempuan itu lemah psikis, lemah, penurut, cengeng.
4. Beban Ganda Perempuan harus mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga, pendidikan anak, mencari nafkah untuk anak.
Ketidaksetaraan gender merupakan keadaan diskriminatif (sebagai akibat dari perbedaan jenis kelamin). Dalam memperoleh kesempatan, pembagian sumber-sumber dan hasil pembangunan,serta akses terhadap pelayanan.
• Perbedaan akses terhadap pelayanan kesehatan
Lebih banyak dialami oleh perempuan dr keluarga miskin, krn tidak ada biaya maupun transportasi, pelayanan tdk sesuai dgn budaya/tradisi, tidak ada izin dari suami atau stigma sebagai org miskin
• Perlakuan petugas kesehatan sering dianggap kurang memperhatikan kebutuhan perempuan
Mis : proses persalinan yg normal srg dianggap sbg peristiwa medis saja & tdk mempertimbangkan kebutuhan perempuan, spt ; kebutuhan untuk didampingi oleh org terdekat atau bersalin dgn mengambil posisi yg plg nyaman.
• Bias gender dalam penelitian kesehatan
Ada indikasi bahwa penelitian kesehatan mempunyai tingkat bias gender yang nyata, baik dalam pemilihan topik,metode yang di gunakan,maupun dalam analisis data.
Contoh : Ø Kesehatan Ibu & BBL
Keterbatasan perempuan untuk mengambil keputusan yang menyangkut kesehatan dirinya dan Tuntutan untuk tetap bekerja bagi ibu hamil
Ø Keluarga Berencana
Rendahnya kesertan ber-KB pada laki-laki, Perempuan tidak dapat memilih metode kontrasepsi yang diinginkan, Pengambilan keputusan yg bias gender
Ø Infeksi Menular Seksual
a) Permpuan selalu dijadikan obyek intervensi program pemberantasan IMS, walaupn laki-laki sebagai konsumen yang justru memberikan kontribusi yang cukup besar dalam permasalahn tersebut
b) Perempuan sbg PSK selalu manjadi obyek dan tudingan sumber permasalahn dlm upaya mngurangi praktek prostitusi, smentara kaum laki-laki yang mungkin menjadi sumber penularan tdk pernak dikoreksi atau diintervensi
Jawaban 2 :
BalasHapus1. Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa seranagn ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
2. Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
3. Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul. Di samping itu korban juga mengalami kerugian kehilangan pekerjaannya karena kekerasan yang dialami.
4. Dampak psikologis. berupa trauma yang dialami sebagian besar korban. Bentuk trauma berbeda antara satu korban dengan korban lainnya. Trauma ini tergantung dari usia korban serta bentuk kekerasan yang dialami korban. Trauma dapat berupa ketakutan bertemu dengan orang lain, mimpi buruk atau ketakutan saat sendiri. Ketakutan pada hubungan intim, - Perasaan sangat marah
- perasaan bersalah,- Malu dan terhina.
Jawaban 3 :
Masalah Single Parent
Setidaknya tercatat ada 6 masalah besar, yaitu :
1.Masalah emosional. 2.Masalah hukum (hak asuh anak, dan lain-lain). 3.Menjalin hubungan baik dengan mantan suami/istri. 4.Menghadapi anak. 5.Masalah dengan lingkungan. 6.Masalah keuangan.
7.Masalah kesehatan. 8.Peran Ganda
Upaya Penanggulangan Masalah
Upaya yang dapat dilakukan bidan untuk menanggulangi masalah yang terjadi pada single parent adalah dengan memberikan konseling :
1. Manajemen waktu : Penentuan prioritas kegiatan dan pengaturan jadwal kegiatan dalam tanggung jawab pemenuhan kebutuhan keluarga.
2. Berpikir lebih positif dalam menanggapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mengikuti kegiatan keagamaan yang diselenggarakan.
4. Dukungan ego (ego support) : Seseorang yang mengalami kelabilan emosi, akan mengalami stress, down (tidak bersemangat) ketika mengalami masalah, oleh karena itu dukungan dan perhatian dari seorang teman, sahabat ataupun keluarga terdekat akan mampu memberikan kekuatan moral dan semangat hidup untuk dapat mengatasi masalahnya dengan sebaik-baiknya.
5. Bina hubungan yang baik dengan mantan pasangan ataupun keluarga mantan pasangan. Dalam masa perkembangan, seorang anak tetap membutuhkan figur orang tua yang lengkap. Agar perkembangan anak dapat berjalan dengan baik, komunikasi antara anak dengan ayah tetap harus dilakukan.
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusJawab: Kesehatan reproduksi perempuan dipersulit lagi dengan adanya diskriminasi gender yang terjadi pada mereka. Perempuan seringkali hanya dianggap rahimnya yang termasuk salah satu organ reproduksi. Dengan demikian, segala yang berkaitan dengan rahimnya seringkali diatur oleh budaya patriarki. Rahim perempuan seolah-olah bukan miliknya, mereka seperti tidak memiliki hak atas rahimnya. Hak reproduksi perempuan tidak dipahami oleh masyarakat, bahkan oleh perempuan sendiri. Dengan demikian, mereka mengalami banyak kerugian akibat ini. Banyak perempuan mengalami anemia. Pelayanan kesehatan reproduksi untuk perempuan kurang dianggap penting, termasuk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi karena kurang diperhatikan. Selain itu, laki-laki juga tidak berpartisipasi dalam penjagaan kesehatan reproduksi perempuan, seperti dalam menggunakan alat kontrasepsi.
Contohnya : Perempuan dianggap cengeng, karena banyaknya pikiran-pikiran yang kadang tidak rasional.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
Jawab:
a. Dampak fisik dan seksual.
b. Dampak Sosial
c. Dampak ekonomi.
d. Dampak psikologis. berupa trauma yang dialami sebagian besar korban.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
Jawab: Selalu berfikir positif dan membina suasana yang menyenangkan di kehidupannya sehari-hari.
Letak organ reproduksi yang ada di dalam tubuh perempuan membuat perempuan seringkali tidak mengenal tubuhnya sendiri. Perempuan lebih susah untuk memperhatikan kesehatan reproduksinya, bahkan untuk tahu jika ada sesuatu yang salah dengan organ reproduksinya. Berbeda dengan laki-laki yang organ reproduksinya terlihat dari luar, mereka lebih mudah memperhatikan kesehatan reproduksinya.
BalasHapusKesehatan reproduksi perempuan dipersulit lagi dengan adanya diskriminasi gender yang terjadi pada mereka. Perempuan seringkali hanya dianggap rahimnya yang termasuk salah satu organ reproduksi. Dengan demikian, segala yang berkaitan dengan rahimnya seringkali diatur oleh budaya patriarki. Rahim perempuan seolah-olah bukan miliknya, mereka seperti tidak memiliki hak atas rahimnya.
Diskriminasi gender ini mempengaruhi kesehatan reproduksi perempuan sepanjang hidupnya, dimulai sejak masih di dalam kandungan. Hak reproduksi perempuan tidak dipahami oleh masyarakat, bahkan oleh perempuan sendiri. Dengan demikian, mereka mengalami banyak kerugian akibat ini. Banyak perempuan mengalami anemia. Pelayanan kesehatan reproduksi untuk perempuan kurang dianggap penting, termasuk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi karena kurang diperhatikan. Selain itu, laki-laki juga tidak berpartisipasi dalam penjagaan kesehatan reproduksi perempuan, seperti dalam menggunakan alat kontrasepsi.
Segala hal tersebut merugikan perempuan. Pengetahuan perempuan akan kesehatannya juga menjadi terbatas. Ahli bidang kesehatan lebih banyak didominasi oleh laki-laki sehingga mengurangi, bahkan menghilangkan, perspektif perempuan. Ketika perempuan mengkonsultasikan masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksinya, para ahli atau dokter hanya menggunakan pendekatan yang hanya melihat gejala-gejala yang ada (syndomic approach).
Masalah Kekerasan Terhadap Perempuan ibarat fenomena gunung es: sangat besar namun yang muncul ke permukaan hny sebagian kecilnya
Perempuan mengalami ketidakadilan dan menjadi sasaran kesewenangan secara fisik, psikologis, seksual/reproduksi dan ekonom
menunjukan kekerasan dlm relasi personal/keluarga paling tinggi disusul kekerasan dlm komunitas, tempat kerja, situasi konflik dll
juga tidak berwajah tunggal. Kekerasan selalu melibatkan lebih dr satu aspek (fisik+mental, seksual+ekonomi, dsb
dlm keluarga: penganiayaan/disiplin dengan kekerasan, pemaksaan bekerja, perjodohan paksa, isolasi sosial, deprivasi
dlm keluarga: pelanggaran/pengabaian hak/kebutuhan, kekerasan seksual, penelantaran, ancaman, perendahan/penghinaan
Masalah Single Parent Karena Tinggal Terpisah
BalasHapusSingle parent yang terpisah dengan pasangan karena bekerja/belajar di kota/negara lain, memiliki beberapa masalah, seperti :
1.merasa kesepian,
2.tidak terpenuhinya kebutuhan seks sementara secara de jure ia seharusnya bisa mendapatkan pemenuhan kebutuhan seks dari pasangannya,
3.saat pasanganya berada jauh darinya, ia juga merasa berat membesarkan anak sendiri,
4.peran ganda : dimana seseorang harus berperan sebagai ibu atau ayah, sebagai pendidik dan kepala keluarga, sebagai pengatur rumah tangga dan pencari nafkah,
5.ancaman kesehatan : akibat peran ganda yang dijalani, wanita akan mengalami gangguan kesehatan seperti kelelahan, kecapean, kurang gizi, sehingga mengakibatkan angka kesakitan meningkat, hal ini diakibatkan karena kondisi fisik yang sering dipergunakan untuk melakukan suatu aktivitas secara berkelanjutan,
6.emosi labil : seseorang merasa tidak senang atau tidak puas dengan keadaan diri sendiri dan lingkungannya, rasa tidak puas ini mengakibatkan emosi seseorang tersebut menjadi labil dimana ia akan mengalami perasaan cemas, tidak berdaya, depresi dan mudah tersinggung.
BalasHapus1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
Jawab :
- Beban Ganda Perempuan harus mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga, pendidikan anak, mencari nafkah untuk anak.
Ketidaksetaraan gender merupakan keadaan diskriminatif (sebagai akibat dari perbedaan jenis kelamin). Dalam memperoleh kesempatan, pembagian sumber-sumber dan hasil pembangunan,serta akses terhadap pelayanan.
- Persepsi masyarakat terhadap posisi laki –laki lebih tinggi atau diatas dan perempuan di bawah, ini berengaruh dalam semua bidang kehidupan. Persepsi adat bahwa sejak lahir laki – laki dianggap raja dan harus di hormati, oleh sebab itu lekaki dalam persepsi batak mempunyai hak dan kuasa yang lebih tinggi dari perempuan itu sebabnya wajar bila untuk mencapai kehendaknya, laki – laki melakukan kekerasan terhadap perempuan.
Contohnya :
Keluarga Berencana
Rendahnya kesertan ber-KB pada laki-laki, Perempuan tidak dapat memilih metode kontrasepsi yang diinginkan, Pengambilan keputusan yg bias gender
Infeksi Menular Seksual
a) Permpuan selalu dijadikan obyek intervensi program pemberantasan IMS, walaupn laki-laki sebagai konsumen yang justru memberikan kontribusi yang cukup besar dalam permasalahn tersebut
b) Perempuan sbg PSK selalu manjadi obyek dan tudingan sumber permasalahn dlm upaya mngurangi praktek prostitusi, smentara kaum laki-laki yang mungkin menjadi sumber penularan tdk pernak dikoreksi atau diintervensi.
c) Perempuan dianggap cengeng, karena banyaknya pikiran-pikiran yang kadang tidak rasional.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
a. Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa seranagn ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
b. Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
c. Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul. Di samping itu korban juga mengalami kerugian kehilangan pekerjaannya karena kekerasan yang dialami.
d. Dampak psikologis. berupa trauma yang dialami sebagian besar korban. Bentuk trauma berbeda antara satu korban dengan korban lainnya. Trauma ini tergantung dari usia korban serta bentuk kekerasan yang dialami korban. Trauma dapat berupa ketakutan bertemu dengan orang lain, mimpi buruk atau ketakutan saat sendiri.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
a. Masalah Single Parent Karena Tinggal Terpisah
b. Masalah Single Parent Karena Kematian Pasangan
c. Masalah Single Parent Karena Perceraian
Upaya Penanggulangan Masalah
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah yang terjadi pada single parent adalah dengan memberikan konseling :
- Manajemen waktu
- Berpikir lebih positif dalam menanggapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
- Bina hubungan yang baik dengan mantan pasangan ataupun keluarga mantan pasangan.
menurut saya pak,,,
BalasHapus1. Aktivitas dan beban kerja
Sebagai wanita maka wajib hukumnya menjaga reproduksinya. Akan tetapi, ditengah banyaknya kesibukan dan tingginya beban kerja, maka banyak wanita yang menjadi lalai untuk memperhatikan kesehatan reproduksinya. Apalagi dengan beban kerja yang cukup tinggi, maka sebagai kaum hawa yang tidak lepas dari kelemahan dan kelembutan tentunya tingginya beban kerja sangat berpengaruh pada kesehatan reproduksinya.
contohnya,,banyaknya konseptor keluarga berencana (KB) masih didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
2. menurut saya dampak kekerasan terhadap kaum wanita adalah :
Dampak secara ekonomi
Pada wanita yang mengalami penyiksaan fisik, diperlukan pengeluaran biaya untuk sejumlah hal sekaligus, misalnya:
1. Biaya untuk penyembuhan gawat darurat dan perawatan selanjutnya
2. Biaya untuk membeli obat-obatan
3. Biaya untuk mengalihkan pekerjaan rumah yang biasanya dikerjakan oleh korban
Menggganggu rutinitas bekerja (bila korban adalah wanita pekerja)
Biaya yang diperlukan bila korban menempuh jalur hukum
Dampak kekerasan terhadap perempuan dalam situasi konflik
Dalam situasi konflik tindak kekerasan terhadap perempuan dapat terjadi di ranah manapun, oleh siapa pun, secara individual daupun berkelompok, dan mewujud dalam bentuk apapun, kekerasan fisik dan seksual maupun psikologis. Dari penyiksaan badan, organ seks, perkosaan, perbudakan seksual, ditambah dalam situasi konflik memaksa warga kehilangan rumah dan harta benda lainnya serta harus mengungsi.
Di dalam seluruh kondisi seperti di atas mereka mengalami luka dan sakit yang tak terobati, hingga ketahanan fisiknya juga melemah. Belum lagi beban dan derita psikologiknya ketika mereka menyaksikan pembunuhan atau penyiksaan massal, termasuk penyerangan langsung terhadap orang-orang dekat yang dicintai. Dengan demikian jelas bahwa dampaknya luar biasa dan dapat berjangka panjang sebagai hasil trauma yang pasti mengubah cara berpikir, baik atas dirinya sendiri maupun terhadap dunia di luar dirinya.
3.menurut saya masalah singgle perent dan cara mengatasi nya adalah:
1.merasa kesepian,
2.tidak terpenuhinya kebutuhan seks sementara secara de jure ia seharusnya bisa mendapatkan pemenuhan kebutuhan seks dari pasangannya,
3.saat pasanganya berada jauh darinya, ia juga merasa berat membesarkan anak sendiri,
4.peran ganda : dimana seseorang harus berperan sebagai ibu atau ayah, sebagai pendidik dan kepala keluarga, sebagai pengatur rumah tangga dan pencari nafkah,
5.ancaman kesehatan : akibat peran ganda yang dijalani, wanita akan mengalami gangguan kesehatan seperti kelelahan, kecapean, kurang gizi, sehingga mengakibatkan angka kesakitan meningkat, hal ini diakibatkan karena kondisi fisik yang sering dipergunakan untuk melakukan suatu aktivitas secara berkelanjutan,
-cara mengatasi nya adalah :
jadi lah pribadi yang mandiri dan harus menerima keadaan.
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusYaitu dalam masa puberitas wanita menuju dewasa belum tahunya tentang informasi kesehatan perawatan reproduksi yang baik dan menjaganya agar tetap sehat.. sehingga penaggulangan penyakit reproduksi sudah telat terdeteksi dan menyebabkan penyakit keputihan, pembengkakan organ dalam wanita dan lain2
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
Dapak kekerasan bisa secara fisik yaitu timbulnya memar di bagian organ dalam maupun luar yang disebabkan pemukulan benda tumpul, luka parah disebabkan benda tajam yang diarahkan pada bagian reproduksi maupun organ vital lainnya. Dampak kekerasan secara phisicologic adalah tibulnya rasa tidak percaya diri terhadap diri sendiri yang disebabkan perkataan-perkatan yang mengarah pada organ reprodusi hingaa angota tubuhlainya.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
Masalah yang di hadapi oleh single paren adalah masalah social dimata masyarakat dipandang sebelahmata maupun masalah mencari nafkah mengantikan peran suami dalam berkerja..
