MOTTO FKM UNIMAL

MOTTO FKM UNIMAL

Selasa, 19 Maret 2013

Contoh Kegiatan Kemitraan

Kecamatan X yang berada di Kabupaten Y memiliki wilayah kerja 10 Desa, dan 1 (satu) buah Puskesmas serta 3 Puskesmas Pembantu.
Organisasi lainnya  selain Puskesmas yang ada di tingkat Kecamatan adalah :
ORGANISASI PEMERINTAH

  • Camat
  • Kantor UPT Dinas Pendidikan
  • Kantor Urusan Agama Kecamatan
  • Kantor Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB)
SWASTA YANG ADA

  • Toko Emas Kemilau
  • Toko Beras Sejahtera
Anda sebagai Kepala Puskesmas berniat untuk membangun kemitraan POSYANDU dengan ke-enam organsasi diatas, maka langkah pertama melakukan penjajakan dengan melihat Tugas fungsi (structure) masing-masing, dan kapasitas yang ada pada organisasi tersebut.
  1. Camat, Tupoksi sebagai Penanggung Jawab pembangunan Kecamatan, Kapasitasnya bisa mengendalikan semua organisasi yang ada di Kecamatan.
  2. UPT Dinas Pendidikan, Tupoksi sebagai penyelenggara pendidikan baik disekolah maupun luar sekolah, kapasitasnya mampu menggerakkan tenaga guru yang ada di desa-desa.
  3. PLKB, Tupoksinya sebagai penggerak Keluarga Berencana, kapasitasnya memiliki jaringan di sampai di Desa
  4. Toko Emas Kemilau, Tupoksinya Jualan Emas Perhiasan, kapasitasnya bisa bantu pendanaan, cicilan emas bagi bayi wanita dsb.
  5. Toko Beras Sejahtera Tupoksinya jualan beras. kapasitasnya bisa membantu pendanaan, cicilan barang dagangan ke pengguna posyandu.
Setelah kita melakukan penjajakan, maka langkah berikutnya adalah Penyamaan persepsi tentang pelayanan Posyandu.
Untuk penyamaan persepsi ini kita harus bisa menawarkan keuntungan pada masing-masing organisasi sesuai dengan tupoksinya, misal :
UPT Dinas Pendidikan kita tawarkan keuntungan dengan melaksanakan kemitraan, maka para guru-guru bisa mendapatkan kredit poin pengabdian yang dibutuhkan masing-masing untuk kariernya.
Untuk Toko Emas misal kita tawarkan keuntungan dengan melaksanakan kemitraan, maka dagangannya akan lebih laku untuk tindik bayi dan ibu-ibu balita akan tertarik untuk beli dagangan emasnya.

Demikian contoh kegiatan kemitraan dan setelah anda baca semua maka selanjutnya adalah  diskusikan BAGAIMANA LANGKAH-LANGKAH SELANJUTNYA disini  melalui kolom komentar dibawah ini

38 komentar:

  1. Ass...pak selama banyak perusaahaan susu banyak yang bekerja sama dengan bidan..apakah ini juga bisa dijadikan contoh kemitraan???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan kemitraan, karena itu merupakan strategi bisnis perusahaan untuk mempkerkecil biaya promosi, Pada saat untung memang secara finansial sama-sama diuntungkan, tetapi bila terdapat resiko maka biasanya perusahaan tidak mau ikut menanggung resikonya, misal bila ada gugatan terhadap menghambat ASI EKSKLUSIF seperti yang pernah terjadi, maka perusahaan tidak mau ikut menanggung resikonya.

      Hapus
    2. Mkasih Pak atas penjelasannya...

      Hapus
    3. Pak Farich..Dalam buku juknis BOK (Biaya Operasional Kesehatan) halaman 15 ditulis ada kemitraan bidan dukun...tetapi dalam perkuliahan bapak sepertinya hal ini bukan salah satu contoh kemitraan..lalu dalam kegiataan apa yang bisa dikatakan kemitraan bidan dukun?? trima kasih

      Hapus
    4. maaf pak... bukannya mitra posyandu dan toko emas (spt contoh bapak) sama aja dengan mitranya bidan dan perusahaan susu; Strategi Bisnis ?

      Hapus
  2. assalamualaikum pak Farich,selamat malam setelah membaca materi yang bapak berikan ternyata untuk membangun suatu"kemitraan" itu tidak mudah,apa lagi saya dinas dirumah sakit mudah mudahan dengan materi langkah-langkah kemitraan dapat membatu saya membangun kemitraan dengan dokter spesialis dan rekan kerja.

    BalasHapus
  3. Setelah adanya kesamaan persepsi mengenai tujuan, manfaat dan resiko dalam kegiatan posyandu yang kita tawarkan terhadap calaon mitra, kita dapat melangkah ke tahap selanjutnya, yaitu pembagian peran dan fungsi para mitra dalam kegiatan posyandu tsb.
    Peran atau fungsi disesuaikan dengan keahlian atau kemampuan para mitra, mengaju dari teori 7 peran dalam teori kemitraan

    BalasHapus
  4. Pak, kemitraan dengan Kantor Urusan Agama Kecamatan seperti apa contohnya? tks








    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk semua kegiatan kesehatan kita bisa bermitran dengan KUA, karena mereka punya tupoksi untuk menggerakkan masyarakat untuk taat beragama, salah satu wujud taat adalah melakukan kebaikan termasuk kesehaan, KUA juga punya kapasitas yang besar yaitu adanya petugas-petugas pencatat nikah dan penyuluh agama sampai tingkat desa, yang bisa kita gerakkan bersama.