Cara mengatasinya adalah berdoa berpikir positif kedepan berikan peran terbaik sebaigai setatus single parent sehingga setatus yang di sandang dapat diterima dengan baik
1.Dalam hal kespro wanita lemah :
BalasHapusa. Kurangnya informasi tentang reproduksi wanita ,bagaimana dan apa fungsi dari alat reproduksi mereka.
b. Dari segi sosial bidaya banyak wanita indonesia yang masih beranggapan bahwa untuk menentukan jumlah kehamilan/anak,metode KB,bukan mereka yang berhak menentukan walaupun mereka yang menggunakan.Dan juga wanita tidak dapat melakukan tawar menawar dalam hal tindakan kesehatan yang mereka butuhkan.
2.Dampak kekerasan terhadap perempuan adalah :
a. Terjadi gangguan mental/psikis pada wanita tersebut,dan selalu merasa ketakutan bahwa hal itu akan terulang lagi.
b. Terjadi kecacatan isik bila kekerasan yang terjadi bersentuhan dengan fisik,seperti penyiksaan ( pukulan,tendangan,atau di siram dengan air keras )
c. Timbul rasa tidak percaya diri dari si perempuan,karena pengalaman/kejadian buruk yang dialaminya.
d. Berkurangnya rasa percaya/kepercayaan dengan orang lain.
3. Masalah dari single parent dan cara mengatasinya :
a. Dalam hal mengasuh/mendidik anak dilakukan sendiri.Untuk wanita yang belum matang dalam hal psikologis,hal ini sangat berat dilakukan karena mereka belum mengerti bagaimana mengatasi kondisi yang ada.
b. Dalam menafkahi anak/keluarganya dilakukan sendiri,hal ini sangat berat terutama bagi mereka yang belum memiliki penghasilan tetap/mapan.
c. Terkadang ada single parent yang belum siap dengan kondisi yang ada,dan belum siap secara kejiwaan.
d. Terkadang ada sebagian masyarakat yang mencemooh dengan keberadaan single parent.
Cara mengatasinya :
a. Perlu adanya dukungan keluarga baik secara moril dan terkadang materiil bagi single parent.
b.Perlunya memiliki psikis yang kuat dan iman yang baik untuk menjalani setiap kondisi yang ada.
c. Perlunya menjadi single parent yang berkualitas dalam arti memiliki pekerjaan/ penghasilan yang pasti untuk bisa menafkahi anak/keluarga.
d. Setiap permasalah yang ada harus selalu berfikir optimis bahwa masalah itu pasti ada solusi/jalan keluar.
NM. Trankko Negara
BalasHapus1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
pada hakikatnya sebagai manusia dalam hal ini perempuan juga memiliki keinginan untuk menikah dan melanjutkan keturunan, tetapi ada anggapan tertentu dalam budaya sosial. Reproduksi kaum perempuan dalam budaya sosial dalam posisi lemah dikarenakan stigma masyarakat yang memandang wanita yang bernilai ialah mereka yang mampu menghasilkan keturunan.contohnya: bagi mereka yang sulit mendapatkan keturunan atau bahkan tidak mampu menghsilkan keturunan akan tidak mendaptkan posisi selayaknya wanita pada umumnya. bahkan dalam hal ini bagi mereka yang tidak menghasilkan keturunan terkadang seperti tidak memiliki hak untuk tidak dipoligami. padahal untuk melakukan poligami dinegara ini diperlukan persetujuan tertulis dari istri yang bersangkutan. kemudian dalam memilih alat kontrasepsi atau untuk mempercepat kehamilan atau menundanya, wanita kurang bisa diposisikan untuk memiliki argumen yang sama dengan laiki laki.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja dampak kekerasan terhadap perempuan ? dampak yang ditimbulkan dari kekerasan terhadap perempuan bersifat kompleks, dimulai dari dampak kekerasan fisik seperti luka memar, lebam. dampak psikologis dan sosial mengakibatkan wanita kehlangan fungsinya secara sehat, perasaan sakit hati, tertekan, mearik diri dari pergaulan sosial bahkan menimbulkan psikosa. selanjutnya dapat menurunkan produktifitas wanita secara ekonomi, semagat kerja menurun, enggan bersaing, bahkan mengundurkan diri akibat dampak dari kekerasan yang dialaminya.
3. masalah singgel parent merupakan masalah yang dihadapi wanita yang membangun keluarga dengan anak, tanpa dilengkapi suami sebagai kepala keluarga. single parent bisa diakibatkan perceraian tau kematian. peran ganda yang harus dilakukan sebagai ayah sekaligus ibu bagi sianak dan keluarga merupakan masalah yang tidak mudah. perlu dukungan dan suport dari keluarga terdekat yang mamapu menguatkan keluarga single paret untuk menjalankan kehidupan layaknya keluarga yang sempurna. cara menanggulanginya ialah pendekatan terhadap single parent, konseling, motivasi dan melibatkan keluarga terdekat sebagai jalan untuk membantu dan memfasilitasi memecahkan masalah yang dihadapi keluarga single parent.
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusjawab:
1. Peran perempuan adalah di sektor domestik: peran laki-laki adalah sebagai pemimpin dan pelindung keluarga, jadi bertanggung jawab dan berperan di sektor publik.
2. Stereoptipe berdasarkan adat diidentikan dengan peran sebagai berikut:
a. Peran perempuan adalah di “dapur/masak, kasur/manak, pupur/macak” (dapur untuk menyediakan makanan dan kegiatan domestik; kasur untuk memuaskan kebutuhan seksual dan regeneratif keluarga, dan pupur/dandan untuk kebutuhan memuaskan kebutuhan seksual suami).
b. Posisi perempuan sebagai “konco wingking” (orang belakang) dan orang nomor dua dalam pengambilan keputusan dalam keluarga.
c. Peran laki-laki sebagai pemimpin keluarga dan tulang punggung keluarga.
d. Laki-laki tabu melakukan pekerjaan domestik seperti cuci piring, cuci baju dan memasak, karena itu “pekerjaan perempuan”. Laki-laki yang bersedia melakukan pekerjaan perempuan dikhawatirkan dapat menurunkan derajat dan kewibawaan sebagai pemimpin dalam keluarga.
e. Pendidikan diutamakan untuk laki-laki daripada perempuan, karena hal ini berkaitan dengan posisi laki-laki yang lebih utama dibandingkan perempuan. Adat menganggap perempuan tidak perlu sekolah terlalu tinggi karena “percuma saja, akhirnya toh ke dapur juga”.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
jawab:
Dampak kekerasan terhadap perempuan adalah: mengalami sakit fisik, tekanan mental, menurunnya rasa percaya diri dan harga diri, mengalami rasa tidak berdaya, mengalami ketergantungan pada suami yang sudah menyiksa dirinya, mengalami stress pasca trauma, mengalami depresi, dan keinginan untuk bunuh diri. Dampak kekerasan terhadap pekerjaan perempuan adalah kinerja menjadi buruk, lebih banyak waktu dihabiskan untuk mencari bantuan pada Psikolog ataupun Psikiater, dan merasa takut kehilangan pekerjaan.
Menurut Suryakusuma (1995) efek psikologis penganiayaan bagi banyak perempuan lebih parah dibanding efek fisiknya. Rasa takut, cemas, letih, kelainan stress post traumatic, serta gangguan makan dan tidur merupakan reaksi panjang dari tindak kekerasan. Namun, tidak jarang akibat tindak kekerasan terhadap istri juga meng-akibatkan kesehatan reproduksi terganggu secara biologis yang pada akhirnya meng-akibatkan terganggunya secara sosiologis. Istri yang teraniaya sering mengisolasi diri dan menarik diri karena berusaha menyembunyikan bukti penganiayaan mereka.
lanjutan........
Hapus3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
jawab:
Masalah yang di hadapi pada single parent :
a. Ancaman kesehatan
Akibat peran ganda yang harus di jalani,wanita akan mengalami gangguan kesehatan seperti kelelahan,kecapean ,kurang gizi ,sehingga mengakibatkan angka kesakitan meningkat.hal ini di akibatkan karna kondisi fisik yang sering di pergunakan untuk melakukan suatu aktifitas secaras berkelanjutan .
b. Emosi labil
Wanita merasa tidak senang atau tidak puas dengan keadaan diri sendiri dan lingkunganya .rasa tidak puas ini mengakibatkan emosi wanita tersebut menjadi labil dimana wanita akan mengalami perasaan cemas ,tidak berdaya,depresi dan mudah tersinggung .
c. Peran ganda
Dimana wanita tersebut harus berperan baik sebagai ibu dan pendidik bagi anak-anaknya sebagai kepala keluarga ,sebagai pengatur atau pengelola rumah tangga dan sebagai pencari nafkah dalam mengatasi masalah keluarga.
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah yang terjadi pada single parent adalah dengan memberikan konseling :
a. Manajement waktu
Penentuan prioritas kegiatan dan pengaturan jadwal kegiatan dalam tanggung jawab pemenuhan kebutuhan keluarga .
b. Berfikir lebih positif dalam menanggapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
· Mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa dengan mengikuti kegiataan keagama’an yang di selenggarakan .
· Dukungan ego (ego support )
Wanita yang mengalami kelabilan emosi,akan mengalami setres ,down atau tidak bersemangat ketika mengalami masalah,oleh karna itu dukungan dan perhatiaan seorang teman sahabat ataupun keluarga terdekat akan mampu memberikan kekuatan moral dan semangat hidup untuk dapat mengatasi masalahnya dengan sebaik-baiknya .
· Bina hubungan yang baik dengan mantan suami, keluarga mantan suami .dalam masa perkembangan seorang anak membutuhkan figure orang tua yang lengkap .agar perkembangan anak dapat berjalan dengan baik ,komunikasi antar anak dan ayah tetap harus di lakukan
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusLetak organ reproduksi yang ada di dalam tubuh perempuan membuat perempuan seringkali tidak mengenal tubuhnya sendiri. Perempuan lebih susah untuk memperhatikan kesehatan reproduksinya, bahkan untuk tahu jika ada sesuatu yang salah dengan organ reproduksinya. Berbeda dengan laki-laki yang organ reproduksinya terlihat dari luar, mereka lebih mudah memperhatikan kesehatan reproduksinya.
Kesehatan reproduksi perempuan dipersulit lagi dengan adanya diskriminasi gender yang terjadi pada mereka. Perempuan seringkali hanya dianggap rahimnya yang termasuk salah satu organ reproduksi. Dengan demikian, segala yang berkaitan dengan rahimnya seringkali diatur oleh budaya patriarki. Rahim perempuan seolah-olah bukan miliknya, mereka seperti tidak memiliki hak atas rahimnya.
contohnya : Banyaknya konseptor keluarga berencana (KB) masih didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
- Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa seranagn ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
- Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
- Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul. Di samping itu korban juga mengalami kerugian kehilangan pekerjaannya karena kekerasan yang dialami.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
Single parent yang terpisah dengan pasangan karena bekerja/belajar di kota/negara lain, memiliki beberapa masalah, seperti :
- merasa kesepian
- tidak terpenuhinya kebutuhan seks sementara secara de jure ia seharusnya bisa mendapatkan pemenuhan kebutuhan seks dari pasangannya.
- saat pasanganya berada jauh darinya, ia juga merasa berat membesarkan anak sendiri.
- peran ganda : dimana seseorang single perent harus berperan sebagai ibu atau ayah, sebagai pendidik dan kepala keluarga, sebagai pengatur rumah tangga dan pencari nafkah.
- Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusLetak organ reproduksi yang ada di dalam tubuh perempuan membuat perempuan seringkali tidak mengenal tubuhnya sendiri. Perempuan lebih susah untuk memperhatikan kesehatan reproduksinya, bahkan untuk tahu jika ada sesuatu yang salah dengan organ reproduksinya. Berbeda dengan laki-laki yang organ reproduksinya terlihat dari luar, mereka lebih mudah memperhatikan kesehatan reproduksinya.
Kesehatan reproduksi perempuan dipersulit lagi dengan adanya diskriminasi gender yang terjadi pada mereka. Perempuan seringkali hanya dianggap rahimnya yang termasuk salah satu organ reproduksi. Dengan demikian, segala yang berkaitan dengan rahimnya seringkali diatur oleh budaya patriarki. Rahim perempuan seolah-olah bukan miliknya, mereka seperti tidak memiliki hak atas rahimnya. Hak reproduksi perempuan tidak dipahami oleh masyarakat, bahkan oleh perempuan sendiri. Dengan demikian, mereka mengalami banyak kerugian akibat ini. Banyak perempuan mengalami anemia. Pelayanan kesehatan reproduksi untuk perempuan kurang dianggap penting, termasuk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi karena kurang diperhatikan. Selain itu, laki-laki juga tidak berpartisipasi dalam penjagaan kesehatan reproduksi perempuan, seperti dalam menggunakan alat kontrasepsi.
Contoh : banyaknya konseptor keluarga berencana (KB) masih didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
- Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN?
a. Terjadi gangguan mental/psikis pada wanita tersebut,dan selalu merasa ketakutan bahwa hal itu akan terulang lagi.
b. Terjadi kecacatan isik bila kekerasan yang terjadi bersentuhan dengan fisik,seperti penyiksaan ( pukulan,tendangan,atau di siram dengan air keras )
c. Timbul rasa tidak percaya diri dari si perempuan,karena pengalaman/kejadian buruk yang dialaminya.
d. Berkurangnya rasa percaya/kepercayaan dengan orang lain.
- Masalah Single Parent Karena Tinggal Terpisah
Single parent yang terpisah dengan pasangan karena bekerja/belajar di kota/negara lain, memiliki beberapa masalah, seperti :
1.merasa kesepian,
2.tidak terpenuhinya kebutuhan seks sementara secara de jure ia seharusnya bisa mendapatkan pemenuhan kebutuhan seks dari pasangannya,
3.saat pasanganya berada jauh darinya, ia juga merasa berat membesarkan anak sendiri,
4.peran ganda : dimana seseorang harus berperan sebagai ibu atau ayah, sebagai pendidik dan kepala keluarga, sebagai pengatur rumah tangga dan pencari nafkah,
5.ancaman kesehatan : akibat peran ganda yang dijalani, wanita akan mengalami gangguan kesehatan seperti kelelahan, kecapean, kurang gizi, sehingga mengakibatkan angka kesakitan meningkat, hal ini diakibatkan karena kondisi fisik yang sering dipergunakan untuk melakukan suatu aktivitas secara berkelanjutan,
6.emosi labil : seseorang merasa tidak senang atau tidak puas dengan keadaan diri sendiri dan lingkungannya, rasa tidak puas ini mengakibatkan emosi seseorang tersebut menjadi labil dimana ia akan mengalami perasaan cemas, tidak berdaya, depresi dan mudah tersinggung.
1. Dewasa ini tingkat pendidikan kaum perempuan yang sebagian besar masih rendah, tingkat diskriminasi gender (menomorduakan perempuan) dalam kehidupan sosial, sehingga berujung pada tingkat kesehatan yang masih rendah.
BalasHapusBeberapa penyakit yang sering menyerang seputar organ reproduksi dan sekaligus penyebab kematian kaum ibu/ kaum perempuan adalah kanker leher rahim, kanker payudara, dan penyakit kelamin IMS (terutama HIV/AIDS).
Selama ini pelayanan kesehatan bagi perempuan identik dengan layanan kesehatan selama kehamilan dan melahirkan. Terlalu sering hamil dan kelelahan akibat bekerja dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Ketika masa kehamilan beberapa penyakit seringkali menghinggapi kaum ibu seperti malaria, hepatitis, diabetes dan anemia yang berkontribusi pada gangguan kehamilan.
Posisi perempuan dalam melindungi kesehatan reproduksi yang lemah. Hal ini tercermin dari banyaknya konseptor keluarga berencana (KB) masih didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki
2. DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
-. Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa seranagn ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
-. Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
-. Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul. Di samping itu korban juga mengalami kerugian kehilangan pekerjaannya karena kekerasan yang dialami.
-. Dampak psikologis. berupa trauma yang dialami sebagian besar korban. Bentuk trauma berbeda antara satu korban dengan korban lainnya. Trauma ini tergantung dari usia korban serta bentuk kekerasan yang dialami korban. Trauma dapat berupa ketakutan bertemu dengan orang lain, mimpi buruk atau ketakutan saat sendiri.
3.Upaya Penanggulangan Masalah
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah yang terjadi pada single parent adalah dengan memberikan konseling :
- Manajemen waktu
- Berpikir lebih positif dalam menanggapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
- Bina hubungan yang baik dengan mantan pasangan ataupun keluarga mantan pasangan
TRI AFRINIA Menjawab
BalasHapus1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, jelaskan dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
Perempuan lebih susah untuk memperhatikan kesehatan reproduksinya, bahkan untuk tahu jika ada sesuatu yang salah dengan organ reproduksinya. Berbeda dengan laki-laki yang organ reproduksinya terlihat dari luar, mereka lebih mudah memperhatikan kesehatan reproduksinya.
Kesehatan reproduksi perempuan dipersulit lagi dengan adanya diskriminasi gender yang terjadi pada mereka. Perempuan seringkali hanya dianggap rahimnya yang termasuk salah satu organ reproduksi. Dengan demikian, segala yang berkaitan dengan rahimnya seringkali diatur oleh budaya patriarki. Rahim perempuan seolah-olah bukan miliknya, mereka seperti tidak memiliki hak atas rahimnya. Hak reproduksi perempuan tidak dipahami oleh masyarakat, bahkan oleh perempuan sendiri. Dengan demikian, mereka mengalami banyak kerugian akibat ini. Banyak perempuan mengalami anemia. Pelayanan kesehatan reproduksi untuk perempuan kurang dianggap penting, termasuk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi karena kurang diperhatikan. Selain itu, laki-laki juga tidak berpartisipasi dalam penjagaan kesehatan reproduksi perempuan, seperti dalam menggunakan alat kontrasepsi.
Contoh : banyaknya konseptor keluarga berencana (KB) masih didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja dampak kekerasan terhadap perempuan?
a. Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa serangan ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
b. Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
c. Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul. Di samping itu korban juga mengalami kerugian kehilangan pekerjaannya karena kekerasan yang dialami.
d. Dampak psikologis. berupa trauma yang dialami sebagian besar korban. Bentuk trauma berbeda antara satu korban dengan korban lainnya. Trauma ini tergantung dari usia korban serta bentuk kekerasan yang dialami korban. Trauma dapat berupa ketakutan bertemu dengan orang lain, mimpi buruk atau ketakutan saat sendiri.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
a. Masalah Single Parent Karena Tinggal Terpisah
b. Masalah Single Parent Karena Kematian Pasangan
c. Masalah Single Parent Karena Perceraian
Upaya Penanggulangan Masalah
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah yang terjadi pada single parent adalah dengan memberikan konseling :
a. Manajemen waktu
b. Bina hubungan yang baik dengan mantan pasangan ataupun keluarga mantan pasangan.
c. Berpikir lebih positif dalam menanggapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari
ARI WINARTO FKM
BalasHapus1. Dalam hal apa saja Kesehatan reproduksi wanita dalam posisi lemah, contohnya?
-Dalam hal pengetahuan atau informasi yang dapat diakses dan berguna bagi dirinya contohnya informasi mengenai program KB, banyak wanita di pedesaan yang kurang mengetahui sehingga memiliki banyak anak.
- Tidak memiliki jaringan sosial yang kuat yang memungkinkan perempuan mampu melakukan tawar menawar dalam berbagai tindakan yang merugikan. contohnya kasus perkosaan pada wanita, kasus perkosaan masih belum bisa menghasilkan sebuah keadilan bagi perempuan, perempuan selalu saja yang lebih banyak dirugikan bahkan menjadi single parent.
- Lemahnya basis ekonomi perempuan yang menyebabkan ia tergantung pada pencari nafkah. contohnya banyak perempuan yang memiliki pendidikan rendah yang tidak bekerja dan hanya bergantung dari sang suami.
2. Dampak kekerasan terhadap perempuan adalah dapat menyebabkan kematian akibat pemukulan dan pembunuhan, kehamilan yang tidak diharapkan/diluar nikah sebagai akibat dari sexual battering/kekerasan seksual, perempuan mengalami gangguan kejiwaan/psikologi misalnya sebagai akibat dari kekerasan dalam rumah tangga.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya?
a. Menjadi orang tua tunggal yang memiliki peran ganda sekaligus cara mengatasinya dengan dukungan dan bantuan dari keluarga terdekat yaitu orangtuanya atau saudara terdekat lainnya serta kematangan mental dari single parent yang memiliki semangat untuk berjuang demi anaknya.
b. Single parent harus mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. cara mengatasinya single parent harus mempunyai management yang baik dalam mengelola keuangan yang dimiliki dan mencari pekerjaan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu harapannya keluarga dari keluarga single parent juga memberikan bantuan semampunya.
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusJawab :
Perempuan dalam posisi lemah Pada masa Orde Baru, organisasi wanita meringkas peran perempuan sebatas 3 hal yaitu sebagai istri, ibu dari anak dan ibu rumah tangga. Hal ini menyebabkan tanpa disadari oleh perempuan bahwa tidak adanya tempat bagi perempuan untuk mengekspresikan fikiran bagi kemajuan kaum perempuan dari sudut kepentingan perempuan. Keadaan ini menyebabkan banyak kasus kekerasan dan ketidakadilan menimpa perempuandi masyarakat, baik itu kekerasan domestik, kekerasan pada buruh, atau kekerasan perempuan di Daerah Operasi Militer. Organisasi perempuan saat itu memainkan peran subordinasi dan menyebarkan citra peran ideal perempuan sebatas 3 hal dalam konotasi kodrat. Perempuan dicitrakan lemah lembut, tidak mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan suami, menjadi istri penurut, dan anak perempuan yang patuh.
Contoh Permasalahan kesehatan wanita dalam dimensi sosial antara lain:
1. Kekerasan
2. Perkosaan
3. Pelecehan seksual
4. Single parent
5. Perkawinan usia muda dan tua
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
Jawab :
Dampak kekerasan terhadap istri yang bersangkutan adalah: mengalami sakit fisik, tekanan mental, menurunnya rasa percaya diri dan harga diri, mengalami rasa tidak berdaya, mengalami ketergantungan pada suami yang sudah menyiksa dirinya, mengalami stress pasca trauma, mengalami depresi, dan keinginan untuk bunuh diri. Dampak kekerasan terhadap pekerjaan si istri adalah kinerja menjadi buruk, lebih banyak waktu dihabiskan untuk mencari bantuan pada Psikolog ataupun Psikiater, dan merasa takut kehilangan pekerjaan.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
Jawab :
.Masalah Single Parent Karena Perceraian
Dibandingkan dengan kedua jenis single parent di atas, single parent yang berpisah dengan pasangannya karena perceraian, memiliki masalah yang lebih serius lagi. Setidaknya tercatat ada 6 masalah besar, yaitu :
1.Masalah emosional.
2.Masalah hukum (hak asuh anak, dan lain-lain).
3.Menjalin hubungan baik dengan mantan suami/istri.
4.Menghadapi anak.
5.Masalah dengan lingkungan.
cara mengatasinya
Upaya Penanggulangan Masalah
Upaya yang dapat dilakukan bidan untuk menanggulangi masalah yang terjadi pada single parent adalah dengan memberikan konseling :
1.Manajemen waktu
Penentuan prioritas kegiatan dan pengaturan jadwal kegiatan dalam tanggung jawab pemenuhan kebutuhan keluarga.
2.Berpikir lebih positif dalam menanggapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mengikuti kegiatan keagamaan yang diselenggarakan.
RIA YUNITA, FKM
BalasHapus1. Dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, dan contohnya !
Pengetahuan perempuan akan kesehatannya masih terbatas. Ahli bidang kesehatan lebih banyak laki-laki sehingga mengurangi, bahkan menghilangkan, perspektif perempuan. Ketika perempuan mengkonsultasikan masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksinya, para ahli atau dokter hanya menggunakan pendekatan yang hanya melihat gejala-gejala yang ada, tidak mencermati secara detail apa dampaknya jika kesehatan reproduksi wanita tersebut terganggu.
Contohnya adalah keputihan, gatal-gatal pada vagina, dan sakit perut berlebihan ketika menstruasi. Ketika perempuan berkonsultasi masalah-masalah itu kepada dokter, dokter menganggap hal tersebut biasa dialami oleh perempuan. Seolah-olah gejala kerusakan organ reproduksi perempuan diremehkan. Perempuan yang mengalaminya juga percaya saja kepada dokter karena menganggap dokter adalah orang yang lebih tahu daripada dirinya sendiri, akan lemahnya pengetahuan wanita tentang kesehatan reproduksinya.
2. Dampak kekerasan terhadap perempuan !
Dampak kekerasan terhadap perempuan dirasakan secara fisik, seksual, social, ekonomi ataupun psikologis termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan yang menjadi hak sebagai wanita.
Secara fisik sebagai tindakan melukai, menyiksa, menganiaya, memukul, menendang, menampar.
Secara seksual sebagai tindakan kekerasan dalam bentuk pemaksaan dan penuntutan hubungan seksual
Secara social sebagai tindakan kekerasan yang mengakibatkan ketegangan hubungan social dengan pihak kesehatan taupun dengan pekerjaannya.
Secara ekonomi sebagai tindakan kekerasan yang mengakibatkan
Secara psikologi sebagai tindakan mengganggu atau menekan emosi, merendahkan kepercayaan diri baik secara perkataan ataupun perbuatan, trauma.
3. Masalah yang dialami single parent dan cara mengatasinya !
a. Masalah yang dihadapi : merasa kesepian, memegang tanggung jawab mengasuh anak dan mencari sumber pendapatan, kekurangan waktu untuk mengurus diri dan kehidupan seksualnya, kelelahan menanggung tanggung jawab untuk mendukung dan membesarkan anak sendirian, memiliki jam kerja yang lebih panjang, lebih banyak masalah ekonomi yang muncul, menghadapi perubahan hidup yang lebih keras, lebih rentan terkena depresi, kurangnya dukungan sosial dalam melakukan perannya sebagai orang tua, dan memiliki fisik yang rentan terhadap penyakit.
Cara mengatasinya :
1. Confrontative Coping. Strategi yang ditandai oleh usaha-usaha yang bersifat agresif untuk mengubah situasi.
2. Planful Problem Solving. Strategi yang menggambarkan usaha-usaha terpusat pada masalah yang dilakukan secara hati-hati untuk mengatasi situasi yang menekan. Dimana individu mengetahui apa yang harus dilakukannya.
3. Seeking Social Support. Strategi yang ditandai oleh usaha-usaha untuk mencari nasihat, informasi atau dukungan emosional dari orang lain. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara membicarakannya dengan orang lain yang dapat memberi saran dan alternatif pemecahan masalah secara konkret.
4. Self-Control. Strategi yang menggambarkan usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mengatur perasaanya dengan cara menyimpan perasaan-perasaan tersebut agar keadaan atau masalah yang dihadapi individu tidak diketahui oleh orang lain.
5. Distancing. Usaha yang dilakukan untuk menjaga jarak antara diri sendiri dengan masalah yang dihadapi dan bertingkah laku mengabaikan masalah yang dihadapi tersebut.
6. Positive Reappraisal. Strategi yang ditandai oleh usaha-usaha untuk menemukan makna yang positif dari masalah yang dihadapi dari situasi tersebut.
7. Accepting Responsibility. Suatu strategi yang pasif, dimana individu mengakui atau menerima bahwa dirinya memiliki peran dalam masalah tersebut.
8. Escape/Avoidance. Strategi berupa perilaku menghindar atau melarikan diri dari masalah dan situasi stress dengan cara berkhayal atau berangan-angan dan juga dengan cara makan, minum, merokok, menggunakan obat-obatan atau melakukan pengobatan.
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusJawab:
Dalam budaya yang berkembang dalam masyarakat, khususnya masyarakat tradisional, perempuan sering kali hanya menjadi obyek. Perempuan tidak mempunyai posisi tawar dalam reproduksi. Sebagai contohnya dalam pengambilan keputusan untuk hamil dalam suatu pernikahan. Perempuan seharusnya diberi hak untuk menentukan apa dia akan hamil atau tidak. Kaum pria tidak bisa memaksakan keinginannya untuk memiliki keturunan lagi kepada perempuan. Perempuan.
Contoh yang lain lemahnya wanita dalam budaya sosial yang menyangkut tentang kespro adalah, ketika dalam suatu pernikahan yang cukup lama dan pasangan tersebut belum dikaruniai keturunan, yang pertama kali menjadi alasan mengapa belum dikaruniai ketrurunan adalah faktor perempuan. Pola pikir manusia yang terkesan masih primitif inilah yang melemahkan perempuan dan cenderung dipersalahkan.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
jawab :
Dampak kekerasan terhadap perempuan dapat menimbulkan dampah secara fisik dan psikologis.
Dampak secara fisik akan jelas terlihat, seperti adanya luka, lebam, memar dan lain sebagainya akibat adanya kontak fisik. sedangkan secara psikologis dan sosial mengakibatkan wanita kehilangan fungsinya secara sehat, perasaan sakit hati, tertekan, mearik diri dari pergaulan sosial bahkan menimbulkan psikosa. selanjutnya dapat menurunkan produktifitas wanita secara ekonomi, semagat kerja menurun, enggan bersaing, bahkan mengundurkan diri akibat dampak dari kekerasan yang dialaminya.
3.. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
Bicara tentang single parent, tentunya kita harus menilik kebelakang tentang faktor yang menjadi penyebab seseorang menjadi "single parent". Berikut adalah macam-macam single parent berdasarkan penyebabnya
a. Single Parent Karena Tinggal Terpisah
b. Single Parent Karena Kematian Pasangan
c. Single Parent Karena Perceraian
Ketiganya tentunya memilik pemecahan yang berbeda-beda, karena penyebabnya pun berbeda.Akan tetapi secara umum pemecahannya bisa berupa :
1. Memberikan Kegiatan Yang Positif
Berbagai macam kegiatan yang dapat mendukung anak untuk lebih bias mengaktualisasikan diri secara positif antara lain demean penyaluran hobi, kursus sehingga menghindarkan anak melakukan hal-hal yang positif.
2. Memberi Peluang Anak Belajar Berperilaku Baik
Bertandang pada keluarga lain yang harmonis memberikan kesempatan bagi anak untuk meneladani figure orang tua yang tidak diperoleh dalam lingkungan keluarga sendiri.
3. Dukungan Komunitas
Bergabung dalam club sesama keluarga demean orang tua tunggal dapat memberikan dukungan karena anak mempunyai banyak teman yang bernasib sama sehingga tidak merasa sendirian
BalasHapus1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
a.Pekerjaan
Resiko kesehatan dapat timbul meskipun wanita tersebut sebagai IRT misalkan ancaman penyakiy paru akibat asap dapur dan luka bakar yang terjadi saat memasak
b.Kurang gizi dan kelelahan
c.Perempuan lebih susah untuk memperhatikan kesehatan reproduksinya, bahkan untuk tahu jika ada sesuatu yang salah dengan organ reproduksinya dapat memicu Ancaman infeksi tinggi
d. Kebutuhan bio,psiko,sosial dan cultural kurang perhatian
e. kurang mengerti mengenai Akses pelayanan kesehatan
contoh banyaknya konseptor keluarga berencana (KB) masih didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
a. Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa seranagn ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
b. Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
c. Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul. Di samping itu korban juga mengalami kerugian kehilangan pekerjaannya karena kekerasan yang dialami.
d. Dampak psikologis. berupa trauma yang dialami sebagian besar korban. Bentuk trauma berbeda antara satu korban dengan korban lainnya. Trauma ini tergantung dari usia korban serta bentuk kekerasan yang dialami korban. Trauma dapat berupa ketakutan bertemu dengan orang lain, mimpi buruk atau ketakutan saat sendiri.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
masalah dari single parent adalah
1) Perubahan perilaku anak. Bagi seorang anak yang tidak siap, ditinggalkan orang tuanya bisa menjadi mengakibatkan perubahan tingkah laku. Menjadi pemarah, berkata kasar, suka melamun, agresif, suka memukul, menendang, menyakiti temannya. Anak juga tidak berkesempatan untuk belaiar perilaku yang baik sebagaimana, perilaku keluarga yang harmonis. Dampak yang paling berbahaya biia anak mencari pelarian di luar rumah, seperti menjadi anak jalanan, terpengaruh penggunaaa narkoba untuk melenyapkan segala kegelisahan dalam hatinya, terutama anak yang kurang kasih sayang, kurang perhatian orang tuanya.
2) Perempuan merasa terkucil. Terlebih lagi pada perempuan yang sebagai janda atau yang tidak dinikahi, di masyarakat terkadang mendapatkan cemooh dan ejekan.
3) Psikologi anak terganggu. Anak Bering mendapat ejekan diri Leman sepermainan sehingga anak menjadi murung, sedih. Hai ini dapat mengakibatkan anak menj adi kurang percaya diri dan kurang kreatif.
Penanganan single parent
a. Memberikan kegiatan yang positif. Berbagai macam kegiatan yang dapat mendukung anak untuk lebih bisa mengah, ualisasikan diri secara positif antara lain dengan penyaluran. hobi, kursus sehingga menghindarkan anak melakukan hal-hal yang negatif.
b. Memberi peluang anak belajar berperilaku baik. Bertandang pada keluarga, lain yang harmonis memberikan kesempatan bagi anak untuk meneladani figur orang tua yang tidak diperoleh dalam lingkungan keluarga sendiri.
c. Dukungan komunitas. Bergabung dalam club sesama keluarga dengan orang tua tunggal dapat memberikan dukungan karena anak mempunyai banyak teman yang bemasib sama sehingga tidak merasa sendirian.
Nanik Listiawati FKM
BalasHapus1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah misalnya Beberapa penyakit yang sering menyerang seputar organ reproduksi dan sekaligus penyebab kematian kaum ibu/ kaum perempuan adalah kanker leher rahim, kanker payudara, dan penyakit kelamin (terutama HIV/AIDS). Dibandingkan dengan kaum pria, memang kaum ibu dan perempuan pada umumnya sangat rentang dengan penyakit seputar organ reproduksi, ditambah lagi kurangnya kepedulian dalam memelihara kesehatan pada organ reproduksi tersebut.