      Hapus
    2. Terimakasih jawabannya Pak,

      Hapus
  5. Ass Pak Farich, untuk mitra toko emas dan toko beras, apakah nantinya mereka tidak hanya akan fokus kepada bisnis saja, kalau posyandunya sepi atau dagangan mereka tidak laku akan langsung tidak aktif lagi, bagaimana kita menghadapinya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya pengusaha senang bila diberi kesempatan untuk ketemu calon konsumen, ada atau tidak ada pembeli dari kemitraan tidak akan menyurutkan mereka, tetapi jangan lupakan Landasan kemitraan ada Linked dan Proximity harus tetap dijaga.

      Hapus
    2. Bagaimana cara mengingatkan para mitra yang mulai kurang aktif Pak? apalagi misalnya yang menjadi kurang aktif tsb secara struktural lebih tinggi jabatannya

      Hapus
    3. Perkuat landasan kemitraan terutama linked dan proximity

      Hapus
    4. Baik Pak terima kasih,akan saya coba terapkan di lapangan

      Hapus
  6. dari kasus yang saya baca menurut saya langkah selanjutnya adalah:
    - pembahasan tentang tujuan bersama yang akan dicapai dalam kemitraan, misalnya dengan adanya kegiatan posyandu ini akan tercapai balita sehat di lingkungan kecamatan tersebut.
    - pembahasan tentang resiko yang mungkin akan dihadapi, misalnya kendala pada masalah biaya, dan lokasi yang akan dibangun untuk posyandu.
    - pembahasan tentang job desk masing-masing sektor sesuai dengan tupoksi di dalam struktur organisasi di atas.

    mungkin langkah-langkah itu yang bisa saya sampaikan..
    terimakasih..

    BalasHapus
  7. assalmlk pak...bagaimana tentang kerjasama bidan dengan dukun bayi..apakah itu juga sebuah bentuk kemitraan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, asal tetap menjaga 3 Prinsip Kemitraan

      Hapus
    2. kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan... baik pak saya mengerti.. terimakasih

      Hapus
  8. asalamualaikum wr wb..
    saya mau tanya pak??
    jadi yang dinamakan kemitraan itu suatu kerja sama yang memiliki visi dan misi yang sama yang saling terlibat apabila terjadi kegagalan atau kerugian disalah satu pihak mitra maka kedua belah pihak saling menanggung nya, seperti pepatah lama berat sama dijinjing ringan sama dipikul apakah benar seperti itu pak??

    BalasHapus
  9. Pak Farich..Dalam buku juknis BOK (Biaya Operasional Kesehatan) halaman 15 ditulis ada kemitraan bidan dukun...tetapi dalam perkuliahan bapak, sepertinya hal ini bukan salah satu contoh kemitraan..lalu dalam kegiataan apa yang bisa dikatakan bidan dan dukun dikatakan bermitra?? trima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kemitraan bidan dan Dukun bisa dilakukan dengan tetap menjaga 3 prinsip kemitraan dengan pembagian peran masing-masing. Bukan peran yang sama, misal dukun yang melahirkan bayi, terus bidan yang memeriksa post partumnya, itu berarti perannya sama bukan kemitraan.
      Tetapi dukun berperan untuk menganjurkan bumil agar ANC dan bersalin ke Bidan, dan dukun hanya membantu bidan, bukan DUKUN MERAWAT PNC nya

      Hapus
    2. Tapi pada kenyataan nya pak masih sering kita temukan dukun yang menolong persalinan. Menurut Bapak bagaimana dengan hal tersebut?

      Hapus
  10. assalamualaikum pak,
    menurut saya langkah selanjutnya ialah pemantauan dan penilaian.
    seperti contoh diatas toko Emas dengan ibu-ibu balita apakah sama sama menguntungkan dan apabila terjadi suatu resiko apakah ditanggung bersama atau merugikan satu pihak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagaimana menurut sdr Imam peran kita disini? apakah hanya sekedar memantau dan menilai? Bgaimana dengan peran kemitraan pada kita sebagai kepala/petugas puskesmas terhadap hal yang sdr Imam tulis d atas?

      Hapus
    2. nah itu yang saya bingung pak diki
      mungkin pak farich bisa membantu menjawabnya
      karena saya belum paham benar
      terima kasih atas pertanyaannya yang sangat membangun

      Hapus
  11. dalam kegiatan tersebut di atas,.. apakah kita harus bermitra dengan toko emas, beras, dll ,..

    melainkan kita bekerja sama atau bermitra dengan tempat untuk ATK seperti Foto copy dll,..

    boleh tidak pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau bermitra dengan toko emas dan beras dapat berfungsi untuk meningkatkan kunjungan posyandu. tapi apabila bermitra dengan ATK dan fotocopy, sepertinya peserta atau anggota posyandu belum terlalu membutuhkannya, itu kalau menurut pendapat saya pak..