2. Diantara dampak kekerasan pada perempuan adalah stigma buruk yang melekat pada korban diantaranya, Pertama, Stigma Internal yaitu, Kecenderungan korban menyalahkan diri, menutup diri, menghukum diri, menganggap dirinya aib, hilangnya kepercayaan diri, dan terutama adalah trauma sehingga seperti halnya perempauan tidak mau lagi berkeluaraga setelah dirinya trauma menerima kekerasan dari suaminya. Kedua, Stigma Eksternal yaitu, kecenderungan masyarakat menyalahkan korban, media informasi tanpa empati memberitakan kasus yang dialami korban secara terbuka dan tidak menghiraukan hak privasi korban. Selain stigma buruk yang melekat pada korban, kejahatan pada perempuan juga dapat menghancurkan tatanan nilai etika dan social seperti halnya dampak buruk dari human trafficking.
3. Masalah yang di hadapi pada single parent :
a. Ancaman kesehatan
Akibat peran ganda yang harus di jalani, seorang single parent akan mengalami gangguan kesehatan seperti kelelahan, kecapean ,kurang gizi ,sehingga mengakibatkan angka kesakitan meningkat. hal ini di akibatkan karna kondisi fisik yang sering di pergunakan untuk melakukan suatu aktifitas secaras berkelanjutan .
b. Emosi labil
Wanita merasa tidak senang atau tidak puas dengan keadaan diri sendiri dan lingkunganya .rasa tidak puas ini mengakibatkan emosi wanita tersebut menjadi labil dimana wanita akan mengalami perasaan cemas ,tidak berdaya,depresi dan mudah tersinggung .
c. Peran ganda
Dimana wanita tersebut harus berperan baik sebagai ibu dan pendidik bagi anak-anaknya sebagai kepala keluarga ,sebagai pengatur atau pengelola rumah tangga dan sebagai pencari nafkah dalam mengatasi masalah keluarga.
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi adalah dengan menyeimbangkan/ mengatur waktu, dimana harus ada waktu untuk istirahat dan tidak memforsir tenaga. Sehingga keadaan emosi juga dapat terkontrol dengan baik.
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusPendidikan diutamakan untuk laki-laki daripada perempuan, karena hal ini berkaitan dengan posisi laki-laki yang lebih utama dibandingkan perempuan. Adat menganggap perempuan tidak perlu sekolah terlalu tinggi karena “percuma saja, akhirnya toh ke dapur juga”.
(1) Perempuan sering dilekatkan pada profesi tertentu seperti perawat, sekertaris, guru TK dan sejenisnya.
(2) Laki-laki sering dilekatkan pada profesi direktur, pilot, dokter, dan lain-lain.
(3) Perempuan sering ditakut-takuti tidak boleh menempuh pendidikan terlalu tinggi karena takut akan menjadi perawan tua (disamping takut keasyikan menempuh dunia pendidikan dan pekerjaan profesional, juga dikhawatirkan laki-laki akan takut dan minder untuk mendekati perempuan yang pintar dan cerdas).
(4) Laki-laki tidak boleh mempunyai istri yang mempunyai pendidikan dan kedudukan sosial yang lebih tinggi dari dirinya.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
1. Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa seranagn ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
- Benturan berakibat memar luar /dalam, patah tulang maupun cacat fisik secara permanen.
- Gangguan pada sistem saraf pusat,
- Gangguan alat reproduksi, gangguan kehamilan
- penyakit menular seksual termasuk HIV-AIDS
Respon fisik yang menyertai pnyerangan seksual
- Kehilangan nafsu makan
- Gangguan tidur (insomnia, mimpi buruk, sulit tidur)
- Gangguan kecemasan
2. Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
3. Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul. Di samping itu korban juga mengalami kerugian kehilangan pekerjaannya karena kekerasan yang dialami.
4. Dampak psikologis. berupa trauma yang dialami sebagian besar korban. Bentuk trauma berbeda antara satu korban dengan korban lainnya. Trauma ini tergantung dari usia korban serta bentuk kekerasan yang dialami korban. Trauma dapat berupa ketakutan bertemu dengan orang lain, mimpi buruk atau ketakutan saat sendiri.
- Gangguan emosional, gangguan tidur atau makan, mimpi buruk, ingat kembali kejadian lampau
- ketidakpercayaan terhadap laki-laki
- Ketakutan pada hubungan intim
- Perasaan sangat marah
- perasaan bersalah
- Malu dan terhina.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
Masalah Single Parent Karena Tinggal Terpisah
1.merasa kesepian,
2.tidak terpenuhinya kebutuhan seks sementara secara de jure ia seharusnya bisa mendapatkan pemenuhan kebutuhan seks dari pasangannya,
3.saat pasanganya berada jauh darinya, ia juga merasa berat membesarkan anak sendiri,
4.peran ganda5.ancaman kesehatan
Masalah Single Parent Karena Kematian PasanganMasalah Single Parent Karena Perceraian
1.Masalah emosional.
2.Masalah hukum (hak asuh anak, dan lain-lain).
3.Menjalin hubungan baik dengan mantan suami/istri.
4.Menghadapi anak.
5.Masalah dengan lingkungan.
6.Masalah keuangan.
7.Masalah kesehatan.
8.Peran Ganda
Upaya Penanggulangan Masalah1.Manajemen waktu
Penentuan prioritas kegiatan dan pengaturan jadwal kegiatan dalam tanggung jawab pemenuhan kebutuhan keluarga.
Berpikir lebih positif dalam menanggapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusa. Perempuan yang subur sangat dihargai dan sebaliknya yang tidak subur dipandang rendah
Karana perempuan yang tidak subur tidak memiliki keturunan sehingga dianggap tidak ada generasi penerus
b. Kaum perempuan mengandung dan melahirkan anak adalah kewajiban tanpa diimbangi dengan hak juga pilihan lainnya
c. Keinginan untuk tidak hamil dan tidakmempunyai anak dianggap menyimpang dari aturan sosial
d. Kondisi ini menyebabkan perempuan untuk dapat melahirkan anak seperti harapan orang yang ada di sekelilingnya
e. Keputusan untuk menggunakan kontrasepsi bukan merupakan keputusan perempuan,meskipun yang menggunakannya adalah perempuan itu sendiri
Contoh:masih banyak perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi dibandingkan dengan laki-laki.masih adanya paham yang menganggap banyak anak banyak rezki dan penggunaan kontrasepsi dilarang oleh agama
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
a. Dampak psikologis. berupa trauma yang dialami sebagian besar korban. Bentuk trauma berbeda antara satu korban dengan korban lainnya. Trauma ini tergantung dari usia korban serta bentuk kekerasan yang dialami korban. Trauma dapat berupa ketakutan bertemu dengan orang lain, mimpi buruk atau ketakutan saat sendiri dll.ini merupakan kekerasan yang paling merusak keadaan jiwa mereka
Contoh kasus pemerkosaan terhadap anak dibawah umur dia akan merasa malu dengan teman-temannya dan merasa di lecehkan karna merasa sudah tidak perawan lagi sehingga sering mengakibatkan bunuh diri.
b. Dampak fisik.berupa kekerasan fisik seperti lebam karna pukulan dll.
c. Dampak ekonomi.berupa kehilangan harta benda karna proferti dilempar dll.
d. Dampak sexual .kekerasan yang berhubungan dengan sexualitas seperti pemukulan di payudara,atau kelamin,dan perkosaan secara oral,anal dan vagina
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
Singele perent dia harus mencari uang untuk menapkahi keluarganyan dan juga harus memenuhi kebutuhan kasih sayang keluarganya harus melakukan perencanaan yang matang dalam pengorganisasian kegiatannya menjalankan peran ganda apabila diperlukan,maka ia bisa juga meminta bantuan kegiatan keluarganya selama ia diluar rumah untuk mencari napkah.dibutuhkan manajemen keluarga khusus dan matang agar anak yang di besarkan pada kondisi keluarga single perent pun sama berkualitasnya dengan anak yang di besarkan pada keluarga utuh.harus memiliki kematangan dalam segi fisik dan terutama psikologis.
Meidariani menjawab :
BalasHapus1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
Letak organ reproduksi yang ada di dalam tubuh perempuan membuat perempuan seringkali tidak mengenal tubuhnya sendiri. Perempuan lebih susah untuk memperhatikan kesehatan reproduksinya, bahkan untuk tahu jika ada sesuatu yang salah dengan organ reproduksinya. Berbeda dengan laki-laki yang organ reproduksinya terlihat dari luar, mereka lebih mudah memperhatikan kesehatan reproduksinya.
Kesehatan reproduksi perempuan dipersulit lagi dengan adanya diskriminasi gender yang terjadi pada mereka. Perempuan seringkali hanya dianggap rahimnya yang termasuk salah satu organ reproduksi. Dengan demikian, segala yang berkaitan dengan rahimnya seringkali diatur oleh budaya patriarki. Rahim perempuan seolah-olah bukan miliknya, mereka seperti tidak memiliki hak atas rahimnya. Hak reproduksi perempuan tidak dipahami oleh masyarakat, bahkan oleh perempuan sendiri. Dengan demikian, mereka mengalami banyak kerugian akibat ini. Banyak perempuan mengalami anemia. Pelayanan kesehatan reproduksi untuk perempuan kurang dianggap penting, termasuk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi karena kurang diperhatikan. Selain itu, laki-laki juga tidak berpartisipasi dalam penjagaan kesehatan reproduksi perempuan, seperti dalam menggunakan alat kontrasepsi.
Contoh : banyaknya konseptor keluarga berencana (KB) masih didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN?
a. Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa seranagn ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
b. Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
c. Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul. Di samping itu korban juga mengalami kerugian kehilangan pekerjaannya karena kekerasan yang dialami.
d. Dampak psikologis. berupa trauma yang dialami sebagian besar korban. Bentuk trauma berbeda antara satu korban dengan korban lainnya. Trauma ini tergantung dari usia korban serta bentuk kekerasan yang dialami korban. Trauma dapat berupa ketakutan bertemu dengan orang lain, mimpi buruk atau ketakutan saat sendiri.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
a. Masalah Single Parent Karena Tinggal Terpisah
b. Masalah Single Parent Karena Kematian Pasangan
c. Masalah Single Parent Karena Perceraian
Upaya Penanggulangan Masalah
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah yang terjadi pada single parent adalah dengan memberikan konseling :
- Manajemen waktu
- Berpikir lebih positif dalam menanggapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
- Bina hubungan yang baik dengan mantan pasangan ataupun keluarga mantan pasangan..
M Halfani Solikhin:
BalasHapus1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
- Kesehatan reproduksi perempuan dikatakan dalam posisi lemah karena terkadang perempuan belum atau tidak mengenali secara benar organ reproduksinya sendiri hal ini dikarenakan Perempuan lebih susah untuk memperhatikan kesehatan reproduksinya, bahkan untuk tahu jika ada sesuatu yang salah dengan organ reproduksinya, dipersulit lagi dengan adanya diskriminasi gender yang terjadi pada mereka. Perempuan seringkali hanya dianggap rahimnya yang termasuk salah satu organ reproduksi. Selain itu, laki-laki juga tidak berpartisipasi dalam penjagaan kesehatan reproduksi perempuan, seperti dalam menggunakan alat kontrasepsi. Segala hal tersebut merugikan perempuan. Pengetahuan perempuan akan kesehatannya juga menjadi terbatas. Ahli bidang kesehatan lebih banyak didominasi oleh laki-laki sehingga mengurangi, bahkan menghilangkan, perspektif perempuan. Ketika perempuan mengkonsultasikan masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksinya, para ahli atau dokter hanya menggunakan pendekatan yang hanya melihat gejala-gejala yang ada (syndomic approach).
- Contohnya adalah keputihan, gatal-gatal pada vagina, dan sakit perut berlebihan ketika menstruasi. Ketika perempuan mengadukan masalah-masalah itu kepada dokter, dokter menganggap itu adalah hal biasa yang dialami perempuan. Seolah-olah gejala kerusakan organ reproduksi perempuan diremehkan. Perempuan yang mengalaminya juga percaya saja kepada dokter karena menganggap dokter adalah orang yang lebih tahu daripada dirinya sendiri.
2. Dampak kekerasan terhadap perempuan
1. Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa seranagan ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
2. Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial.
3. Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya.
4. Dampak psikologis.
- Gangguan emosional, gangguan tidur atau makan, mimpi buruk, ingat kembali kejadian lampau
- ketidakpercayaan terhadap laki-laki
- Ketakutan pada hubungan intim
- Perasaan sangat marah
- perasaan bersalah
- Malu dan terhina.
3. Masalah Single Parent dan Cara Mengatasinya
a. Masalah finansial
Salah satu masalah utama yang pelik yang dihadapi banyak orangtua tunggal adalah masalah finansial, terutama pada ibu tunggal. Apalagi banyak ayah yang setelah bercerai mengabaikan kewajibannya untuk memberikan nafkah hidup kepada anak-anaknya. Mereka kabur begitu saja.
b. Masalah ekonomi
Papalia, Olds & Feldman (2002) menyebutkan bahwa kemiskinan akan memberikan efek gangguan emosional kepada orangtua, yang kemudian akan mempengaruhi cara mereka dalam mengasuh anak-anak.
- Cara mengatasinya
- Single parent perlu menjalani konseling pribadi untuk membagi beban/pergumulannya.
- Jika diperlukan, single parent juga bisa menjalani terapi untuk recovery dari trauma-traumanya.
- seorang single parent membutuhkan pengetahuan/ketrampilan single parenting yang memadai supaya bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya.
- Seorang single parent juga perlu melatih diri untuk bersikap bijaksana terhadap lingkungan.
- Untuk mengatasi masalah ekonomi, seorang single parent membutuhkan
kesempatan untuk mengembangkan/memanfaatkan talentanya dalam
kegiatan-kegiatan produktif.
- untuk menemukan kembali makna hidupnya, seorang single parent
bisa dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan sosial atau kerohanian.
Erni yusnita menjawab :
BalasHapus1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah misalnya Beberapa penyakit yang sering menyerang seputar organ reproduksi dan sekaligus penyebab kematian kaum ibu/ kaum perempuan adalah kanker leher rahim, kanker payudara, dan penyakit kelamin (terutama HIV/AIDS). Dibandingkan dengan kaum pria, memang kaum ibu dan perempuan pada umumnya sangat rentang dengan penyakit seputar organ reproduksi, ditambah lagi kurangnya kepedulian dalam memelihara kesehatan pada organ reproduksi tersebut.
2. Diantara dampak kekerasan pada perempuan adalah stigma buruk yang melekat pada korban diantaranya, Pertama, Stigma Internal yaitu, Kecenderungan korban menyalahkan diri, menutup diri, menghukum diri, menganggap dirinya aib, hilangnya kepercayaan diri, dan terutama adalah trauma sehingga seperti halnya perempauan tidak mau lagi berkeluaraga setelah dirinya trauma menerima kekerasan dari suaminya. Kedua, Stigma Eksternal yaitu, kecenderungan masyarakat menyalahkan korban, media informasi tanpa empati memberitakan kasus yang dialami korban secara terbuka dan tidak menghiraukan hak privasi korban. Selain stigma buruk yang melekat pada korban, kejahatan pada perempuan juga dapat menghancurkan tatanan nilai etika dan social seperti halnya dampak buruk dari human trafficking.
3. Masalah yang di hadapi pada single parent :
a. Ancaman kesehatan
Akibat peran ganda yang harus di jalani, seorang single parent akan mengalami gangguan kesehatan seperti kelelahan, kecapean ,kurang gizi ,sehingga mengakibatkan angka kesakitan meningkat. hal ini di akibatkan karna kondisi fisik yang sering di pergunakan untuk melakukan suatu aktifitas secaras berkelanjutan .
b. Emosi labil
Wanita merasa tidak senang atau tidak puas dengan keadaan diri sendiri dan lingkunganya .rasa tidak puas ini mengakibatkan emosi wanita tersebut menjadi labil dimana wanita akan mengalami perasaan cemas ,tidak berdaya,depresi dan mudah tersinggung .
c. Peran ganda
Dimana wanita tersebut harus berperan baik sebagai ibu dan pendidik bagi anak-anaknya sebagai kepala keluarga ,sebagai pengatur atau pengelola rumah tangga dan sebagai pencari nafkah dalam mengatasi masalah keluarga.
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi adalah dengan menyeimbangkan/ mengatur waktu, dimana harus ada waktu untuk istirahat dan tidak memforsir tenaga. Sehingga keadaan emosi juga dapat terkontrol dengan baik.
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusLetak organ reproduksi yang ada di dalam tubuh perempuan membuat perempuan seringkali tidak mengenal tubuhnya sendiri. Perempuan lebih susah untuk memperhatikan kesehatan reproduksinya, bahkan untuk tahu jika ada sesuatu yang salah dengan organ reproduksinya. Ditanbah lagi dengan beban ganda Perempuan yang harus mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga, pendidikan anak, mencari nafkah untuk anak. Ketidaksetaraan gender merupakan keadaan diskriminatif (sebagai akibat dari perbedaan jenis kelamin). Dalam memperoleh kesempatan, pembagian sumber-sumber dan hasil pembangunan,serta akses terhadap pelayanan Kesehatan.
1) Marginalisasi (Peminggiran)
Terjadinya apabila perempuan tidak punya akses terhadap dan kontrol di dalam mendapatkan atau memutuskan sesuatu.
2) Sub Ordinasi (Penomor duaan)
Persepsi masyarakat terhadap posisi laki –laki lebih tinggi atau diatas dan perempuan di bawah, ini berengaruh dalam semua bidang kehidupan. Persepsi adat bahwa sejak lahir laki – laki dianggap raja dan harus di hormati, oleh sebab itu lekaki dalam persepsi batak mempunyai hak dan kuasa yang lebih tinggi dari perempuan itu sebabnya wajar bila untuk mencapai kehendaknya, laki – laki melakukan kekerasan terhadap perempuan.
3) Stereotype (Pandangan / Citra Baku)
Adanya pandanga yang sangat kuat terhadap citra diri perempuan bahwa perempuan itu lmah psikis, lemah, penurut .
4) Beban Ganda
Perempuan harus mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga, pendidikan anak, mencari nafkah untuk anak.
1.Kesehatan reproduksi wanita dalam posisi lemah
BalasHapusDalam hal pengetahuan atau informasi yang dapat diakses dan berguna bagi dirinya contohnya informasi mengenai program KB, banyak wanita di pedesaan yang kurang mengetahui sehingga memiliki banyak anak.
Tidak memiliki jaringan sosial yang kuat yang memungkinkan perempuan mampu melakukan tawar menawar dalam berbagai tindakan yang merugikan. contohnya kasus perkosaan pada wanita, kasus perkosaan masih belum bisa menghasilkan sebuah keadilan bagi perempuan, perempuan selalu saja yang lebih banyak dirugikan bahkan menjadi single parent.
Lemahnya basis ekonomi perempuan yang menyebabkan ia tergantung pada pencari nafkah. contohnya banyak perempuan yang memiliki pendidikan rendah yang tidak bekerja dan hanya bergantung dari sang suami.
2.Dampak kekerasan terhadap perempuan
1. Dampak fisik dan seksual.
tindakan kekerasan bisa berupa serangan ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
2. Dampak
Sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
3. Dampak ekonomi.
Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul.
4. Dampak psikologis.
berupa trauma yang dialami sebagian besar korban. Bentuk trauma berbeda antara satu korban dengan korban lainnya. Trauma ini tergantung dari usia korban serta bentuk kekerasan yang dialami korban.
3. Single parent adalah istilah dari orang tua tunggal yang mengayuh biduk rumah tangganya sendiri tanpa pasangan hidup. Biasanya seseorang menjadi single parent karena dipisahkan oleh perceraian ataupun kematian dari pasangan hidupnya. Entah dia pria ataupun wanita.
....Lanjutan
BalasHapus2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
Kekerasan terhadap perempuan adalah segala tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap perempuan yang berakibat atau kecenderungan untuk mengakibatkan kerugian dan penderitaan fisik, seksual, maupun psikologis terhadap perempuan, baik perempuan dewasa atau anak perempuan dan remaja. Termasuk didalamnya ancaman, pemaksaan maupun secara sengaja meng-kungkung kebebasan perempuan. Tindakan kekerasan fisik, seksual, dan psikologis dapat terjadi dalam lingkungan keluarga atau masyarakat. Sebagian besar perempuan sering bereaksi pasif dan apatis terhadap tindak kekerasan yang dihadapi. Ini memantapkan kondisi tersembunyi terjadinya tindak kekerasan pada istri yang diperbuat oleh suami. Kenyataan ini menyebabkan minimnya respon masyarakat terhadap tindakan yang dilakukan suami dalam ikatan pernikahan. Istri memendam sendiri persoalan tersebut, tidak tahu bagaimana menyelesaikan dan semakin yakin pada anggapan yang keliru, suami dominan terhadap istri. Rumah tangga, keluarga merupakan suatu institusi sosial paling kecil dan bersifat otonom, sehingga menjadi wilayah domestik yang tertutup dari jangkauan kekuasaan publik.
• Tindak kekerasan fisik adalah tindakan yang bertujuan melukai, menyiksa atau menganiaya orang lain, kekerasan mencakup: menampar, memukul, menjambak rambut, menendang, menyundut dengan rokok, melukai dengan senjata.
Tindak kekerasan Seksual, kekerasan dapat terjadi dalam bentuk pemaksaan dan penuntutan hubungan seksual.
Tindakan kekerasasn ekonomi, kekerasan terjadi berupa tidak memberi nafkah istri, melarang istri bekerja atau membiarkan istri bekerja untuk dieksploitasi.
• Tindak kekerasan psikologis/jiwa adalah Tindak kekerasan bertujuan mengganggu atau menekan emosi korban, merendahkan citra atau kepercayaan diri seorang perempuan, baik melalui kata-kata maupun melalui perbuatan yang tidak disukai/dikehendaki korbannya.
Secara kejiwaan, korban menjadi tidak berani mengungkapkan pendapat, menjadi penurut, menjadi selalu bergantung pada suami atau orang lain dalam segala hal (termasuk keuangan). Akibatnya korban menjadi sasaran dan selalu dalam keadaan tertekan atau bahkan takut. Kekerasan termasuk : penghinaan, komentar-komentar yang merendahkan, melarang istri mengunjungi saudara maupun teman-temannya, mengancam akan dikembalikan ke rumah orang tuanya.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
a) Pengertianya Single Parent adalah Wanita atau pria yang ditinggal mati oleh pasangannya, bercerai atau ditinggal pasangan hidupnya tanpa adanya ikatan pernikahan dan berperan sebagai tulang punggung keluarga dimana bertanggung jawab atas finansial, emosional maupun masa depan keluarga dipegang sepenuhnya oleh individu tersebut.
b) Masalah yang dihadapi dan cara pemecahannya :
1) Menjadi orang tua tunggal yang memiliki peran ganda sekaligus cara mengatasinya dengan dukungan dan bantuan dari keluarga terdekat yaitu orangtuanya atau saudara terdekat lainnya serta kematangan mental dari single parent yang memiliki semangat untuk berjuang demi anaknya.
2) Single parent harus mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. cara mengatasinya single parent harus mempunyai management yang baik dalam mengelola keuangan yang dimiliki dan mencari pekerjaan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu harapannya keluarga dari keluarga single parent juga memberikan bantuan semampunya
ilham fadhil akbar
BalasHapus1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
Bekerja ditambang menjadi suatu harapan dan impian dimasa depan, yang kemudian menjadi paradigma yang salah dikalangan masyarakat kita, ada stigma bahwa, kerja dibidang pertambangan, berarti gaji tinggi dan fasiltas yang lumayan.
Disinilah Perempuan dijadikan obyek dengan adanya pertambangan. Dengan demikian ada suatu indikasi bahwa, dengan dibuka suatu pertambangan, pasti sekitar akan timbul prositusi baru. Hal ini berkaitan dengan pekerja tambang yang tinggal jauh dari kekeluarga, anak dan istri, ditengah hutan dan kesepian.
Ini awal proses perdagangan perempuan dimulai, Perempuan disekitar tambang, bagi aknetdot” ada gula ada semut, ada laki-laki berduit ada perempuan, yang pada akhirnya timbul suatu fenomena yang memprihatinkan kita semua, bahwa adanya pembukaan lokasi tambang, timbul perdagangan perempuan (women trafficking), yang berujung pada munculnya prositusi-prositusi dilokasi sekitar tambang.
Perempuan tetap jadi korban dari suatu pola kebutuhan akan nafsu dari kesepian pekerja tambang. Akibatnya menyebarlah penyakit kelamin atau HIV Aid. Ironis perempuan menjadi korban dari peradapan dan sistem korporasi tambang atas nama invenstasi dan Pendapatn asli daerah. Perempuan dalam posisi yang lemah, terpinggirkan, dan dijadikan komiditi belaka ditengah hinggar binggar pesta emas hitam diKaltim.
2. Dampak kekerasan pada anak dan perempuan adalah stigma buruk yang melekat pada korban diantaranya, Pertama, Stigma Internal yaitu, Kecenderungan korban menyalahkan diri, menutup diri, menghukum diri, menganggap dirinya aib, hilangnya kepercayaan diri, dan terutama adalah trauma sehingga seperti halnya perempauan tidak mau lagi berkeluaraga setelah dirinya trauma menerima kekerasan dari suaminya. Kedua, Stigma Eksternal yaitu, kecenderungan masyarakat menyalahkan korban, media informasi tanpa empati memberitakan kasus yang dialami korban secara terbuka dan tidak menghiraukan hak privasi korban. Selain stigma buruk yang melekat pada korban, kejahatan pada anak dan perempuan juga dapat menghancurkan tatanan nilai etika dan social seperti halnya dampak buruk dari human trafficking.
3. Masalah yang di hadapi pada single parent :
a. Ancaman kesehatan
Akibat peran ganda yang harus di jalani,wanita akan mengalami gangguan kesehatan seperti kelelahan,kecapean ,kurang gizi ,sehingga mengakibatkan angka kesakitan meningkat.hal ini di akibatkan karna kondisi fisik yang sering di pergunakan untuk melakukan suatu aktifitas secaras berkelanjutan .
b. Emosi labil
Wanita merasa tidak senang atau tidak puas dengan keadaan diri sendiri dan lingkunganya .rasa tidak puas ini mengakibatkan emosi wanita tersebut menjadi labil dimana wanita akan mengalami perasaan cemas ,tidak berdaya,depresi dan mudah tersinggung .
c. Peran ganda
Dimana wanita tersebut harus berperan baik sebagai ibu dan pendidik bagi anak-anaknya sebagai kepala keluarga ,sebagai pengatur atau pengelola rumah tangga dan sebagai pencari nafkah dalam mengatasi masalah keluarga.
Penanganan Single Parent
1. Memberikan Kegiatan Yang Positif. Berbagai macam kegiatan yang dapat mendukung
anak untuk lebih bisa mengaktualisasikan diri secara positif antara lain dengan penyaluran
hobi, kursus sehingga menghindarkan anak melakukan hal-hal yang positif.
2. Memberi Peluang Anak Belajar Berperilaku Baik . Bertandang pada keluarga lain yang
harmonis memberikan kesempatan bagi anak untuk meneladani figur orang tua yang tidak
diperoleh dalam lingkungan keluarga sendiri.
3. Dukungan Komunitas. Bergabung dalam club sesama keluarga dengan orang tua tunggal
dapat memberikan dukungan karena anak mempunyai banyak teman yang bernasib sama
sehingga tidak merasa sendirian.
4. masalah single parent dan cara mengatasinya
BalasHapus1. merasa kesepian,
2. tidak terpenuhinya kebutuhan seks sementara secara de jure ia seharusnya bisa mendapatkan pemenuhan kebutuhan seks dari pasangannya,
3. saat pasanganya berada jauh darinya, ia juga merasa berat membesarkan anak sendiri,
4. peran ganda : dimana seseorang harus berperan sebagai ibu atau ayah, sebagai pendidik dan kepala keluarga, sebagai pengatur rumah tangga dan pencari nafkah
5. ancaman kesehatan : akibat peran ganda yang dijalani, wanita akan mengalami gangguan kesehatan seperti kelelahan, kecapean, kurang gizi, sehingga mengakibatkan angka kesakitan meningkat, hal ini diakibatkan karena kondisi fisik yang sering dipergunakan untuk melakukan suatu aktivitas secara berkelanjutan,
6. emosi labil : seseorang merasa tidak senang atau tidak puas dengan keadaan diri sendiri dan lingkungannya, rasa tidak puas ini mengakibatkan emosi seseorang tersebut menjadi labil dimana ia akan mengalami perasaan cemas, tidak berdaya, depresi dan mudah tersinggung.
Cara mengatasi masalah pada single parents
Upaya yang dapat dilakukan bidan untuk menanggulangi masalah yang terjadi pada single parent adalah dengan memberikan konseling :
1.Manajemen waktu
Penentuan prioritas kegiatan dan pengaturan jadwal kegiatan dalam tanggung jawab pemenuhan kebutuhan keluarga.
2.Berpikir lebih positif dalam menanggapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
3.Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mengikuti kegiatan keagamaan yang diselenggarakan.
4.Dukungan ego (ego support)
Seseorang yang mengalami kelabilan emosi, akan mengalami stress, down (tidak bersemangat) ketika mengalami masalah, oleh karena itu dukungan dan perhatian dari seorang teman, sahabat ataupun keluarga terdekat akan mampu memberikan kekuatan moral dan semangat hidup untuk dapat mengatasi masalahnya dengan sebaik-baiknya.
5.Bina hubungan yang baik dengan mantan pasangan ataupun keluarga mantan pasangan. Dalam masa perkembangan, seorang anak tetap membutuhkan figur orang tua yang lengkap. Agar perkembangan anak dapat berjalan dengan baik, komunikasi antara anak dengan ayah tetap harus dilakukan.
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapus> misalnya saja kurangnya pengetahuan tentang organ-organ kewanitaan kita sehingga kita kurang merawat / menjaga kebersihan organ kewanitaan kita.hal ini akan berakibat buruk pada kesehatan wanita apabila tidak dilakukan upaya-upaya yang dapat merubah pandangan kita terhadap masalah tersebut.misalnya dengan mengadakan penyuluhan-penyuluhan yang sangat bermanfaat bagi pengetahuan perempuan.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
a. Dampak fisik dan seksual misalnya pemukulan , penendangan yang bisa berakibat lukanya organ intim wanita,memar pada tubuh wanita
b. Dampak sosial mengakibatkan pasangan tidak mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal ataupun mendapatkan informasi tentang kesehatan terutama untuk dirinya sendiri
c. Dampak ekonomi mengakibatkan biaya kesehatan yang dikeluarkan lebih banyak,karena bukan hanya fisik yang diobati tetapi juga mental
d. Dampak Psikologis mengakibatkan trauma bagi korban dan bisa juga menyebabkan bunuh diri sehingga terkadang perlu bantuan seorang psikolog untuk keluar dari masalah ini
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
a.masalah ekonomi : seorang single parent harus dapat menjadi tulang punggung bagi keluarganya,disini diharapkan adanya keterlibatan keluarga untuk dapat membantu.misalnya pada saat bekerja ada saudara yang bisa mengawasi anak-anaknya atau membantu secara langsung dengan memberikan makanann
b.masalah sosial : masih adanya hubungngan baik dengan orang-orang sekitar, karena terkadang masyarakat kita masih memandang sebelah mata para single parent.misalnya mereka mengucilkan / tidak mau bergaul dengan single parent, sehingga diperlukan kelapangan hati untuk bisa menerima keadaan tersebut.
c.masalah psikologis : mungkin ada kekhawatiran-kekhawatiran dalam menjalani single parent yang biasanya setiap ada masalah selalu didiskusikan dengan pasangan maka sekarang harus dapat membuat keputusan sendiri
Citra Mei Lestari
BalasHapusNPM 13410031
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
Yaitu dalam masa puberitas wanita menuju dewasa belum tahunya tentang informasi kesehatan perawatan reproduksi yang baik dan menjaganya agar tetap sehat.. sehingga penaggulangan penyakit reproduksi sudah telat terdeteksi dan menyebabkan penyakit keputihan, pembengkakan organ dalam wanita dan lain2
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
- Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa seranagn ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
- Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
- Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul. Di samping itu korban juga mengalami kerugian kehilangan pekerjaannya karena kekerasan yang dialami.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
Single parent yang terpisah dengan pasangan karena bekerja/belajar di kota/negara lain, memiliki beberapa masalah, seperti :
- merasa kesepian
- tidak terpenuhinya kebutuhan seks sementara secara de jure ia seharusnya bisa mendapatkan pemenuhan kebutuhan seks dari pasangannya.
- saat pasanganya berada jauh darinya, ia juga merasa berat membesarkan anak sendiri.
- peran ganda : dimana seseorang single perent harus berperan sebagai ibu atau ayah, sebagai pendidik dan kepala keluarga, sebagai pengatur rumah tangga dan pencari nafkah.
BalasHapus1.Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
1. Peran perempuan adalah di sektor domestik: peran laki-laki adalah sebagai pemimpin dan pelindung keluarga, jadi bertanggung jawab dan berperan di sektor publik.
2. Stereoptipe berdasarkan adat diidentikan dengan peran sebagai berikut:
a. Peran perempuan adalah di “dapur/masak, kasur/manak, pupur/macak” (dapur untuk menyediakan makanan dan kegiatan domestik; kasur untuk memuaskan kebutuhan seksual dan regeneratif keluarga, dan pupur/dandan untuk kebutuhan memuaskan kebutuhan seksual suami).
b. Posisi perempuan sebagai “konco wingking” (orang belakang) dan orang nomor dua dalam pengambilan keputusan dalam keluarga.
c. Peran laki-laki sebagai pemimpin keluarga dan tulang punggung keluarga.
d. Laki-laki tabu melakukan pekerjaan domestik seperti cuci piring, cuci baju dan memasak, karena itu “pekerjaan perempuan”. Laki-laki yang bersedia melakukan pekerjaan perempuan dikhawatirkan dapat menurunkan derajat dan kewibawaan sebagai pemimpin dalam keluarga.
e. Pendidikan diutamakan untuk laki-laki daripada perempuan, karena hal ini berkaitan dengan posisi laki-laki yang lebih utama dibandingkan perempuan. Adat menganggap perempuan tidak perlu sekolah terlalu tinggi karena “percuma saja, akhirnya toh ke dapur juga”.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
Dampak kekerasan terhadap perempuan dapat menimbulkan dampah secara fisik dan psikologis.