      Hapus
    2. lah dalam kegiatan yang seperti diatas kita kn membutuhkn sesuatu tuk poto kopi, bikin papan data, dll,..

      kira2 bs gk kita melebarkan sayap bermitra kita ke yang laen,..

      Hapus
    3. mungkin kita sebaiknya lebih fokus dengan mitra yang bisa berperan dalam mengaktifkan kegiatan posyandu tsb, meramaikan posyandu, mengajak ibu, bayi dan balita datang ke posyandu. kalau ATK dan fotocopy hanya mendapatkan manfaat dari kita sebagai pengurus posyandu sepertinya...

      Hapus
    4. @sdr wisnu
      Dalam hal ini pak,kita akan d beri keuntungan oleh tmpat ftokopi tsb yaitu kita dapat memfotocopy dengan gratis,tetapi apa yang di dapat pngusaha ftokopi dr instansi kita, misalkan disini adalah puskesmas?

      Hapus
    5. ok deh,.. berarti tuk pelebaran sayap kemitraan kita gak usah dulu yaa???
      kita pokus di mitra yang ada aja dulu,..

      Hapus
  12. ass. pak farich
    menurut saya menjawab pertanyaan bapak dari contoh kegiatan kemitraan diatas yaitu kegiatan posyandu, langkah langkah selanjutnya yang bisa kita lakukan adalah seperti apa yang telah bapak jelaskan pada materi kemitraan yaitu langkah selanjutnya yaitu
    -pengaturan peran,
    masing masing harus berusaha melaksanakan peran nya masing masing sesuai kesepakatan
    -komunikasi intensif
    dalam melaksanakan kegiatan yang dilakukan secara bermitra maka komunikasi harus benar benar dijaga agar tidak terjadi miss komunikasi yang akan berakibat terganggunya pelaksanaan kegiatan
    -pelaksanaan kegiatan
    kegiatan dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang telah disepakati bersama yang dituangkan dalam bentuk tertulis dengan harapan pelaksanaan kegiatan tidak menyimpang dari tujuan awal yang telah disepakati
    -pemantauan dan penilaian
    pemantauan dan penilaian dilakukan pada setiap langkah, bukan hanya dilakukan diahir kegiatan, jika ditengah-tengah pelaksanaan kegiatan ada hal yang harus diperbaiki maka harus cepat diambil keputusan yang bijak agar kegiatan tersebut tetap bisa terlaksana sesuai dengan tujuan yang telah disepakati diawal.
    terima kasih

    BalasHapus
  13. Dalam berbagai contoh kegiatan kemitraan ternyata banyak juga yang diuraikan bapak,saya menyadari selama ini masih kurang dalam memaknai kemitraan.Pentingnya komunikasi yang efektif juga menjadi media dalam membangun kemitraan.Kelemahan ini yang saya rasakan betul lemahnya komunikasi dan koordinasi...Sebagai contoh kegiatan kader posyandu di Era sekarang ni memang hampir tenggelam semangat Gotongroyong sebagai ciri masyarakat Indonesia,ini disebabkan paradigma provit orientasi menjadi hal yang wajar dan manusiawi.Namun juga masih banyak kader yang tidak mengedepankan nilai uang dalam mengemban amanat kader, dan saya betul –betul sadar bahwa Manusia yang baik adalah manusia yang banyak memberi manfaat kepada orang lain.

    BalasHapus
  14. Saya dpt memperoleh pelajaran dr contoh-contoh yg bapak berikan, bahwa kunci keberhasilan dlm kemitraan kita harus menciptakan, atau memberikan pemahaman bahwa terhadap sesuatu itu adalah kebutuhan bersama, jgn sampai terlihat bahwa salah satu pihak saja yg memerlukan. sehingga bila kedua-duanya memiliki kepentingan, maka tujuan akan mudah terwujud. Misalnya: kemitraan diposyandu, buatlah pemahaman bahwa ibu-ibu peserta posyandu membutuhkan pemeriksaan kesehatan untk memantau kesehatan , begitu juga dg kader memerlukkan peserta dan tenaga kesehatan, begitu jg tenaga kesehatan memerlukan peserta posyandu dan kadernya, sehingga simbiosis mutualisme dpt tercipta

    BalasHapus
  15. Salam bapak, saya mahasiswa s1 semester akhir yg meneliti ttg strategi kemitraan untuk meningkatkan cakupan desa UCI. Dimana saya bisa dapatkan buku bapak? Atau setidakbya modul yg memuat ttg teori yg bapak sampaikan. Terimakasih.

    BalasHapus
  16. Salam bapak, saya mahasiswa s1 semester akhir yg meneliti ttg strategi kemitraan untuk meningkatkan cakupan desa UCI. Dimana saya bisa dapatkan buku bapak? Atau setidakbya modul yg memuat ttg teori yg bapak sampaikan. Terimakasih.

    BalasHapus