Dampak secara fisik akan jelas terlihat, seperti adanya luka, lebam, memar dan lain sebagainya akibat adanya kontak fisik. sedangkan secara psikologis dan sosial mengakibatkan wanita kehilangan fungsinya secara sehat, perasaan sakit hati, tertekan, mearik diri dari pergaulan sosial bahkan menimbulkan psikosa. selanjutnya dapat menurunkan produktifitas wanita secara ekonomi, semagat kerja menurun, enggan bersaing, bahkan mengundurkan diri akibat dampak dari kekerasan yang dialaminya.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
Singele perent dia harus mencari uang untuk menapkahi keluarganyan dan juga harus memenuhi kebutuhan kasih sayang keluarganya harus melakukan perencanaan yang matang dalam pengorganisasian kegiatannya menjalankan peran ganda apabila diperlukan,maka ia bisa juga meminta bantuan kegiatan keluarganya selama ia diluar rumah untuk mencari napkah.dibutuhkan manajemen keluarga khusus dan matang agar anak yang di besarkan pada kondisi keluarga single perent pun sama berkualitasnya dengan anak yang di besarkan pada keluarga utuh.harus memiliki kematangan dalam segi fisik dan terutama psikologis. serta singgel peren kekurangan kabutuhan batin nya dmna wanita2 lain di nafkahi oleh pasanganya baik lahir maupun batiniah.
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusLetak organ reproduksi yang ada di dalam tubuh perempuan membuat perempuan seringkali tidak mengenal tubuhnya sendiri. Perempuan lebih susah untuk memperhatikan kesehatan reproduksinya, bahkan untuk tahu jika ada sesuatu yang salah dengan organ reproduksinya. Berbeda dengan laki-laki yang organ reproduksinya terlihat dari luar, mereka lebih mudah memperhatikan kesehatan reproduksinya.
Kesehatan reproduksi perempuan dipersulit lagi dengan adanya diskriminasi gender yang terjadi pada mereka. Perempuan seringkali hanya dianggap rahimnya yang termasuk salah satu organ reproduksi. Dengan demikian, segala yang berkaitan dengan rahimnya seringkali diatur oleh budaya patriarki. Rahim perempuan seolah-olah bukan miliknya, mereka seperti tidak memiliki hak atas rahimnya.
contohnya : Banyaknya konseptor keluarga berencana (KB) masih didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
2. Dampak kekerasan terhadap perempuan
1. Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa seranagan ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
2. Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial.
3. Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya.
4. Dampak psikologis.
- Gangguan emosional, gangguan tidur atau makan, mimpi buruk, ingat kembali kejadian lampau
- ketidakpercayaan terhadap laki-laki
- Ketakutan pada hubungan intim
- Perasaan sangat marah
- perasaan bersalah
- Malu dan terhina.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya?
a. Menjadi orang tua tunggal yang memiliki peran ganda sekaligus cara mengatasinya dengan dukungan dan bantuan dari keluarga terdekat yaitu orangtuanya atau saudara terdekat lainnya serta kematangan mental dari single parent yang memiliki semangat untuk berjuang demi anaknya.
b. Single parent harus mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. cara mengatasinya single parent harus mempunyai management yang baik dalam mengelola keuangan yang dimiliki dan mencari pekerjaan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu harapannya keluarga dari keluarga single parent juga memberikan bantuan semampunya.
HABIB NASUTION:
BalasHapus1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
Saat ini pelayanan terhadap kesehatan reproduksi perempuan memang sudah sangat banyak dan variatif, baik melalui pelayanan langsung di pusat kesehatan masyarakat atau melalui media. Tetapi semua itu masih belum efektif, terbukti dari masih banyak ditemukannya kasus kanker leher rahim yang sudah stadium lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan para perempuan belum mengetahui bagaimana deteksi dini terhadap kanker leher rahim atau para perempuan pada dasarnya sudah mengetahui tentang deteksi dini kanker leher rahim, tetapi tidak adanya dukungan dari keluarga, terutama seorang suami membuat para perempuan mengesampingkan hal tersebut. Contoh lain dapat dilihat pada program keluarga berencana (KB). Saat ini program ini lebih banyak ditekankan pada perempuan saja, sehingga jenis-jenis kontrasepti lebih banyak tersedia untuk para perempuan. Padahal program untuk laki-laki juga sudah banyak tersedia akan tetapi belum optimal dalam sosialisinya.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
Dampak kekerasan terhadap perempuan
1. Dampak fisik dan seksual.
Dampak ini dapat berupa:
- Benturan berakibat memar luar /dalam, patah tulang maupun cacat fisik secara permanen.
- Gangguan pada sistem saraf pusat,
- Gangguan alat reproduksi, gangguan kehamilan
- penyakit menular seksual termasuk HIV-AIDS
- Respon fisik yang menyertai pnyerangan seksual
- Gangguan tidur (insomnia, mimpi buruk, sulit tidur)
- Gangguan kecemasan
2. Dampak Sosial
Dampak ini berupa dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
3. Dampak ekonomi.
Dampak ini berupa besarnya kompensasi biaya yang harus dikeluarkan oleh korban dalam rangka pemulihan kondisi fisik dan psikologi akibat tindak kekerasan. Selain itu juga korban juga harus kehilangan pekerjaannya akibat cacat atau kondisi badan yang tidak baik.
4. Dampak psikologis. berupa trauma yang dialami sebagian besar korban. Trauma dapat berupa ketakutan bertemu dengan orang lain, mimpi buruk atau ketakutan saat sendiri.
- Dapat juga muncul mimpi-mimpi buruk(nightmares)
- ingatan-ingatan akan kejadian yang muncul secara tiba-tiba (flash back),
Jika gejala tersebut berkepanjangan sampai 30 hari, besar kemungkinan korban mengalami Post Traumatic Stress Disorders(PTSD) atau stress pasca trauma.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
1. Peran Ganda
Solusi :
- Tetap meluangkan waktu bermain dengan anak sepulang kerja.
- Tetap bekerja sama dengan mantan suami untuk mendidik anak.
- Berusaha menjelaskan kondisi orangtua yang tidak lagi bersama, agar anak tidak bingung kenapa orangtuanya tidak tinggal bersama.
2. Masalah keuangan.
Solusi:
• Tabungan pendidikan.
• Asuransi kesehatan untuk mengcover pengeluaran biaya rumah sakit untuk diri sendiri dan anak.
• Kemungkinan investasi melalui reksa dana.
3. Penerimaan Lingkungan.
- Teman untuk berbagi, seperti keluarga atau sahabat perempuan. Selain untuk berbagi, teman ini bisa membantu menentukan sikap menghadapi pelecehan.
- Tidak menutup diri, hanya tinggal di rumah dan tidak mau bertatap muka dengan para tetangga.
4. Kebutuhan Seksual. Imej masyarakat yang menganggap para duda tidak bisa menahan hasrat seksualnya, membuat para duda cepat memutuskan untuk menikah. Padahal dorongan seksual bukan milik laki-laki semata
Untuk mengantisipasi:
• Penuhi hari-hari Anda dengan aktivitas sehingga pikiran Anda tidak terobsesi memenuhi dorongan seksual.
Solusi untuk kesemuanya adalah:
- Menjadi yang Terbaik.
- Fokus pada apa yang dimiliki saat ini.
- Mengenal diri.
- Libatkan anak-anak
- Sadar bahwa Anda tidak bisa menjadi segalanya bagi anak.
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusKesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah dapat terjadi ketika pengetahuan/informasi tentang kesehatan reproduksi perempuan tersebut sangat minim sehingga perempuan tersebut tidak dapat dengan segera menangani permasalahan tersebut. contohnya yaitu minimnya pengetahuan bagi perempuan terhadap pengetahuan mengenai kanker rahim.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
Kekerasan terhadap perempuan dapat berdampak pada psikologis perempuan tersebut, misalnya saja perempuan tersebut menjadi merasa terkucilkan bahkan merasa trauma terhadap apa yang telah terjadi kepadanya. sehingga secara otomatis akan menghambat perkembangan/tumbuh kembang wanita tersebut terutama terhadap mentalnya.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
Masalah yang sering terjadi pada single parent yaitu masalah finansial untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan keluarganya serta terkadang mendapat fitnah terhadap status yang ada padanya.
Cara mengatasinya selain berdoa maka dapat juga meminta bantuan terhadap saudara/keluarga terdekatnya,baik berupa dukungan materi maupun dukungan berupa support/semangat.
EFRIDAYATI
BalasHapusNPM 13410034P
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
Adanya anggapan bahwa posisi perempuan dalam lingkungan masyarakat masih dibawah laki-laki menyebabkan perempuan lebih cendrung terabaikan hak-haknya. Salah satunya dalam hal perlindungan kesehatan reproduksi. Hal ini tercermin dari banyaknya konseptor keluarga berencana (KB) masih didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki, dalam mengambil keputusan kapan harus hamil atau tidak, serta alat konseptor apa yang ingin digunakan sering terabaikan.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
Dampak yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa seranagn ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
2. Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
3. Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul. Di samping itu korban juga mengalami kerugian kehilangan pekerjaannya karena kekerasan yang dialami.
4. Dampak psikologis. berupa trauma yang dialami sebagian besar korban. Bentuk trauma berbeda antara satu korban dengan korban lainnya. Trauma ini tergantung dari usia korban serta bentuk kekerasan yang dialami korban. Trauma dapat berupa ketakutan bertemu dengan orang lain, mimpi buruk atau ketakutan saat sendiri.
- Gangguan emosional, gangguan tidur atau makan, mimpi buruk, ingat kembali kejadian lampau
- ketidakpercayaan terhadap laki-laki
- Ketakutan pada hubungan intim
- Perasaan sangat marah
- perasaan bersalah
- Malu dan terhina.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
Masalah Single Parent Karena Tinggal Terpisah
1.merasa kesepian,
2.tidak terpenuhinya kebutuhan seks sementara secara de jure ia seharusnya bisa mendapatkan pemenuhan kebutuhan seks dari pasangannya,
3.saat pasanganya berada jauh darinya, ia juga merasa berat membesarkan anak sendiri,
4.peran ganda5.ancaman kesehatan
Masalah Single Parent Karena Kematian PasanganMasalah Single Parent Karena Perceraian
1.Masalah emosional.
2.Masalah hukum (hak asuh anak, dan lain-lain).
3.Menjalin hubungan baik dengan mantan suami/istri.
4.Menghadapi anak.
5.Masalah dengan lingkungan.
6.Masalah keuangan.
7.Masalah kesehatan.
8.Peran Ganda
Upaya Penanggulangan Masalah
Manajemen waktu yang baik untuk penentuan prioritas kegiatan dan pengaturan jadwal kegiatan dalam tanggung jawab pemenuhan kebutuhan keluarga dan kebersamaan yang baik untuk anak-anak.
Berpikir lebih positif dalam menanggapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan tenang, lebih menjaga emosi.
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusKesehatan reproduksi perempuan dipersulit lagi dengan adanya diskriminasi gender yang terjadi pada mereka. Perempuan seringkali hanya dianggap rahimnya yang termasuk salah satu organ reproduksi. Dengan demikian, segala yang berkaitan dengan rahimnya seringkali diatur oleh budaya patriarki. Rahim perempuan seolah-olah bukan miliknya, mereka seperti tidak memiliki hak atas rahimnya. Hak reproduksi perempuan tidak dipahami oleh masyarakat, bahkan oleh perempuan sendiri. Dengan demikian, mereka mengalami banyak kerugian akibat ini. Banyak perempuan mengalami anemia. Pelayanan kesehatan reproduksi untuk perempuan kurang dianggap penting, termasuk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi karena kurang diperhatikan. Selain itu, laki-laki juga tidak berpartisipasi dalam penjagaan kesehatan reproduksi perempuan, seperti dalam menggunakan alat kontrasepsi.
Contohnya : Perempuan dianggap cengeng, karena banyaknya pikiran-pikiran yang kadang tidak rasional.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN?
a. Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa seranagn ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
b. Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
c. Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul. Di samping itu korban juga mengalami kerugian kehilangan pekerjaannya karena kekerasan yang dialami.
d. Dampak psikologis. berupa trauma yang dialami sebagian besar korban. Bentuk trauma berbeda antara satu korban dengan korban lainnya. Trauma ini tergantung dari usia korban serta bentuk kekerasan yang dialami korban. Trauma dapat berupa ketakutan bertemu dengan orang lain, mimpi buruk atau ketakutan saat sendiri.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
a. Masalah Single Parent Karena Tinggal Terpisah
b. Masalah Single Parent Karena Kematian Pasangan
c. Masalah Single Parent Karena Perceraian
Upaya Penanggulangan Masalah
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah yang terjadi pada single parent adalah dengan memberikan konseling :
- Manajemen waktu
- Berpikir lebih positif dalam menanggapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
- Bina hubungan yang baik dengan mantan pasangan ataupun keluarga mantan pasangan..
1. Dewasa ini tingkat pendidikan kaum perempuan yang sebagian besar masih rendah, tingkat diskriminasi gender (menomorduakan perempuan) dalam kehidupan sosial, sehingga berujung pada tingkat kesehatan yang masih rendah.
BalasHapusBeberapa penyakit yang sering menyerang seputar organ reproduksi dan sekaligus penyebab kematian kaum ibu/ kaum perempuan adalah kanker leher rahim, kanker payudara, dan penyakit kelamin IMS (terutama HIV/AIDS).
Selama ini pelayanan kesehatan bagi perempuan identik dengan layanan kesehatan selama kehamilan dan melahirkan. Terlalu sering hamil dan kelelahan akibat bekerja dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Ketika masa kehamilan beberapa penyakit seringkali menghinggapi kaum ibu seperti malaria, hepatitis, diabetes dan anemia yang berkontribusi pada gangguan kehamilan.
Posisi perempuan dalam melindungi kesehatan reproduksi yang lemah. Hal ini tercermin dari banyaknya konseptor keluarga berencana (KB) masih didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
Kekerasan terhadap perempuan dapat berdampak pada psikologis perempuan tersebut, misalnya saja perempuan tersebut menjadi merasa terkucilkan bahkan merasa trauma terhadap apa yang telah terjadi kepadanya. sehingga secara otomatis akan menghambat perkembangan/tumbuh kembang wanita tersebut terutama terhadap mentalnya.
3. Masalah Single Parent dan Cara Mengatasinya
a. Masalah finansial
Salah satu masalah utama yang pelik yang dihadapi banyak orangtua tunggal adalah masalah finansial, terutama pada ibu tunggal. Apalagi banyak ayah yang setelah bercerai mengabaikan kewajibannya untuk memberikan nafkah hidup kepada anak-anaknya. Mereka kabur begitu saja.
b. Masalah ekonomi
Papalia, Olds & Feldman (2002) menyebutkan bahwa kemiskinan akan memberikan efek gangguan emosional kepada orangtua, yang kemudian akan mempengaruhi cara mereka dalam mengasuh anak-anak.
- Cara mengatasinya
- Single parent perlu menjalani konseling pribadi untuk membagi beban/pergumulannya.
- Jika diperlukan, single parent juga bisa menjalani terapi untuk recovery dari trauma-traumanya.
- seorang single parent membutuhkan pengetahuan/ketrampilan single parenting yang memadai supaya bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya.
- Seorang single parent juga perlu melatih diri untuk bersikap bijaksana terhadap lingkungan.
- Untuk mengatasi masalah ekonomi, seorang single parent membutuhkan
kesempatan untuk mengembangkan/memanfaatkan talentanya dalam
kegiatan-kegiatan produktif.
- untuk menemukan kembali makna hidupnya, seorang single parent
bisa dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan sosial atau kerohanian.
Eko Listiono
BalasHapusNPM. 13410035P
01.
Kaum perempuan mengalami ragam permasalahan sosial yang serius, selain masalah sosial, ekonomi dan politik, perempuan Indonesia mengalami akses informasi mengenai kesehatan seproduksi (kespro) yang sangat terbatas. Penurunan kualitas kesehatan perempuan terutama mengenai kesehatan reproduksi salah satunya ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI).
Banyak hal yang menyebabkan terjadinya AKI sebagai bagian dari Kesehatan Reproduksi yaitu : kurangnya tenaga kesehatan/bidan di seluruh daerah di Indonesia, angka menikah muda yang masih tinggi di Indonesia, kebijaka pemerintah yang belum berpihak pada urgensi kesehatan perempuan di Indonesia, adanya budaya tabu pada lingkungan setempat untuk membicaraka bahasan kesehatan reproduksi lengkap dengan ragam istilah medisnya.
02
Kekerasan terhadap perempuan adalah Segala bentuk kekerasan berbasis jender yang berakibat kesengsaraan atau penderitaan-penderitaan pada perempuan secara fisik, seksual atau psikologis, termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang baik yang terjadi di depan umum atau dalam lingkungan kehidupan pribadi. (Deklarasi PBB tentang anti kekerasan terhadap perempuan pasal 1, 1983).
Seringkali kekerasan pada perempuan terjadi karena adanya relasi atau hubungan yang tidak seimbangn antara perempaun dan laki- laki hal ini disebut ketimpangan atau ketidakadilan jender. Ketimpangan jender adalah perbedaan peran dan hak perempuan dan laki-laki di masyarakat yang menempatkan perempuan dalam status lebih rendah dari laki-laki. “Hak istimewa” yang dimiliki laki-laki ini seolah-olah menjadikan perempuan sebagai “barang” milik laki-laki yang berhak untuk diperlakukan semena-mena, termasuk dengan cara kekerasan
Kekerasan berbasis gender dan segala bentuk penyerangan maupun eksploitasi seksual termasuk yang merupakan hasil dari olahan dan prasangka / anggapan budaya adalah pelanggaran terhadap harkat dan martabat kemanusiaan dan oleh kerenanya harus di hapuskan.
Kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
Selain dampak fisik (luka, dsb) kekerasan terhadap perempuan juga akan mengakibatkan trauma psikologis yang luar biasa pada korban Cemas, takut, terancam, bingung, serba salah, tidak percaya diri, membenci diri, terombang-ambing, malu, terrkungkung, putus asa, Tidak berani mengambil keputusan, melakukan tindakan-tindakan yang merugikan diri sendiri, sulit menjalani peran sbg orangtua
Eko Listiono
BalasHapusNPM. 13410035P
Lanjutan..
O3.
Single parent bisa merupakan hasil dari kegagalan pernikahan atau juga akibat kematian salah satu pasangan. Keadaan tersebut meninggalkan trauma yang cukup mendalam tidak hanya untuk orangtua tapi juga anak. Minimnya pengalaman dan pengetahuan menjadi orangtua tunggal bisa menyebabkan kegagalan dalam mendidik anak. Masalah yang banyak dijumpai orangtua tunggal yang bekerja adalah kurangnya waktu bersama dengan anak. Padahal, menjadi single parent, orangtua wajib mengurangi aktivitasnya dan memberikan waktu khusus untuk bercengkrama dengan anak.
Inilah beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk mendidik anak saat menjadi orangtua tunggal. Habiskan waktu bersama anak. Gunakan dengan maksimal waktu luang yang Anda miliki untuk bercengkrama dengan anak. Hal ini bisa membuat ikatan antara orangtua dan anak semakin kuat dan menciptakan hubungan yang lebih intim. Komunikasi. Ceritakan kepada anak semua aktivitas yang Anda lakukan sepanjang hari. Membagikan cerita aktivitas kepada anak, secara otomatis akan memancing anak menceritakan semua aktivitasnya kepada Anda. Hal ini secara tidak langsung akan menciptakan kesepahaman antara orangtua dan anak. Bergabung ke komunitas single parenting. Bergabunglah ke komunitas single parenting yang ada di kota Anda. Dengan begitu Anda bisa berbagi pengalaman dan mendapatkan tip bagaimana mengatasi situasi sulit saat membesarkan anak sendiri. Dengan berbagi cerita Anda sudah sedikit mengangkat beban hidup. Disiplin. Jadilah orangtua yang disiplin. Ajari anak apa yang benar dan apa yang salah. Jangan berikan anak hadiah apapun jika dia melakukan kesalahan. Namun jangan ragu memberi anak hadiah jika dia mendapatkan prestasi. Ajari cinta. Sebelumnya Anda harus mencintai diri sendiri. Jika Anda sudah bisa mengurus diri dengan benar, baru Anda bisa mendidik anak dengan cara yang tepat.
( 1 ) # Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusBekerja ditambang menjadi suatu harapan dan impian dimasa depan, yang kemudian menjadi paradigma yang salah dikalangan masyarakat kita, ada stigma bahwa, kerja dibidang pertambangan, berarti gaji tinggi dan fasiltas yang lumayan.
Disinilah Perempuan dijadikan obyek dengan adanya pertambangan. Dengan demikian ada suatu indikasi bahwa, dengan dibuka suatu pertambangan, pasti sekitar akan timbul prositusi baru. Hal ini berkaitan dengan pekerja tambang yang tinggal jauh dari kekeluarga, anak dan istri, ditengah hutan dan kesepian.
Ini awal proses perdagangan perempuan dimulai, Perempuan disekitar tambang, bagi aknetdot” ada gula ada semut, ada laki-laki berduit ada perempuan, yang pada akhirnya timbul suatu fenomena yang memprihatinkan kita semua, bahwa adanya pembukaan lokasi tambang, timbul perdagangan perempuan (women trafficking), yang berujung pada munculnya prositusi-prositusi dilokasi sekitar tambang.
Perempuan tetap jadi korban dari suatu pola kebutuhan akan nafsu dari kesepian pekerja tambang. Akibatnya menyebarlah penyakit kelamin atau HIV Aid. Ironis perempuan menjadi korban dari peradapan dan sistem korporasi tambang atas nama invenstasi dan Pendapatn asli daerah. Perempuan dalam posisi yang lemah, terpinggirkan, dan dijadikan komiditi belaka ditengah hinggar binggar pesta emas hitam diKaltim.
( 2 ). # Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
Dampak kekerasan pada anak dan perempuan adalah stigma buruk yang melekat pada korban diantaranya, Pertama, Stigma Internal yaitu, Kecenderungan korban menyalahkan diri, menutup diri, menghukum diri, menganggap dirinya aib, hilangnya kepercayaan diri, dan terutama adalah trauma sehingga seperti halnya perempauan tidak mau lagi berkeluaraga setelah dirinya trauma menerima kekerasan dari suaminya. Kedua, Stigma Eksternal yaitu, kecenderungan masyarakat menyalahkan korban, media informasi tanpa empati memberitakan kasus yang dialami korban secara terbuka dan tidak menghiraukan hak privasi korban. Selain stigma buruk yang melekat pada korban, kejahatan pada anak dan perempuan juga dapat menghancurkan tatanan nilai etika dan social seperti halnya dampak buruk dari human trafficking.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
a. Ancaman kesehatan
Akibat peran ganda yang harus di jalani,wanita akan mengalami gangguan kesehatan seperti kelelahan,kecapean ,kurang gizi ,sehingga mengakibatkan angka kesakitan meningkat.hal ini di akibatkan karna kondisi fisik yang sering di pergunakan untuk melakukan suatu aktifitas secaras berkelanjutan .
b. Emosi labil
Wanita merasa tidak senang atau tidak puas dengan keadaan diri sendiri dan lingkunganya .rasa tidak puas ini mengakibatkan emosi wanita tersebut menjadi labil dimana wanita akan mengalami perasaan cemas ,tidak berdaya,depresi dan mudah tersinggung .
c. Peran ganda
Dimana wanita tersebut harus berperan baik sebagai ibu dan pendidik bagi anak-anaknya sebagai kepala keluarga ,sebagai pengatur atau pengelola rumah tangga dan sebagai pencari nafkah dalam mengatasi masalah keluarga.
Penanganan Single Parent
1. Memberikan Kegiatan Yang Positif. Berbagai macam kegiatan yang dapat mendukung
anak untuk lebih bisa mengaktualisasikan diri secara positif antara lain dengan penyaluran
hobi, kursus sehingga menghindarkan anak melakukan hal-hal yang positif.
2. Memberi Peluang Anak Belajar Berperilaku Baik . Bertandang pada keluarga lain yang
harmonis memberikan kesempatan bagi anak untuk meneladani figur orang tua yang tidak
diperoleh dalam lingkungan keluarga sendiri.
3. Dukungan Komunitas. Bergabung dalam club sesama keluarga dengan orang tua tunggal
dapat memberikan dukungan karena anak mempunyai banyak teman yang bernasib sama
sehingga tidak merasa sendirian.
1.Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya?
BalasHapusKesenjangan berdasarkan adat/social budaya diidentikan dengan peran sebagai berikut:
Perempuan adalah simbol dari eksistensi harmonisasi rumah tangga, keterjaminan kualitas Sumber Daya Manusia anak (kognitif, budi pekerti dan perilaku sosial), keterjaminan pengaturan rumah, dan ketersediaan pangan keluarga.
• Posisi perempuan dalam melindungi kesehatan reproduksi sangatlah lemah. Hal ini tercermin dari banyaknya konseptor keluarga berencana (KB) masih didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
• Posisi perempuan dalam penentuan memiliki keturunan juga masih lemah. Contohnya dalam suatu keluarga yang mempunyai anggapan bahwa menggunakan alat kontrasepsi itu tidak dianjurkan, maka kaum wanita harus mematuhi keinginan suaminya. Sehingga tanpa memikirkan kondisi kesehatan reproduksi para kaum wanita jika ia hamil di usia yang beresiko tinggi untuk keselamatannya.
• Posisi perempuan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kepemilikan aset, penentuan pendidikan anak, peminjaman kredit dan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan suami adalah lemah.
• Posisi perempuan dalam pengambilan keputusan untuk bekerja juga lemah. Perempuan cenderung menerima dan berkompromi dengan suami dan keluarga besar untuk diberikan posisi dalam aspek domestik sesuai dengan anjuran budaya. Namun demikian, pengambilan keputusan dalam pekerjaan domestik seperti memasak, dekorasi rumah, penataan rumah adalah dominan karena masih domain perempuan.
• Posisi perempuan dalam manajemen keuangan keluarga (perencanaan, penggunaan, dan pengendalian keuangan) adalah lemah. Telah diakui memang ada sebagian perempuan yang mempunyai posisi kuat dalam managen keluarga. Namun, masih banyak perempuan yang tidak mempunyai posisi kuat. Biasanya perempuan yang tidak kuat posisinya adalah perempuan yang tidak bekerja dan pendidikannya rendah. Karena pada umumnya, rata-rata lama pendidikan yang ditempuh perempuan adalah lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata lama pendidikan yang ditempuh laki-laki.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
Ada beberapa dampak yang timbul kepada perempuan yang mengalami kekerasan, diantaranya :
• Dampak sosial, dimana korban kesulitan untuk membina relasi dengan orang lain, bahkan menyebabkan korban akan merasa lebih aman berkutat dengan dunia yang dibangunnya sendiri. Pemenuhan kebutuhan psikologik mendasarpun menjadi terhambat.
• Dampak ekonomi, Pada wanita yang mengalami kekerasan, biasanya mengalami terputusnya akses ekonomi secara mendadak, kehilangan kendali atas ekonomi rumah tangga, biaya tak terduga jika ia memilih untuk pindah ke tempat yang lebih aman, biaya untuk pengobatan dan perawatan, biaya/ ongkos yang dikeluarkan jika menempuh jalur hokum.
• Dampak psikologis, pada wanita yang mengalami kekerasan akan mengalami hancurnya rasa percaya diri, rasa malu yang luar biasa, merasa bersalah, merasa tidak dapat mengendalikan diri sebagaimana yang diinginkannya.
• Dampak fisik dan seksual, Wanita yang mengalami kekerasan, dalam hal ini akan terjadinya benturan yang berakibat memar luar/dalam, patah tulang maupuan cacat fisik permanen, kerusakan saraf, kematian (dapat juga terjadi karena bunuh diri), keguguran kandungan, kehamilan akibat perkosaan, gangguan fungsi reproduksi atau infeksi pada organ reproduksi, Penyakit Menular Seksual (PMS) serta HIV/AIDS
• Dampak pada pola pikir,lam hal ini kekerasan yang dialami wanita akan mengakibatkan kehilangan akal sehat, tidak bisa percaya pada apa yang terjadi, curiga terus menerus (paranoid) terhadap semua hal yang ia hadapi.
BalasHapus3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
Masalah yang sering dihadapi oleh seseorang single parent adalah :
• Masalah emosi yang labil, seseorang akan merasa tidak senang atau tidak puas dengan keadaan diri sendiri dan lingkungannya, rasa tidak puas ini mengakibatkan emosi seseorang tersebut menjadi labil dimana ia akan mengalami perasaan cemas, tidak berdaya, depresi dan mudah tersinggung.
• Masalah kesehatan , akibat peran ganda yang dijalani itu wanita sering sekali mengalami gangguan kesehatan seperti kelelahan, kecapean, kurang gizi, sehingga mengakibatkan angka kesakitan meningkat, hal ini diakibatkan karena kondisi fisik yang sering dipergunakan untuk melakukan suatu aktivitas secara berkelanjutan,
• Peran ganda, dimana seseorang harus berperan sebagai ibu atau ayah, sebagai pendidik dan kepala keluarga, sebagai pengatur rumah tangga dan pencari nafkah,
• MasaLah ekonomi, Ketika harus menanggung perekonomian keluarganya sendirian, ia harus bekerja lebih extra lagi demi menjalani kelangsungan hidup anak-anaknya. Baik itu pendidikan yang tinggi maupun kebutuhan sehari-harinya.
• Masalah sosial, pada wanita yang menjadi single parent kerap sekali selalu mendapat citra buruk dari masyarakat yang tidak senang padanya. Sedangkan ia harus memiliki kesabaran yang lebih untuk menerima semua penilaian itu.
Adapun cara mengatasi dari masalah-masalah yang dihadapi oleh seorang single parent ini, diantaranya :
• Bagi seorang single parent sebaiknya perlu menjalani konseling pribadi untuk membagi beban/permasalahnnya.
• Jika diperlukan, bagi seorang single parent juga dapat menjalani therapy untuk bangkit dari trauma-traumanya. Untuk mencapai pemulihan psikologisnya sehingga dapat melanjutkan hidupnya beserta anak-anaknya yang lebih baik.
• Dukungan sosial/komunitas teman senasib (sesama single parent) juga dibutuhkan untuk menguatkan hati seorang single parent. Sesama single parent tentunya akan lebih mudah mengerti perasaan satu sama lain dan berempati dengan kawan senasibnya.
• Seorang single parent membutuhkan pengetahuan/keterampilan single parenting yang memadai supaya bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya. Tanpa ketrampilan single parenting, seorang single parent akan mengalami kesulitan bagaimana menolong anak-anak untuk keluar dari trauma dan kepahitan hidupnya.
• Seorang single parent juga perlu melatih diri untuk bersikap bijaksana terhadap lingkungan. Khususnya dari penilaian masyarakat yang negative tentangnya.
• Untuk mengatasi masalah ekonomi, seorang single parent membutuhkan kesempatan untuk mengembangkan/memanfaatkan talentanya dalam kegiatan-kegiatan produktif. Sehingga bisa menjadi cara untuk mendapatkan penghasilan demi kelangsungan hidupnya dan ank-anaknya.
• Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mengikuti kegiatan keagamaan yang diselenggarakan. Sehingga memiliki ketenangan hati dalam menjalani tugasnya yang cukup berat yakni menjalankan dua peran sekaligus.
• Bina hubungan yang baik dengan mantan pasangan ataupun keluarga mantan pasangan jika single parent yang diakibatkan karena perceraian. Karena dalam masa perkembangan, seorang anak tetap membutuhkan figur orang tua yang lengkap. Agar perkembangan anak dapat berjalan dengan baik, komunikasi antara anak dengan ayah tetap harus dilakukan.
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusa. Kurangnya informasi tentang reproduksi wanita ,bagaimana dan apa fungsi dari alat reproduksi mereka.
b. Dari segi sosial bidaya banyak wanita indonesia yang masih beranggapan bahwa untuk menentukan jumlah kehamilan/anak,metode KB,bukan mereka yang berhak menentukan walaupun mereka yang menggunakan.Dan juga wanita tidak dapat melakukan tawar menawar dalam hal tindakan kesehatan yang mereka butuhkan.
contohnya ?
Yaitu dalam masa puberitas wanita menuju dewasa belum tahunya tentang informasi kesehatan perawatan reproduksi yang baik dan menjaganya agar tetap sehat.. sehingga penaggulangan penyakit reproduksi sudah telat terdeteksi dan menyebabkan penyakit keputihan, pembengkakan organ dalam wanita dan lain2
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
a.Dampak yang terjadi pada diri korban kekerasan biasanya akan mengalami kecenderungan yang akan menyalahkan diri sendiri, menutup diri, menghukum diri, menganggap dirinya aib, hilangnya kepercayaan diri, dan terutama adalah trauma sehingga perempuan beranggapan tidak mau lagi berkeluaraga setelah dirinya trauma menerima kekerasan dari seorang laki-laki ataupun suaminya. Dan dampak yang bukan pada diri korban yaitu, kecenderungan masyarakat menyalahkan korban, media informasi tanpa empati memberitakan, Mengakibatkan trauma yang mendalam pada diri korban sehingga menggangu kejiwaan korban kekerasan tersebut.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
a. Masalah Single Parent Karena Tinggal Terpisah
b. Masalah Single Parent Karena Kematian Pasangan
c. Masalah Single Parent Karena Perceraian
Upaya Penanggulangan Masalah
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah yang terjadi pada single parent adalah dengan memberikan konseling :
- Manajemen waktu
- Berpikir lebih positif dalam menanggapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
- Bina hubungan yang baik dengan mantan pasangan ataupun keluarga mantan pasangan.
1. Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusReproduksi Kaum perempuan dalam budaya sosial masih lemah, misalnya dalam hal keturunan. Fenomena yang terjadi dimasyarakat ketika suatu rumah tangga belum memiliki anak/ keturunan seorang wanita selalu yang pertama disalahkan oleh laki-laki sedangkan dimasyarakat/ keluarga apabila seorang perempuan tidak memiliki anak/ keturunan tidak dihargai atau belum dikatakan wanita yang sempurna.
2. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ?
Dampak kekerasan terhadap perempuan yaitu :
a. Dampak fisik dan seksual.
Kekerasan yang terjadi terhadap perempuan yang dialami secara fisik yaitu adanya luka lebam ditubuh, kecacatan hal ini terjadi dikarenakan adanya tindakan kekerasan bisa berupa serangan ke tubuh korban. Seangkan yang dilakukan secara seksual dapat terjadinya gangguan organ kewanitaan bahkan dapat adanya penyakit seksual.
b. Dampak Sosial
Tindakan kekerasan terhadap perempuan dapat menimbulkan dampak sosial yaitu korban kekerasan terkadang malu bergaul dengan lingkungan sekitar sehingga dirinya daopat dikucilkan oleh masyarakat.
c. Dampak ekonomi.
Perempuan yang mengalami tindakan kekerasan akan mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk melakukan pengobatan terhadap dirinya dalam proses penyembuhan akibat kekerasan baik fisik maupun mental.
d. Dampak psikologis.
Dampak ini merupakan dampak yang paling besar terhdapa adanya kekerasan terhadap perempuan, dimana para perempuan pasti mengalami gangguan psikis/ jiwa, bahkan dampak ini paling lama yang akan dirasakan oleh perempuan. Perempuan juga akan trauma untuk mengenal lawan jenisnya.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya ?
Masalah yang dihadapi oleh single parent yaitu
1. Peran Ganda
Seorang single parent akan merasa kesulitan dalam mengurus rumah tangganya, karena mengambil peran sebagai pemimpin rumah tangga dan ibu rumah tangga yang harus diemban sekaligus.
Solusi :
- Mencoba meluangkan waktu dan mengatur waktu yang baik untuk mencari nafkah dan mengurus rumah.
- tetap bekerja sama dengan mantan pasangannya untuk memberikan kasih sayang kepada anak.
2. Masalah keuangan.
Masalah Keuangan menjadi masalah yang utama ketika harus menjadi single parent dimana harus mencari nafkah yang lebih ekstra.
Solusi:
- Memiliki tabungan yang cukup
- mengasuransikan dirinya dan anaknya serta apa yang dimilikinya.
3. Lingkungan Masyarakat
dimasyarakat seorang single parent memiliki citra yang kuarang baik, dimana sering terjadi fitnah yang dialaminya.
Solusi:
berupaya berperilaku sebaik mungkin dimasyarakat
4. Kebutuhan Seksual
Kebutuhan Seksual seorang single parent tidak dapat terpenuhi.
solusi:
mencari pasangan yang baru yang lebih baik.
Dalam budaya sosial maka reproduksi kaum perempuan juga lemah, JELASKAN dalam hal apa saja kesehatan reproduksi perempuan dalam posisi lemah, Berikan contoh-contohnya ?
BalasHapusdalam budaya sosial, perempuan kesehatan reproduksinya masih lemah, karena di budaya timur ini perempuan lebih nurut kepada laki laki, sebagai contoh dalam keluarga yang tidak mempunyai keturunan, pasti yang dilihat mandul duluan adalah pihak perempuan, sehingga Kesehatan reproduksi perempuan dipersulit lagi dengan adanya diskriminasi gender yang terjadi pada mereka. Perempuan seringkali hanya dianggap rahimnya yang termasuk salah satu organ reproduksi. Hak reproduksi perempuan tidak dipahami oleh masyarakat, bahkan oleh perempuan sendiri. Dengan demikian, mereka mengalami banyak kerugian akibat ini. Banyak perempuan mengalami anemia. Pelayanan kesehatan reproduksi untuk perempuan kurang dianggap penting, termasuk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi karena kurang diperhatikan. Selain itu, laki-laki juga tidak berpartisipasi dalam penjagaan kesehatan reproduksi perempuan, seperti dalam menggunakan alat kontrasepsi, sebagai contoh, penggunaan kontrasepsi masih didominasi oleh perempuan, dan kaum laki laki jarang memakai kontrasepsi
Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena kesehatan reproduksi yang terjadi di lingkungan sosial, Jelaskan apa saja DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN :
dampak bagi perempuan adalah sangat berat, disamping faktor fisik maupun faktor psikis atau mental, fisik lebih mudah diobati ketimbang psikis atau mental, sebagai contoh mental adalah penyakit mental, menurunnya rasa percaya diri dan harga diri, mengalami rasa tidak berdaya, mengalami ketergantungan pada suami yang sudah menyiksa dirinya, mengalami stress pasca trauma, mengalami depresi, dan keinginan untuk bunuh diri. Sehingga dari dampak tersebut wanita bisa menurunkan angka produktifitas dalam bekerja maupun dalam bersosialisasi
Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya
a. masalah ekonomi, cara mengatasinya adanya komitmen yang jelas,pembagian kewajiban antara suami istri sebelum pisah yang bertujuan untuk memberikan masa depan pada anaknya, setiap bulannya mantan suami memberikan nafkah berapa rupiah kepada anak anaknya, komitmen yang jelas akan menghindari masalah ekonomi pada single parent
b. masalah perhatian/sosial pada anak, cara mengatasinya managemen waktu bagi para orang tuanya untuk bertemu pada sang buah hati, sehingga anak merasa ada ayah dan ibu biologis meskipun sdh terpisah, membina hubungan yang baik dengan mantan dan begitu sebaliknya
tingkat pendidikan kaum perempuan yang sebagian besar masih rendah, tingkat diskriminasi gender (menomorduakan perempuan) dalam kehidupan sosial, sehingga berujung pada tingkat kesehatan yang masih rendah.
BalasHapusBeberapa penyakit yang sering menyerang seputar organ reproduksi dan sekaligus penyebab kematian kaum ibu/ kaum perempuan adalah kanker leher rahim, kanker payudara, dan penyakit kelamin (terutama HIV/AIDS).
Selama ini pelayanan kesehatan bagi perempuan identik dengan layanan kesehatan selama kehamilan dan melahirkan. Terlalu sering hamil dan kelelahan akibat bekerja dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Ketika masa kehamilan beberapa penyakit seringkali menghinggapi kaum ibu seperti malaria, hepatitis, diabetes dan anemia yang berkontribusi pada gangguan kehamilan.
Posisi perempuan dalam melindungi kesehatan reproduksi yang lemah. Hal ini tercermin dari banyaknya konseptor keluarga berencana (KB) masih didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
2. Dampak Kekerasan terhadap perempuan
. Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa seranagn ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
- Benturan berakibat memar luar /dalam, patah tulang maupun cacat fisik secara permanen.
- Gangguan pada sistem saraf pusat,
- Gangguan alat reproduksi, gangguan kehamilan
- penyakit menular seksual termasuk HIV-AIDS
Respon fisik yang menyertai pnyerangan seksual
- Kehilangan nafsu makan
- Gangguan tidur (insomnia, mimpi buruk, sulit tidur)
- Gangguan kecemasan
2. Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
3. Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul. Di samping itu korban juga mengalami kerugian kehilangan pekerjaannya karena kekerasan yang dialami.
4. Dampak psikologis. berupa trauma yang dialami sebagian besar korban. Bentuk trauma berbeda antara satu korban dengan korban lainnya. Trauma ini tergantung dari usia korban serta bentuk kekerasan yang dialami korban. Trauma dapat berupa ketakutan bertemu dengan orang lain, mimpi buruk atau ketakutan saat sendiri.
- Gangguan emosional, gangguan tidur atau makan, mimpi buruk, ingat kembali kejadian lampau
- ketidakpercayaan terhadap laki-laki
- Ketakutan pada hubungan intim
- Perasaan sangat marah
- perasaan bersalah
- Malu dan terhina.
Dampak lebih lanjutan perilaku anti sosial, perasaan tidak berdaya, perilaku bunuh diri, harga diri rendah, kecemasan, depresi, sulit tidur atau makan. Sebagai cara untuk menghadapi situasi kekerasan, perempuan dapat menunjukkan perilaku seperti minum alcohol, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, mempunyai banyak pasangan atau upaya bunuh diri.
- Dampak lebih besar terjadi apabila lingkungan korban tidak mendukung korban. Akibatnya, korban menjadi malu dan rendah diri. Banyak korban yang akhirnya harus pindah dari sekolah karena selalu menjadi bahan perbincangan guru dan teman di sekolahnya. Bahkan ada keluarga korban yang harus pindah tempat tinggal karena dianggap telah membuat cemar lingkungan tempat tinggalnya.
Dampak jangka panjang terjadi jika korban kekerasan tidak mendapat penanganan dan bantuan (konseling psikologis) yang memadai,
1. Hal-hal kesehatan reproduksi perempuan dalam keadaan lemah,serta contohnya:
BalasHapusa. Marginalisasi (Peminggiran)
Terjadinya apabila perempuan tidak punya akses terhadap dan kontrol di dalam mendapatkan atau memutuskan sesuatu.
b. Sub Ordinasi (Penomor duaan)
Persepsi masyarakat terhadap posisi laki –laki lebih tinggi atau diatas dan perempuan di bawah, ini berengaruh dalam semua bidang kehidupan. Persepsi adat bahwa sejak lahir laki – laki dianggap raja dan harus di hormati, oleh sebab itu lekaki dalam persepsi batak mempunyai hak dan kuasa yang lebih tinggi dari perempuan itu sebabnya wajar bila untuk mencapai kehendaknya, laki – laki melakukan kekerasan terhadap perempuan.
c. Stereotype (Pandangan / Citra Baku)
Adanya pandanga yang sangat kuat terhadap citra diri perempuan bahwa perempuan itu lmah psikis, lemah, penurut .
d. Beban Ganda
Perempuan harus mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga, pendidikan anak, mencari nafkah untuk anak.
2. Dampak kekerasan pada perempuan:
a. Dampak fisik : Benturan berakibat memar luar /dalam, patah tulang maupun cacat fisik secara permanen.
b. Dampak seksual : Gangguan alat reproduksi, gangguan kehamilan
c. Dampak sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial
d. Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul
e. Dampak psikologis : berupa trauma pada laki-laki
3. Misalnya Masalah Single Parent Karena Kematian Pasangan
Hal ini terjadi bila salah satu pasangan meninggal maka seseorang akan menjadi single parent. Seseorang yang menjadi single parent karena kematian juga mengalami masalah yang berat. Kematian pasangan yang mendadak membuat ia tidak siap menerima kenyataan. Namun jika mendapatkan pelayanan pendampingan/konseling yang tepat, ia dapat melalui masa-masa gelapnya. Idealnya, ia harus mendapatkan konseling kedukaan yang tepat sehingga kedukaannya tidak berlarut-larut (tidak lebih dari 6 bulan). Kedukaan yang berlarut-larut memperlambat pemulihan hati anak-anaknya. Selain itu, beberapa single parent yang ditinggal mati pasangannya mengalami masalah keuangan, ancaman kesehatan, peran ganda dan merasa kesepian.
1. Letak organ reproduksi yang ada di dalam tubuh perempuan membuat perempuan seringkali tidak mengenal tubuhnya sendiri. Perempuan lebih susah untuk memperhatikan kesehatan reproduksinya, bahkan untuk tahu jika ada sesuatu yang salah dengan organ reproduksinya. Berbeda dengan laki-laki yang organ reproduksinya terlihat dari luar, mereka lebih mudah memperhatikan kesehatan reproduksinya.
BalasHapusKesehatan reproduksi perempuan dipersulit lagi dengan adanya diskriminasi gender yang terjadi pada mereka. Perempuan seringkali hanya dianggap rahimnya yang termasuk salah satu organ reproduksi. Dengan demikian, segala yang berkaitan dengan rahimnya seringkali diatur oleh budaya patriarki. Rahim perempuan seolah-olah bukan miliknya, mereka seperti tidak memiliki hak atas rahimnya. Hak reproduksi perempuan tidak dipahami oleh masyarakat, bahkan oleh perempuan sendiri. Dengan demikian, mereka mengalami banyak kerugian akibat ini. Banyak perempuan mengalami anemia. Pelayanan kesehatan reproduksi untuk perempuan kurang dianggap penting, termasuk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi karena kurang diperhatikan. Selain itu, laki-laki juga tidak berpartisipasi dalam penjagaan kesehatan reproduksi perempuan, seperti dalam menggunakan alat kontrasepsi.
Contoh : banyaknya konseptor keluarga berencana (KB) masih didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
2. Dampak kekerasan terhadap perempuan :
a. Dampak fisik dan seksual. tindakan kekerasan bisa berupa seranagn ke tubuh korban termasuk alat kelamin, akibatnya adalah memar ringan, luka parah, disfungsi bagian tubuh dan bahkan membawa kematian.
b. Dampak Sosial yang dialami korban kekerasan oleh pasangan intimnya adalah dibatasi atau dilarang untuk memperoleh pelayanan sosial, ketegangan hubungan sosial dengan pihak kesehatan maupun dengan pekerjaannya dan dibatasi dalam mengakses jaringan sosial lainnya.
c. Dampak ekonomi. Biaya yang dikeluarkan oleh korban kekerasan rumah tangga lebih besar dari biaya kesehatan lainnya, karena selain biaya pengobatan secara medis akibat dampak fisik yang dialami, korban juga harus mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk memulihkan kesehatan mentalnya dari gangguan-gangguan psikologis yang muncul. Di samping itu korban juga mengalami kerugian kehilangan pekerjaannya karena kekerasan yang dialami.
3. Jelaskan apa saja masalah dari single parent dan bagaimana mengatasinya?
a. Menjadi orang tua tunggal yang memiliki peran ganda sekaligus cara mengatasinya dengan dukungan dan bantuan dari keluarga terdekat yaitu orangtuanya atau saudara terdekat lainnya serta kematangan mental dari single parent yang memiliki semangat untuk berjuang demi anaknya.
b. Single parent harus mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. cara mengatasinya single parent harus mempunyai management yang baik dalam mengelola keuangan yang dimiliki dan mencari pekerjaan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu harapannya keluarga dari keluarga single parent juga memberikan bantuan semampunya.
1. Perempuan seringkali hanya dianggap rahimnya yang termasuk salah satu organ reproduksi. Dengan demikian, segala yang berkaitan dengan rahimnya seringkali diatur oleh budaya patriarki. Rahim perempuan seolah-olah bukan miliknya, mereka seperti tidak memiliki hak atas rahimnya. Hak reproduksi perempuan tidak dipahami oleh masyarakat, bahkan oleh perempuan sendiri. Dengan demikian, mereka mengalami banyak kerugian akibat ini. Banyak perempuan mengalami anemia. Pelayanan kesehatan reproduksi untuk perempuan kurang dianggap penting, termasuk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE).
BalasHapus2. Dampak kekerasan terhadap perempuan yaitu :
a. Dampak fisik dan seksual.
Kekerasan yang terjadi terhadap perempuan yang dialami secara fisik yaitu adanya luka lebam ditubuh, kecacatan hal ini terjadi dikarenakan adanya tindakan kekerasan bisa berupa serangan ke tubuh korban. Seangkan yang dilakukan secara seksual dapat terjadinya gangguan organ kewanitaan bahkan dapat adanya penyakit seksual.
b. Dampak Sosial
Tindakan kekerasan terhadap perempuan dapat menimbulkan dampak sosial yaitu korban kekerasan terkadang malu bergaul dengan lingkungan sekitar sehingga dirinya daopat dikucilkan oleh masyarakat.
c. Dampak ekonomi.
Perempuan yang mengalami tindakan kekerasan akan mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk melakukan pengobatan terhadap dirinya dalam proses penyembuhan akibat kekerasan baik fisik maupun mental.
d. Dampak psikologis.
Dampak ini merupakan dampak yang paling besar terhdapa adanya kekerasan terhadap perempuan, dimana para perempuan pasti mengalami gangguan psikis/ jiwa, bahkan dampak ini paling lama yang akan dirasakan oleh perempuan. Perempuan juga akan trauma untuk mengenal lawan jenisnya.
3. a. Masalah Single Parent Karena Tinggal Terpisah
b. Masalah Single Parent Karena Kematian Pasangan
c. Masalah Single Parent Karena Perceraian
Upaya Penanggulangan Masalah
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah yang terjadi pada single parent adalah dengan memberikan konseling :
a. Manajemen waktu
b. Bina hubungan yang baik dengan mantan pasangan ataupun keluarga mantan pasangan.
c. Berpikir lebih positif dalam menanggapi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari