1.Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan: a. metode: terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan, terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan b. manusia: pernikahan dini (organ reproduksi belum matang, faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi c. sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yg tidak memadai dan komprehensif d. dana: tarif pelayanan kesehatan yg cukup mahal di mayoritas keluarga tidak mampu e. lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan literasi kesehatan bumil dan orang-orang disekitar.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi: a. makanan anak yg tidak memenuhi standar gizi yg dibutuhkan oleh tubuh b. anak menderita penyakit infeksi c. ketahanan pangan yg tidak terpenuhi seluruh anggota keluarga baik jumlah dan kualitas makanan d. kurang pola pengasuhan untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal e. pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yg tidak terjangkau masyarakat.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes: a. metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci b. manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana d. dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak tercukupi e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan keperyaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.
* Akar masalah dari tingginya kematian ibu melahirkan : Tiga faktor utama yang menyumbang presentase lebih dari setengah jumlah kematian ibu adalah faktor pendarahan, eklamsia dan infeksi. Meskipun harus juga dipahami bahwa faktor-faktor lain terkait kondisi sosiokultural masyarakat juga punya andil terhadap masih tingginya AKI di Indonesia. Tiga faktor yang punya andil besar terhadap masih tingginya AKI di Indonesia sangat terkait dengan rendahnya tingkat literasi kesehatan ibu hamil dan orang-orang di sekitarnya.
* Akar masalah dari tingginya balita kurang gizi : 1. Pertama, makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak, penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit, anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. 2. Kedua, ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. Pola pengasuhan adalah kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. Pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan adalah tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga. Kedua akar masalah tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan terdapat kemungkinan makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola pengasuhan anak dankeluarga makin banyak memanfaatkan pelayanan yang ada. Ketahanan pangan keluarga juga terkait dengan ketersediaanpangan, harga pangan, dan daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.
*Akar masalah dari rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan : Akar masalah dari rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan mungkin karena kurangnya alat - alat medis di rumah sakit, kurangnya tenaga medis di rumah sakit, terutama rumah sakit yang ada pada perkampungan atau pedesaan.
1. Akar masalah tinggi kematian ibu melahrikan menggunakan diagram tulang ikan: *Manusia : - banyaknya yang menggunakan dukun - kurangnya bidan atau desa dan tidak tinggal didesa - tidk memperhatikan pola makan - malas berolahraga
*metode - penyuluhan kurang terhadap bumil - data bumil tidak akurat - kerjasama antar dukun dan bidan kurang - peran kader KIA kurang
*sarana - jauhnya rumah dengan klinik - transportasi yang kurang memadai - peralatan bidan atau klinik kurang - kurangnya pemberian tablet tambah darah kepada bumil.
*dana - tarif biaya ke bidan mahal - biaya kke dukun biasanya lebih murah
*lingkungan' - tingkat pendidikan rendah - tingkat pengetahuan yang kurang - medan atau jalanan yang sulit ditempuh - masih banyaknya kepercayaan terhadap dukun, terutama dukun yang sudah terkenal dalam keahilan dan penyembuhannya terhadap masyarakat setempat.
2. tingginya balita kurang gizi ,menggunakan diagramtulang ikan: *manusia: - banyaknya pengobatan dukun - tenaga kesehatan yang sedikit - tenaga non medis yang sedikit - ibu yang tidak mengkonsumsi makanan bergizi saat hamil - penyediaan pangan yg tidak baik
*metode - data balita kurang gizi tidak akurat - penyuluhan terhadap ibu kurang -peran KADER kurang
*sarana -tempat penyuluhan kurang dan jauh - obat,makanan (seperti biskuit,vitamin gratis yang kurang) -peralatan medis yang kurang
*dana - tarif pelayanan ke dokter/bidan terlalu mahal - biaya hidup yang mahal saat megandung
*lingkungan - tingkat penididikan rendah - tingakt ekomoni rendah - biasa mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi - lingkungan yang tidak bersih dapat memperburuk keadaan
3. rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan menurut diagram tulang ikan: *manusia - masih banyaknya dukun - bidan atautegana kesehatan tidak ditempat - malas memeriksa kesehatan kandungan - banyaknya malpraktik
*metode - penyuluhan terhadap ibu kurang - kerja sama antara dukun dan bidan kurang - peran KADER KIA kurang
*sarana - sarana penyuluhan kurang - transportasi kurang - peralatan persalinan yang tidak lengkap membuat masyarakat takut dan lebih memilih ke dukun.
*dana - tarif persalinan di bidan/dokter lebih mahal - biaya cek up kandungan mahal
*lingkungan - tingkat pendidikan rendah - tingkat pengetahuan rendah - budaya percaya dukun masih terjadi dimasyarakat - askes jalan yang sulit - ekonomi yang rendah
1. Akar masalah tinggi kematian ibu melahrikan menggunakan diagram tulang ikan: *Manusia : - banyaknya yang menggunakan dukun - kurangnya bidan atau desa dan tidak tinggal didesa - tidk memperhatikan pola makan - malas berolahraga
*metode - penyuluhan kurang terhadap bumil - data bumil tidak akurat - kerjasama antar dukun dan bidan kurang - peran kader KIA kurang
*sarana - jauhnya rumah dengan klinik - transportasi yang kurang memadai - peralatan bidan atau klinik kurang - kurangnya pemberian tablet tambah darah kepada bumil.
*dana - tarif biaya ke bidan mahal - biaya kke dukun biasanya lebih murah
*lingkungan' - tingkat pendidikan rendah - tingkat pengetahuan yang kurang - medan atau jalanan yang sulit ditempuh - masih banyaknya kepercayaan terhadap dukun, terutama dukun yang sudah terkenal dalam keahilan dan penyembuhannya terhadap masyarakat setempat.
2. tingginya balita kurang gizi ,menggunakan diagramtulang ikan: *manusia: - banyaknya pengobatan dukun - tenaga kesehatan yang sedikit - tenaga non medis yang sedikit - ibu yang tidak mengkonsumsi makanan bergizi saat hamil - penyediaan pangan yg tidak baik
*metode - data balita kurang gizi tidak akurat - penyuluhan terhadap ibu kurang -peran KADER kurang
*sarana -tempat penyuluhan kurang dan jauh - obat,makanan (seperti biskuit,vitamin gratis yang kurang) -peralatan medis yang kurang
*dana - tarif pelayanan ke dokter/bidan terlalu mahal - biaya hidup yang mahal saat megandung
*lingkungan - tingkat penididikan rendah - tingakt ekomoni rendah - biasa mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi - lingkungan yang tidak bersih dapat memperburuk keadaan
3. rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan menurut diagram tulang ikan: *manusia - masih banyaknya dukun - bidan atautegana kesehatan tidak ditempat - malas memeriksa kesehatan kandungan - banyaknya malpraktik
*metode - penyuluhan terhadap ibu kurang - kerja sama antara dukun dan bidan kurang - peran KADER KIA kurang
*sarana - sarana penyuluhan kurang - transportasi kurang - peralatan persalinan yang tidak lengkap membuat masyarakat takut dan lebih memilih ke dukun.
*dana - tarif persalinan di bidan/dokter lebih mahal - biaya cek up kandungan mahal
*lingkungan - tingkat pendidikan rendah - tingkat pengetahuan rendah - budaya percaya dukun masih terjadi dimasyarakat - askes jalan yang sulit - ekonomi yang rendah
1.Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan: - metode : perencanaan,pergerakan lemah - sarana : fasilitas,sarana transportasi, peralatan lemah - dana : anggaran lemah - lingkungan: budaya sering ke dukun
2 Akar masalah tingginya balita kurang gizi: - sarana : fasilitas, obat, peralatan lemah - dana : lemahnya atau tidak tepatnya anggaran - lingkungan : adanya adat istiadat, budaya/ kultur yang menentang
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes: - SDM kesehatan : belum terlatih - metode : perencanaan , pengorganisasian, pengaturan, dn pergerakannya lemah - sarana : fasilitas, obat, sarana transportasi, peralatan lemah - dana : lemah dan tidak tepatnya anggaran - lingkungan : adat istiadat, budaya yang menentang
1. akar masalah pada tingginya kematian ibu saat melahirkan : Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) ini disebabkan oleh berbagai penyebab yang kompleks, yaitu sosial, budaya, ekonomi, tingkat pendidikan,fasilitas pelayanan kesehatan, dan gender. dan penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, eklampsi, partus lama, dan komplikasi abortus.
2. akar masalah tingginya balita kurang gizi : Masalah gizi merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling terkait. Terdapat dua faktor langsung yang mempengaruhi status gizi individu, yaitu faktor makanan dan penyakit infeksi, keduanya saling mempengaruhi. Faktor penyebab langsung pertama adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi prinsip gizi seimbang. Faktor penyebab langsung kedua adalah penyakit infeksi yang terkait dengan tingginya kejadian penyakit menular dan buruknya kesehatan lingkungan. Faktor penyebab langsung pertama adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi jumlah dan komposisi zat gizi yang memenuhi syarat gizi seimbang yaitu beragam, sesuai kebutuhan, bersih, dan aman, misalnya bayi tidak memperoleh ASI eksklusif. Faktor penyebab langsung kedua adalah penyakit infeksi yang berkaitan dengan tingginya kejadian penyakit menular terutama diare dan penyakit pernapasan akut (ISPA). Faktor ini banyak terkait mutu pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi, kualitas lingkungan hidup dan perilaku hidup sehat. Kualitas lingkungan hidup terutama adalah ketersediaan air bersih, sarana sanitasi dan perilaku hidup sehat seperti kebiasaan cuci tangan dengan sabun, buang air besar di jamban, tidak merokok , sirkulasi udara dalam rumah dan sebagainya
3. akar masalah rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan : - ekonomi - sosial / budaya - kebijakan pemerintah - tingkat pendidikan - sarana prasarana - aksebilitas - pelayanan kesehatan - tenaga kesehatan, dll
1. Akar maslah tingginya kematian ibu melahirkan : *manusia : usia ibu mlhirkn yg msih rendah *metode : masih banyaknya penanganan terhadap ibu melahirkan yg kurang tepat *sarana : kurangnya fasilitas medis untuk menangani ibu melahirkan *dana : ketidak mampuan membayar jasa persalinan *lingkungan : masih banyak masyarakat yg belum sadar arti penting kesehatan
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi : Makanan yg tidak memenuhi gizi, penyakit karena infeksi, ketahanan pangan di dalam keluarga, cara pola asuh yg tidak sesuai, lingkungan yg tidak baik, pelayanan kesehatan yg tidak memadai dan kurangnya pengetahuan masyarakat
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes : *manusia : masih banyaknya masyarakat yang lebih percaya kepada dukun bayi daripada tenaga medis *metode : masih banyak persalinan yg dilakukan dirumah *sarana : transportasi yg tidak memadai dan tempat pelayanan kesehatan yg susah di jangkau *dana : masih banyak masyarakat yg kurang mampu untuk membayar pelayanan dan pengobatan persalinan yg di berikan oleh nakes *lingkungan :kebanyakan masyarakt masih percya dengan kebiasaan turun temurun
1. akar masalah tingginya kematian ibu saat melahirkan - metode : peran kader di desa tersebut kurang - manusia : kebanyakan ibu hamil masih menggunakan pertolongan dukun saat melahirkan - sarana : jauhnya klinik dari pemukiman warga - dana : tarif biaya ke bidan mahal - lingkungan : tingkat pendidikan rendah
2. akar masalah tingginya balita kurang gizi - manusia : ibu yang tidak mengkonsumsi makanan bergizi saat hamil - metode : penyuluhan terhadapibu kurang - sarana : tempat penyuluhan kurang dan jauh - dana : tarif biaya kebidan mahal - lingkungan : tingkat perekonomian rendah
3. akar masalah rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan - manusia : masih banyak dukun - metode : penyuluhan terhadapibu kurang - sarana : transportasi yang masih sedikit - dana : tarif biaya ke bidan mahal - lingkungan : ekonomi yang rendah
1. tingginya kematian ibu melahirkan a. manusia > kurangnya edukasi tentang reproduksi untuk remaja,ibu-ibu,dan bumil > kurangnya pengetahuan ibu-ibu b. metode > kurang terjangkaunya ke puskesmas > masih percayanya masyarakat kepada dukun > kurangnya kader kia dikampung c. sarana > puskesmas sulit terjangkau oleh masyarakat > tidak lingkapnya peralatan medis di puskesmas > petugas kesehatan tidak adadi tempat kerja' d. dana > sangat mahalnya biaya persalinan e. lingkungan > tingkat pendidikan yang rendah > masyarakat masih primitif > kampung sangat plosok
2.tingginya balita kurang gizi a. manusia > kurang pengetahuan tentang gizi seimbang > tidak pedulinya masyarakat tentang gizi seimbang > kurangnya pro aktif oleh tanaga kesehatan b. metode > kurangnya pro aktifoleh kader > data tidak update > penyuluhan yg tidak tepat sasaran c. sarana > sangat plosok tempat tinggalnya > transportasi yang jauh > tenaga medis sangat kurang d. dana > masyarakat tergolong ekonomi sangat rendah > pengetahuan tentang kadarzi sangat kurang > biaya hidup sangat suah e. lingkungan > lingkungan tidak mendukung > pengetahuan tentang kadarzi sangat kurang
3. rendahnya persalinan oleh tebaga kesehatan a. manusia > masih primitif > tenaga medis kurang > terjadinya mal praktek b. metode > pemberian edukasi masih rendah > masih dilakukannya praktek oleh dukun > peralatan medis kurang lengkap c. dana > biaya persalianan sangat mahal > biaya transportasi sangat tidak terjangkau d. lingkungan > tingkat pendidikannya rendah > perekonomian yg rendah > primitif masyarakatnya e.sarana > pemberian penyuluhan kurang > jarak penyuluhan jauh > peralatan medis tidak lengkap
melisah 1.akar masalah tinggi kamatian ibu melahirkan a.metode:terlambat mengenal tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan b.manusia:pernikahan dini c.sarana:fasilitas layanan kesehatan yang cukup mahal d.dana:tarif pelayanan kesehatan yang cukup mahal e.lingkungan:rendahnya tingkat pengetahuan
2.akar masalah tinggi balita kurang gizi -makanan anak dan penyakit infeksi yang di derita anak,penyebabnya kurang gizi tidak hanya di sebabkan makanan kurang tetapi juga karena penyakit,anak yang mendapatkan makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita diare atau demam dapat menderita kurang gizi
3.akar masalah rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan a.manusia:banyaknya mal praktek b.metode:penyuluhan terhadap ibu kurang c.sarana:sarana penyuluhan kurang d.dana:biaya cek up kandungan mahal e.lingkungan:ekonomi yang rendah
1. Tingginya kematian ibu melahirkan : - Manusia : pertama terlalu muda saat hamil. Pada usia muda rahim belum siap dan menyebabkan saluran kelahiran mudah pecah, sehingga menyebabkan kematian saat melahirkan. Kedua, terlalu sering melahirkan. Ketiga, jarak kehamilan terlalu dekat, dan keempat, usia ibu hamil terlalu tua. Perempuan berusia di atas 40 tahun memiliki rahim yang tidak fleksibel, sehingga berisiko kematian saat melahirkan. - Metode : kurangnya kualitas layanan ANC (Antenatal Care) dalam melakukan deteksi dini dan perawatan terhadap penyulit kehamilan, terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan, terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, dan terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. - Sarana : Fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang belum memadai dan komprehensif, tidak meratanya tenaga kesehatan di seluruh wilayah Indonesia, dan jarak ke fasilitas layanan kesehatan yang jauh. - Dana : Pemerintah daerah belum semuanya mampu menyediakan akses layanan kesehatan yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua pihak baik yang kaya ataupun yang miskin dengan sama rata sehingga ketidakberdayaan ekonomi membuat masyarakat takut merujuk ibu hamil ke rumah sakit.. - Lingkungan : Kepercayaan yang masih tinggi di lingkungan masyarakat tertentu terhadap dukun beranak membuat banyak di antara mereka yakin terhadap segala tindakan dukun beranak tersebut baik pra maupun pasca proses persalinan padahal proses maupun alat ‘medis’ yang digunakan para dukun beranak terkadang jauh dari kata steril sehingga bisa menimbulkan infeksi pasca proses persalinan.
2. Tingginya balita kurang gizi : - Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit. - Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. - Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga. - Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. - Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
3. Rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan : - Manusia : rendahnya pengetahuan ibu hamil terhadap keamanan melakukan persalinan oleh tenaga medis. - Metode : masih rendahnya penyuluhan terhadap ibu hamil dan peran kader KIA yang kurang. - Sarana : kelangkaan tenaga medis yang professional, jarak fasilitas layanan kesehatan yang terlalu jauh. - Dana : menyangkut rendahnya pendapatan keluarga, sehingga akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal, tidak tercapai dengan baik. - Lingkungan : masih banyak masyarakat yang lebih mempercayakan untuk mendapat pertolongan persalinan oleh dukun dibanding dengan tenaga medis.
1. akar masalah pada tingginya kematian ibu saat melahirkan : Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) ini disebabkan oleh berbagai penyebab yang kompleks, yaitu sosial, budaya, ekonomi, tingkat pendidikan,fasilitas pelayanan kesehatan, dan gender. dan penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, eklampsi, partus lama, dan komplikasi abortus.
2. akar masalah tingginya balita kurang gizi : Masalah gizi merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling terkait. Terdapat dua faktor langsung yang mempengaruhi status gizi individu, yaitu faktor makanan dan penyakit infeksi, keduanya saling mempengaruhi. Faktor penyebab langsung pertama adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi prinsip gizi seimbang. Faktor penyebab langsung kedua adalah penyakit infeksi yang terkait dengan tingginya kejadian penyakit menular dan buruknya kesehatan lingkungan. Faktor penyebab langsung pertama adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi jumlah dan komposisi zat gizi yang memenuhi syarat gizi seimbang yaitu beragam, sesuai kebutuhan, bersih, dan aman, misalnya bayi tidak memperoleh ASI eksklusif. Faktor penyebab langsung kedua adalah penyakit infeksi yang berkaitan dengan tingginya kejadian penyakit menular terutama diare dan penyakit pernapasan akut (ISPA). Faktor ini banyak terkait mutu pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi, kualitas lingkungan hidup dan perilaku hidup sehat. Kualitas lingkungan hidup terutama adalah ketersediaan air bersih, sarana sanitasi dan perilaku hidup sehat seperti kebiasaan cuci tangan dengan sabun, buang air besar di jamban, tidak merokok , sirkulasi udara dalam rumah dan sebagainya 3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes: a. metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci b. manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana d. dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak tercukupi e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan keperyaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi
1. Akar masalah tinggi kematian ibu melahrikan menggunakan diagram tulang ikan: Manusia : banyaknya yang menggunakan dukun, lebih percaya dengan dukun, kurangnya bidan atau desa dan tidak tinggal didesa, tidak memperhatikan pola makan, malas berolahraga dan beraktifitas metode : penyuluhan kurang terhadap bumil, data bumil tidak akurat, kerjasama antar dukun dan bidan kurang, peran kader KIA kurang, kurang perhatian bidan terhadap bumil sekitar sarana : jauhnya rumah dengan klinik, transportasi yang kurang memadai, peralatan bidan atau klinik kurang, kurangnya pemberian tablet tambah darah kepada bumil. dana : tarif biaya ke bidan mahal, biaya ke dukun biasanya lebih murah lingkungan : tingkat pendidikan rendah, tingkat pengetahuan yang kurang, medan atau jalanan yang sulit ditempuh, masih banyaknya kepercayaan terhadap dukun, terutama dukun yang sudah terkenal dalam keahilan dan penyembuhannya terhadap masyarakat setempat.
2. akar masalah tingginya balita kurang gizi : manusia: Tenaga kesehatan yang kurang aktif, kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang, masyarakat kurang peduli dengan gizi seimbang. Metode : kader kurang aktif, data yang tidak benar, penyuluhan yang tidak tepat sasaran. Sarana : sangat plosok tempat tinggalnya hingga jauh untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi, transportasi yang jauh, tenaga medis sangat kurang Dana : daya beli masyarakat yang rendah, masyarakat ekonomi rendah, biaya hidup sangat suah Lingkungan : lingkungan tidak mendukung untuk menanam tanaman yg bergizi, pengetahuan tentang pangan baik sangat kurang.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes: metode: masih primitive, tenaga medis kurang, terjadinya mal praktek metode : pemberian edukasi masih rendah , masih dilakukannya praktek oleh dukun, peralatan medis kurang lengkap dana : biaya persalianan sangat mahal, biaya transportasi sangat tidak terjangkau lingkungan : tingkat pendidikannya rendah, perekonomian yg rendah, primitif masyarakatnya sarana : pemberian penyuluhan kurang, jarak penyuluhan jauh, peralatan medis tidak lengkap
1. Akar maslah tingginya kematian ibu melahirkan :
1) Manusia : usia ibu mlhirkn yg msih rendah 2) Metode : masih banyaknya penanganan terhadap ibu melahirkan yg kurang tepat 3) Sarana : kurangnya fasilitas medis untuk menangani ibu melahirkan 4) Dana : ketidak mampuan membayar jasa persalinan 5) Lingkungan : masih banyak masyarakat yg belum sadar arti penting kesehatan
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi :
Makanan yg tidak memenuhi gizi, penyakit karena infeksi, ketahanan pangan di dalam keluarga, cara pola asuh yg tidak sesuai, lingkungan yg tidak baik, pelayanan kesehatan yg tidak memadai dan kurangnya pengetahuan masyarakat
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes :
1) manusia : masih banyaknya masyarakat yang lebih percaya kepada dukun bayi daripada tenaga medis 2) Metode : masih banyak persalinan yg dilakukan dirumah 3) Sarana : transportasi yg tidak memadai dan tempat pelayanan kesehatan yg susah di jangkau 4) Dana : masih banyak masyarakat yg kurang mampu untuk membayar pelayanan dan pengobatan persalinan yg di berikan oleh nakes 5) Lingkungan :kebanyakan masyarakt masih percya dengan kebiasaan turun temurun
1.Akar masalah dari tingginya kematian ibu melahirkan adalah a. Metode: Bidan Desa belum melaksanakan Mapping Bumil di wilayah kerjanya, tidak berjalannya program P4K ( PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI), terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat keluarga Bumil dalam mengambil mengambil keputusan, , terlambatnya bumil ditangani oleh tenaga kesehatan b. manusia: Bumil resti/resiko tinggi( Umur yang belum matang atau umur yang sudah tua), Bumil bekerja terlalu berlebihan , faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi c. sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang kurang memadai dan komprehensif d. dana: tarif pelayanan kesehatan yang cukup mahal sehingga membebani keluarga tidak mampu e. lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat setempat, jarak yang jauh antara tempat tinggal bumil terhadap fasilitas kesehatan
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi: a. Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. b. Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit. c. Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga. d. Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. e. Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes: a. metode: rendahnya kerjasama antara bidan dengan dukun beranak, tidak jalannya nya kegiatan sweeping bumil, tidak jalannya kegiatan kelas ibu hamil, bidan desa belum menerapkan mapping bumil di wilayah kerjanya b. manusia: kurangnya pemahaman ibu hamil akan pentingnya pengetahuan kesehatan, tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana d. dana: biaya transportasi yang dianggap mahal dan persalinan yg tidak tercukupi e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat setempat yang masih rendah,jarak faskes yang jauh dan sulit dilewati, kepercayaan masyarakat pada dukun beranak yg masih tinggi, belum terdapatnya bidan desa pada daerah terpencil
1. Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan : Tiga faktor yang punya andil besar terhadap masih tingginya AKI di Indonesia sangat terkait dengan rendahnya tingkat literasi kesehatan ibu hamil dan orang- orang di sekitarnya.Pendarahan yang terjadi di masa kehamilan jika tidak segera ditangani bisa berakibat fatal bagi si ibu hamil.Masalah-masalah yang timbul di masa kehamilan seperti pendarahan tersebut sebenarnya bisa diantisipasi dengan adanya ANC (Antenatal Care) atau layanan pemeriksaan kondisi ibu hamil dan janinnya secara rutin dengan kualitas yang baik dari para dokter profesional.Fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang memadai dan komprehensif juga sangat diperlukan.Terwujudnya layanan kesehatan yang memadai bagi ibu hamil juga akan menekan faktor-faktor penyebab lain seperti eklamsia dan infeksi.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi : Penyebab kurang gizi: Pertama, penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit. Kenyataannya baik makanan maupun penyakit secara bersama-sama merupakan penyebab kurang gizi. Kedua, penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. Pola pengasuhan adalah kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. Pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan adalah tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes (a) Tingginya angka kematian ibu dan anak dipengaruhi oleh sebab dan masalah rendahnya persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan, rendahnya cakupan kunjungan neonatal, serta belum optimalnya perbaikan gizi masyarakat (cakupan pelayanan dasar), (b) rendahnya kualitas lingkungan yang ditandai rendahnya akses masyarakat terhadap air minum dan sanitasi (Pola Hidup Sehat), (c)Rendahnya akses masyarakat terhadap fasilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas (d)Terbatasnya sumber daya kesehatan yakni rendahnya jumlah distribusi dan kualitas tenaga kesehatan, terutama di daerah tertinggal
1. Akar masalah tingginya angka kematian ibu melahikan menggunakan digram tulang ikan.
a. Metode R/R kurang tertib protap kurang data bumil kurang akurat penyuluhan kurang kerja sama dukun bidan kurang
b. Dana tarif pelayanan bidan mahal biaya transport petugas kurang
c.Manusia banyak dukun banyak bidan tidak tinggal di desa peran kader dan lintas sektor kurang
d. Sarana sarana penyuluhan kurang obat risti kurang transportasi kurang peralatan bidan kurang
e. lingkungan Tingkat pendidikan kurang tingkat ekonomi rendah Budaya percaya dukun medan sulit
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi
a. Manusia rendahnya kesadaran ibu tentang gizi terhadap anaknya makanan ibu dan anak yang kurang bergizi kesedian pangan yang sedikit banyak ibu yang tidak menvaksinasi anaknya
b. Metode posyandu yang kurang aktif penyuluhan tentang pengelolaan dan pemilihan makanan yang bergizi kurang
c. Sarana Sarana penyuluhan kurang Transportasi kurang
d. Dana biaya petugas kurang Rendahnya pendapatan keluarga
e. Lingkungan Tempat posyandu atau penyuluhan jauh dari rumah Tingkat pengetahuan atau pendidikan rendah
3. Rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan
a. Manusia Percaya terhadap dukun tidak adanya bidan tinggal di desa Peran kader kurang Peran lintas sektor kurang
b. Metode Penyuluhan kurang kerjasama dukun bidan kurang
c. Sarana peralatan bidan yang kurang lengkap tidaknya alat transportasi
d. Dana dana petugas kurang tarif pelayanan kesehatan tinggi
e. Lingkungan Tingkat pendidikan dan ekonomi rendah medan sulit
1.Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan: a. metode : perencanaan,pergerakan lemah dan terlambat mengenal tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan. b. sarana : fasilitas kesehatan yang mahal,sarana transportasi, peralatan yang lemah. c. manusia : masih adanya pernikahan usia dini. d.dana : anggaran lemah fasilitas yang mahal. e.lingkungan: budaya sering ke dukun karena pendidikan yang rendah.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi : a. Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit. b. Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. c. Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga. d. Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. e. Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes: a. metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci b. manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana d. dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak tercukupi e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan keperyaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.
1.Akar masalah dari tingginya kematian ibu melahirkan adalah : a.Sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang kurang memadai dan komprehensif b.Manusia: Bumil resti/resiko tinggi( Umur yang belum matang atau umur yang sudah tua), Bumil bekerja terlalu berlebihan , faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi c.Metode: Bidan Desa belum melaksanakan Mapping Bumil di wilayah kerjanya, tidak berjalannya program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi), terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat keluarga Bumil dalam mengambil mengambil keputusan, , terlambatnya bumil ditangani oleh tenaga kesehatan d.Dana: tarif pelayanan kesehatan yang cukup mahal sehingga membebani keluarga tidak mampu e.Lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat setempat, jarak yang jauh antara tempat tinggal bumil terhadap fasilitas kesehatan
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi adalah : a.Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga. b.Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit. c.Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. d.Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. e.Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes adalah : a.Sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana b.Manusia: kurangnya pemahaman ibu hamil akan pentingnya pengetahuan kesehatan, tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan c.Metode: rendahnya kerjasama antara bidan dengan dukun beranak, tidak jalannya nya kegiatan sweeping bumil, tidak jalannya kegiatan kelas ibu hamil, bidan desa belum menerapkan mapping bumil di wilayah kerjanya d.Dana: biaya transportasi yang dianggap mahal dan persalinan yg tidak tercukupi e.Lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat setempat yang masih rendah,jarak faskes yang jauh dan sulit dilewati, kepercayaan masyarakat pada dukun beranak yg masih tinggi, belum terdapatnya bidan desa pada daerah terpencil
1. Akar masalah tinggi kematian ibu melahrikan menggunakan diagram tulang ikan: a.Manusia : - banyaknya yang menggunakan dukun - kurangnya bidan atau desa dan tidak tinggal didesa - tidk memperhatikan pola makan - malas berolahraga
b.metode - penyuluhan kurang terhadap bumil - data bumil tidak akurat - kerjasama antar dukun dan bidan kurang - peran kader KIA kurang
c.sarana - jauhnya rumah dengan klinik - transportasi yang kurang memadai - peralatan bidan atau klinik kurang - kurangnya pemberian tablet tambah darah kepada bumil.
d.dana - tarif biaya ke bidan mahal - biaya kke dukun biasanya lebih murah
e.lingkungan - tingkat pendidikan rendah - tingkat pengetahuan yang kurang - medan atau jalanan yang sulit ditempuh - masih banyaknya kepercayaan terhadap dukun, terutama dukun yang sudah terkenal dalam keahilan dan penyembuhannya terhadap masyarakat setempat.
2.tingginya balita kurang gizi a. manusia - kurang pengetahuan tentang gizi seimbang - tidak pedulinya masyarakat tentang gizi seimbang - kurangnya pro aktif oleh tanaga kesehatan
b. metode - kurangnya pro aktifoleh kader - data tidak update - penyuluhan yg tidak tepat sasaran
c. sarana - sangat plosok tempat tinggalnya - transportasi yang jauh - tenaga medis sangat kurang
d. dana - masyarakat tergolong ekonomi sangat rendah - pengetahuan tentang kadarzi sangat kurang - biaya hidup sangat suah
e. lingkungan - lingkungan tidak mendukung - pengetahuan tentang kadarzi sangat kurang
3. akar masalah rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan a. manusia masih banyak dukun
1. Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan Metode : kurangnya promsi Manusia :tidak ada bidan didesa, malas berolahraga Sarana : transportasi tidak ada Dana ; tariff pelayanan mahal Lingkungan : rendahnya pengetahuan ibu, adat istiadat 2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi Metode : penyuluhan terhadap ibu kurang Manusia : kurangnya peran kader Sarana : tidak ada srana trnsportsi mnuu usat pelayanan kesehatan Dana : kurangnya dana tenaga kesehatan Lingkungan : pendidikan rendah, ekonomi rendah, adat istiadat
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes Metode : Data bumil tidak akurat Manusia : bidan tidak didesa, banyaknya dukun Sarana : promosi tidak merata,buruknya jalan menuju pelayanan nakes Dana : Dana petugas kesehatan yang kurang, Tarif persalinan mahal Lingkungan : tingkat pendidikan rendah, budaya percaya dukun
1. Akar masalah tinggi kematian ibu melahrikan • Manusia : banyaknya yang menggunakan dukun, lebih percaya dengan dukun, kurangnya bidan atau desa dan tidak tinggal didesa, tidak memperhatikan pola makan, malas berolahraga dan beraktifitas • metode : penyuluhan kurang terhadap bumil, data bumil tidak akurat, kerjasama antar dukun dan bidan kurang, peran kader KIA kurang, kurang perhatian bidan terhadap bumil sekitar • sarana : jauhnya rumah dengan klinik, transportasi yang kurang memadai, peralatan bidan atau klinik kurang, kurangnya pemberian tablet tambah darah kepada bumil. • dana : tarif biaya ke bidan mahal, biaya ke dukun biasanya lebih murah • lingkungan : tingkat pendidikan rendah, tingkat pengetahuan yang kurang, medan atau jalanan yang sulit ditempuh, masih banyaknya kepercayaan terhadap dukun, terutama dukun yang sudah terkenal dalam keahilan dan penyembuhannya terhadap masyarakat setempat.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi o Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. o Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit. o Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga. o Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. o Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga. 3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes • metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci • manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan • sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana • dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak tercukupi • lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan keperyaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.
1. Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan: a. metode: terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan, terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, rendahnya cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan, kurang penyuluhan terhadap bumil, data bumil tidak akurat, kurangnya peran kader KIA b. manusia: pernikahan dini (organ reproduksi belum matang, faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hypertensi), pendidikan ibu yang masih rendah sehingga masih banyak yang menggunakan dukun c. sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yg tidak memadai dan komprehensif, jauhnya rumah dengan klinik, kurangnya pemberian tablet tambah darah kepada bumil d. dana: tarif pelayanan kesehatan yg cukup mahal di mayoritas keluarga tidak mampu e. lingkungan: rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil, rendahnya perhatian laki-laki terhadap ibu hamil dan melahirkan, ekonomi yang rendah.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi: a. Metode: data balita kurang gizi tidak akurat, penyuluhan terhadap ibu kurang b. Manusia: ibu yang tidak mengkonsumsi makanan bergizi saat hamil, masih banyaknya yang melakukan pengobatan di dukun c. Sarana: tempat penyuluhan kurang dan jauh, obat dan makanan (seperti biskuit,vitamin gratis yang masih kurang), pelayanan kesehatan jauh d. Dana: tarif pelayanan ke dokter/bidan terlalu mahal, ketahanan pangan yg tidak terpenuhi seluruh anggota keluarga baik jumlah dan kualitas makanan e. Lingkungan: kurang pola pengasuhan untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal, tingkat penididikan rendah, tingkat ekomoni rendah
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes: a. Metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan terhadap ibu yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci b. Manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana d. dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak tercukupi e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan keperyaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.
1.Akar masalah dari tingginya kematian ibu melahirkan adalah : a.Sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang kurang memadai dan komprehensif b.Manusia: Bumil resti/resiko tinggi( Umur yang belum matang atau umur yang sudah tua), Bumil bekerja terlalu berlebihan , faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi c.Metode: Bidan Desa belum melaksanakan Mapping Bumil di wilayah kerjanya, tidak berjalannya program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi), terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat keluarga Bumil dalam mengambil mengambil keputusan, , terlambatnya bumil ditangani oleh tenaga kesehatan d.Dana: tarif pelayanan kesehatan yang cukup mahal sehingga membebani keluarga tidak mampu e.Lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat setempat, jarak yang jauh antara tempat tinggal bumil terhadap fasilitas kesehatan
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi : a. Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit. b. Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. c. Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga. d. Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. e. Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes • metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci • manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan • sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana • dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak tercukupi • lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan keperyaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.
1.Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan: a. metode: keterterlambat dalam mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan,keterlambatan merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat dalam menangani oleh tenaga kesehatan b. manusia: pernikahan dini (organ reproduksi belum matang, faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi). c. sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yg kurang memadai d. dana: tarif pelayanan kesehatan yg cukup mahal di mayoritas keluarga tidak mampu e. lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan kesehatan ibu hamil dan orang-orang disekitar.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi: a. makanan anak yg tidak memenuhi standar gizi yg dibutuhkan oleh tubuh b. anak menderita penyakit infeksi c. ketahanan pangan yg tidak terpenuhi seluruh anggota keluarga baik jumlah dan kualitas makanan d. kurang pola pengasuhan untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal e. pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yg tidak terjangkau masyarakat.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan: a. metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci b. manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan, keyakinan yg berdampak pada kurangnya kesadaran. c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana, kurang optimalnya program pemerintah. d. dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak mencukupi e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan kepercayaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.
1.Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan: - metode : perencanaan,pergerakan lemah - sarana : fasilitas,sarana transportasi, peralatan lemah - dana : anggaran lemah - lingkungan: budaya sering ke dukun
2 Akar masalah tingginya balita kurang gizi: - sarana : fasilitas, obat, peralatan lemah - dana : lemahnya atau tidak tepatnya anggaran - lingkungan : adanya adat istiadat, budaya/ kultur yang menentang
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes: - SDM kesehatan : belum terlatih - metode : perencanaan , pengorganisasian, pengaturan, dn pergerakannya lemah - sarana : fasilitas, obat, sarana transportasi, peralatan lemah - dana : lemah dan tidak tepatnya anggaran - lingkungan : adat istiadat, budaya yang menentang
1.Akar masalah dari tingginya kematian ibu melahirkan adalah :
a. Metode : Bidan Desa belum melaksanakan Mapping Bumil di wilayah kerjanya, tidak berjalannya program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi), terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat keluarga Bumil dalam mengambil mengambil keputusan, , terlambatnya bumil ditangani oleh tenaga kesehatan, Masyarakat masih percaya dengan adat yang ada di daerahnya, bersalin masih ada yang menggunakan tenaga dukun, kurangnya kemitraan antara dukun dengan bidan atau tenaga kesehatan.
b. Manusia : Bumil resti/resiko tinggi (Umur yang belum matang atau umur yang sudah tua), Bumil bekerja terlalu berlebihan , faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi.
c. Sarana : fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang kurang memadai dan komprehensif.
d. Dana : tarif pelayanan kesehatan yang cukup mahal sehingga membebani keluarga tidak mampu, Masyarakat kurang maksimal dalam menggunakan jaminan kesehatan.
e. Lingkungan : rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat setempat, jarak yang jauh antara tempat tinggal bumil terhadap fasilitas kesehatan
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi adalah :
a. Metode : Pola pengasuhan anak, yaitu kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial.
b. Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit.
c. Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
d. Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik akan kandungan nilai gizinya.
e. Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan kurang memanfaatkan halaman rumah untuk menanam sayuran untuk penambah suplai nilai gizi.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes adalah :
a. Metode : rendahnya kerjasama antara bidan dengan dukun, tidak jalannya kegiatan sweeping bumil, tidak jalannya kegiatan kelas ibu hamil, bidan desa belum menerapkan mapping bumil di wilayah kerjanya.
b. Manusia : kurangnya pemahaman ibu hamil akan pentingnya pengetahuan kesehatan, tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan.
c. Sarana : peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana.
d. Dana : biaya transportasi yang dianggap mahal dan persalinan yg tidak tercukupi.
e. Lingkungan : tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat setempat yang masih rendah,jarak faskes yang jauh dan sulit dilewati, kepercayaan masyarakat pada dukun beranak yg masih tinggi, belum terdapatnya bidan desa pada daerah terpencil.
1. Akar masalah tinggi kematian ibu melahrikan menggunakan diagram tulang ikan: Manusia, meliputi : banyaknya yang menggunakan dukun,kurangnya bidan atau desa dan tidak tinggal didesa, tidk memperhatikan pola makan serta malas berolahraga
Metode, meliputi : penyuluhan kurang terhadap bumil, data bumil tidak akurat,kerjasama antar dukun dan bidan kurang serta peran kader KIA kurang
Sarana, meliputi jauhnya rumah dengan klinik, transportasi yang kurang memadai, peralatan bidan atau klinik kurang dan kurangnya pemberian tablet tambah darah kepada bumil.
dana : tarif biaya ke bidan mahal, biaya kke dukun biasanya lebih murah
lingkungan : tingkat pendidikan rendah,tingkat pengetahuan yang kurang,medan atau jalanan yang sulit ditempuh, masih banyaknya kepercayaan terhadap dukun, terutama dukun yang sudah terkenal dalam keahilan dan penyembuhannya terhadap masyarakat setempat.
2. tingginya balita kurang gizi ,menggunakan diagramtulang ikan: *manusia: - banyaknya pengobatan dukun - tenaga kesehatan yang sedikit - tenaga non medis yang sedikit - ibu yang tidak mengkonsumsi makanan bergizi saat hamil - penyediaan pangan yg tidak baik
*metode - data balita kurang gizi tidak akurat - penyuluhan terhadap ibu kurang -peran KADER kurang
*sarana -tempat penyuluhan kurang dan jauh - obat,makanan (seperti biskuit,vitamin gratis yang kurang) -peralatan medis yang kurang
*dana - tarif pelayanan ke dokter/bidan terlalu mahal - biaya hidup yang mahal saat megandung
*lingkungan - tingkat penididikan rendah - tingakt ekomoni rendah - biasa mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi - lingkungan yang tidak bersih dapat memperburuk keadaan
3. rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan menurut diagram tulang ikan: *manusia - masih banyaknya dukun - bidan atautegana kesehatan tidak ditempat - malas memeriksa kesehatan kandungan - banyaknya malpraktik
*metode - penyuluhan terhadap ibu kurang - kerja sama antara dukun dan bidan kurang - peran KADER KIA kurang
*sarana - sarana penyuluhan kurang - transportasi kurang - peralatan persalinan yang tidak lengkap membuat masyarakat takut dan lebih memilih ke dukun.
*dana - tarif persalinan di bidan/dokter lebih mahal - biaya cek up kandungan mahal
*lingkungan - tingkat pendidikan rendah - tingkat pengetahuan rendah - budaya percaya dukun masih terjadi dimasyarakat - askes jalan yang sulit - ekonomi yang rendah
Prioritas Masalah Menggunakan Kriteria PAHO Masalah M S V C Total Tingginya Kematian Ibu Melahirkan 6 5 4 6 720 Tingginya Balita Kurang Gizi 7 4 6 4 672 Rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan 6 4 8 3 576 Berdasarkan analisa dengan menggunakan kriteria PAHO, prioritas masalah sebagai berikut : a. Prioritas pertama : Tingginya Angka Kematian Ibu Melahirkan b. Prioritas kedua : Tingginya Balita Kurang Gizi c. Prioritas ke tiga : Rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan
1.Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan: a. metode: terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan, terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan b. manusia: pernikahan dini (organ reproduksi belum matang, faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi c. sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yg tidak memadai dan komprehensif d. dana: tarif pelayanan kesehatan yg cukup mahal di mayoritas keluarga tidak mampu e. lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan literasi kesehatan bumil dan orang-orang disekitar.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi: a. makanan anak yg tidak memenuhi standar gizi yg dibutuhkan oleh tubuh b. anak menderita penyakit infeksi c. ketahanan pangan yg tidak terpenuhi seluruh anggota keluarga baik jumlah dan kualitas makanan d. kurang pola pengasuhan untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal e. pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yg tidak terjangkau masyarakat.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes: a. metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci b. manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana d. dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak tercukupi e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan keperyaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.
1.Tingginya kematian ibu melahirkan : > Manusia :terlalu muda saat hamil.Pada usia muda rahim belum siap dan menyebabkan saluran kelahiran mudah pecah,sehingga menyebabkan kematian saat melahirkan > Metode :kurangnya kualitas layanan ANC (Antenatal Care) dalam melakukan deteksi dini dan perawatan terhadap penyulit kehamilan,terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan > Sarana :Fasilitas layanan kebidanan yang belum memadai dan komprehensif,dan jarak ke fasilitas layanan kesehatan yang jauh > Dana :Pemerintah daerah belum semuanya mampu menyediakan akses layanan kesehatan yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua pihak sehingga ketidakberdayaan ekonomi membuat masyarakat takut merujuk ibu hamil ke rumah sakit > Lingkungan :Kepercayaan yang masih tinggi di lingkungan masyarakat tertentu terhadap dukun beranak membuat banyak di antara mereka yakin terhadap segala tindakan dukun beranak tersebut baik pra maupun pasca proses persalinan padahal proses maupun alat ‘medis’ yang digunakan para dukun beranak terkadang jauh dari kata steril sehingga bisa menimbulkan infeksi pasca proses persalinan 2. Tingginya balita kurang gizi : > Manusia :makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit > Metode :Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak > Sarana :kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga > Dana :masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya > Lingkungan :tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga. 3. Rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan : > Manusia :rendahnya pengetahuan ibu hamil terhadap keamanan melakukan persalinan oleh tenaga medis > Metode :masih rendahnya penyuluhan terhadap ibu hamil dan peran kader KIA yang kurang > Sarana :kelangkaan tenaga medis yang professional, jarak fasilitas layanan kesehatan yang terlalu jauh > Dana :menyangkut rendahnya pendapatan keluarga,sehingga akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal,tidak tercapai dengan baik > Lingkungan :masih banyak masyarakat yang lebih mempercayakan untuk mendapat pertolongan persalinan oleh dukun dibanding dengan tenaga medis
1. Akar masalah tinggi kematian ibu melahrikan menggunakan diagram tulang ikan: a. Manusia : banyaknya yang menggunakan dukun, lebih percaya dengan dukun, kurangnya bidan atau desa dan tidak tinggal didesa, tidak memperhatikan pola makan, malas berolahraga dan beraktifitas b. metode : penyuluhan kurang terhadap bumil, data bumil tidak akurat, kerjasama antar dukun dan bidan kurang, peran kader KIA kurang, kurang perhatian bidan terhadap bumil sekitar c. sarana : jauhnya rumah dengan klinik, transportasi yang kurang memadai, peralatan bidan atau klinik kurang, kurangnya pemberian tablet tambah darah kepada bumil. d. dana : tarif biaya ke bidan mahal, biaya ke dukun biasanya lebih murah e. lingkungan : tingkat pendidikan rendah, tingkat pengetahuan yang kurang, medan atau jalanan yang sulit ditempuh, masih banyaknya kepercayaan terhadap dukun, terutama dukun yang sudah terkenal dalam keahilan dan penyembuhannya terhadap masyarakat setempat.
2. akar masalah tingginya balita kurang gizi : a. manusia: Tenaga kesehatan yang kurang aktif, kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang, masyarakat kurang peduli dengan gizi seimbang. b. Metode : kader kurang aktif, data yang tidak benar, penyuluhan yang tidak tepat sasaran. c. Sarana : sangat plosok tempat tinggalnya hingga jauh untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi, transportasi yang jauh, tenaga medis sangat kurang d. Dana : daya beli masyarakat yang rendah, masyarakat ekonomi rendah, biaya hidup sangat suah e. Lingkungan : lingkungan tidak mendukung untuk menanam tanaman yg bergizi, pengetahuan tentang pangan baik sangat kurang.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes: a. manusia: masih primitive, tenaga medis kurang, terjadinya mal praktek b. metode : pemberian edukasi masih rendah , masih dilakukannya praktek oleh dukun, peralatan medis kurang lengkap c. dana : biaya persalianan sangat mahal, biaya transportasi sangat tidak terjangkau d. lingkungan : tingkat pendidikannya rendah, perekonomian yg rendah, primitif masyarakatnya e. sarana : pemberian penyuluhan kurang, jarak penyuluhan jauh, peralatan medis tidak lengkap
01. Akar masalah kematian ibu melahirkan a. Metode - Terlambat dalam pengambilan keputusan, terlambat mencapai tempat rujukan, terlambat dalam mendapatkan pertolongan yang tepat di fasilitas kesehatan - Pelaksanaan manajemen aktif kala III yang meningkatkan risiko kematian ibu melahirkan akibat perdarahan - Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dalam keluarga yang meningkatkan resiko kematian ibu akibat perdarahan - Pertolongan pasien dengan perdarahan yang tidak sesuai standar yang meningkatkan risiko kematian ibu melahirkan akibat perdarahan b. Manusia: - Perdarahan, preeklampsi/ eklampsi, Infeksi, Emboli air ketuban, Trauma obstreti, Penyakit jantung, TBC, malaria dan kebiasaan melahirkan dirumah ditolong dukun yang meningkatkan resiko kematian ibu akibat perdarahan c. Sarana - Faktor geografis yang menyebabkan akses layanan kesehatan yang jauh - Waktu tempuh ke fasyankes yang lebih dari 1 jam yang meningkatkan resiko kematian ibu akibat perdarahan d. Dana - Ketidaksediaan biaya persalinan yang menyebabkan resiko kematian ibu akibat perdarahan - Tarif pelayanan kesehatan yg cukup mahal di mayoritas keluarga tidak mampu e. Lingkungan - Sosial budaya masyarakat - Partisipasi keluarga dan masyarakat untuk mempersiapkan/merencanakan kehamilan dan persalinan dan penatalaksaaan persalinan ketika pertolongan yang diberikan ke pasien mengalami perdarahan - rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil dan rendahnya perhatian laki-laki terhadap ibu hamil dan melahirkan
02. Akar masalah tingginya balita kurang gizi adalah : a. Metode - Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, - perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. - Pola gizi anak b. Manusia : - penyakit infeksi yang diderita anak. - BBLR - Asupan gizi pada balita yang tidak tercukupi c. Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluargadan masyarakat. d. Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ekonomi keluarganya dalam hal pangan yang layak. e. Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
03. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes adalah : a. Metode: rendahnya kerjasama antara bidan dengan dukun beranak, tidak jalannya nya kegiatan sweeping bumil, tidak jalannya kegiatan kelas ibu hamil, bidan desa belum menerapkan mapping bumil di wilayah kerjanya b. Manusia: kurangnya pemahaman ibu hamil akan pentingnya pengetahuan kesehatan, tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan c. Sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana serta jarak faskes yang jauh dan sulit dilewati d. Dana: biaya persalinan yang dianggap mahal dan tidak tercukupi serta keterbatasan akses ke fasilitas pelayanan tenaga kesehatan e. Lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat setempat yang masih rendah, kepercayaan masyarakat pada dukun beranak yg masih tinggi,
1. Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan : - Manusia : hamil pada usia beresiko tinggi, factor perdarahan, eklamsi, infeksi dan hipertensi, tenaga kesehatan yang kurang terlatih, masih banyak dukun bayi yang beroperasi. - Metode : Bidan Desa tidak melakukan pemetaan Bumil di wilayah kerjanya, terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat keluarga Bumil dalam mengambil keputusan, terlambatnya ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. - Sarana : Fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang belum memadai dan komprehensif, tidak meratanya tenaga kesehatan di seluruh wilayah Indonesia, dan jarak ke fasilitas layanan kesehatan yang jauh. - Dana : tarif pelayanan persalinan yang cukup mahal sehingga membebani keluarga tidak mampu dan beralih ke dukun yang lebih murah. - Lingkungan : Kepercayaan yang masih tinggi di lingkungan masyarakat tertentu terhadap dukun bayi, jarak tempuh yang jauh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. 2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi : - Manusia : rendahnya kesadaran ibu tentang gizi terhadap anaknya, makanan ibu dan anak yang kurang bergizi, kesedian pangan yang sedikit, banyak ibu yang tidak menvaksinasi anaknya. - Metode : kader kurang aktif, data yang tidak benar, penyuluhan yang tidak tepat sasaran. - Sarana : tempat tinggal yang jauh sehingga kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan makanan bergizi, fasilitas saryankes yang kurang memadai baik sarana maupun tenaganya. - Dana : daya beli masyarakat yang rendah sehingga masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makanan yang bergizi, kurangnya peran sera pemerintah dalam menunjang program perbaikan gizi di masyarakat. - Lingkungan : tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah, banyak masyarakat yang masih menganggap yang namanya “MAKAN” harus nasi, sumber makanan bergizi yang lain hanya dianggap pelengkap. 3. Akar masalah Rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan : - Manusia : banyaknya dukun bayi, tidak terdapat bidan desa, bidan desa tidak dipercaya karena kurang terlatih, kurangnya peran kader posyandu. - Metode : rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci. - Sarana : peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana Indonesia, dan jarak ke fasilitas layanan kesehatan yang jauh. - Dana : tarif pelayanan persalinan yang cukup mahal sehingga membebani keluarga tidak mampu dan beralih ke dukun yang lebih murah. - Lingkungan : Kepercayaan yang masih tinggi di lingkungan masyarakat tertentu terhadap dukun bayi, jarak tempuh yang jauh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat setempat yang masih rendah, belum terdapatnya bidan desa pada daerah terpencil.
1. Akar masalah dari tingginya kematian ibu melahirkan adalah • Metode: Bidan Desa belum melaksanakan Mapping Bumil di wilayah kerjanya, tidak berjalannya program P4K, terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat keluarga Bumil dalam mengambil mengambil keputusan, , terlambatnya bumil ditangani oleh tenaga kesehatan • Manusia: Bumil resti/resiko tinggi( Umur yang belum matang atau umur yang sudah tua), Bumil bekerja terlalu berlebihan , faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi • Sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang kurang memadai dan komprehensif • Dana: tarif pelayanan kesehatan yang cukup mahal sehingga membebani keluarga tidak mampu • Lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat setempat, jarak yang jauh antara tempat tinggal bumil terhadap fasilitas kesehatan 2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi • Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. • Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit. • Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga. • Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. • Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga. 3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes • Metode: rendahnya kerjasama antara bidan dengan dukun beranak, tidak jalannya nya kegiatan sweeping bumil, tidak jalannya kegiatan kelas ibu hamil, bidan desa belum menerapkan mapping bumil di wilayah kerjanya • Manusia: kurangnya pemahaman ibu hamil akan pentingnya pengetahuan kesehatan, tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan • Sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana • Dana: biaya transportasi yang dianggap mahal dan persalinan yg tidak tercukupi • Lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat setempat yang masih rendah,jarak faskes yang jauh dan sulit dilewati, kepercayaan masyarakat pada dukun beranak yg masih tinggi, belum terdapatnya bidan desa pada daerah terpencil
Akar masalah tingginya angka kematian ibu melahikan menggunakan digram tulang ikan.
a. Metode : penyuluhan yang kurang mengena, pelaporan data bumil yang kurang upt odate, belum terciptanya kerjasama bidan dan dukun apabila didaerah persalinan dengan dukun masih banyak dilakukan, protap pelaporan tenaga kesehatan yang tidak praktis sehingga membuat bosan tenaga kesehatannya
b. Dana : tariff pelayanan bidan atau rumah sakit yang terlalu mahal, insentif atau biaya transport tenaga kesehatan yang kurang layak sehingga tenaga kesehatan males untuk melakukan home visit, subsidi kesehatan khususnya untuk melahirkan yang sangat minim
c.Manusia : masyarakat masih pergi ke dukun beranak, bidan yang tidak melakukan tinggal didesa sehingga pas melahirkan tenaga kesehatan bidan tidak tersdia sehingga ke dukun, peran kader yang tidak optimal, kerjasama dengan sector terkait yang kurang maksimal
d. Sarana : sarana penyuluhan yang kurang menarik, obat obatan yang kurang tersedia, transportasi yang kurang memadai dan jalan yang jelek, peralatan medis yang kurang
e. lingkungan : masih adanya kepercayaan dukun lebih hebat disbanding dengan bidan, budaya atau adapt istiadat yang aneh, pendidikan masyarakat yang kurang
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi
a. Manusia : rendahnya kesadaran ibu tentang gizi terhadap anaknya sehingga makanan yang dikonsumsi ibu dan anaknya yang kurang bergizi, ketrampilan masyarakat dalam pengolahan makanan yang sangat minim, sehingga membuat anak bosan dengan masakan yang diolah, kurang antusiasnya ibu dalam memberikan makanan kepada anaknya, anak yang susah makan, yang hanya menggilai makanan tertentu saja dan orang tua tidak berusaha lebih dalam memberikan makanan kepada anaknya, kurangnya pemahaman masyarakat tentang cara penyimpanan dan pengolahan yang baik, sehingga banyak sekali bahan makanan yang rusak gizinya dalam penyimpanan dan pengolahan
b. Metode : peyuluhan kepada masyarakat tentang gizi yang kurang menarik, ajakan sadar gizi yang kurang mengena, posyandu yang kurang aktif sehingga menyebabkan masyarakat tidak antusias datang, kurangnya penyuluhan tentang cara penyimpanan dan pengolahan makanan yang benar dan baik
c. Sarana : sarana posyandu yang kurang, penyuluhan gizi yang kurang menarik, posyandu yang terpencil tempatnya, trasportasi dan jalan yang jelek untuk sampai ke posyandu atau puskesmas
d. Dana : pengadaan pmt yang tidak ada atau kurang, petugas kesehatan yang malas dengan menyalahkan gaji atau insentif, kemampuan financial masyarakat yang sangat rendah
e. Lingkungan : terbentuknya adat istiadat yang bertentangan dengan pemberian gizi, lingkungan posyandu atau puskesmas yang kurang kooperatif, sarana dan prasarana yang sangat minim
3. Rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan
a. Manusia : kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam pencatatan sehingga banyak bumil yang tidak periksa di nakes, pamor dukun lebih besar disbanding nakes, sehingga masyarakat lebih percaya dukun, kurangnya nakes yang tinggal di tempat, kader kesehatan yang tidak berjalan optimal, attitude nakes yang buruk sehingga masyarakat lebih enjoy periksa dan bersalin didukun
b. Metode : penyuluhan yang kurang, bidan belum merangkul dengan baik terhadap dukun karena metode kerjasama yang buruk
c. Sarana : tempat bidan atau nakes yang kurang memadai sehingga cari alternative lain ke dukun, sarana yang jauh dan jalan ke nakes yang jelek, perlengkapan kesehatan yang kurang memadai
d. Dana : tariff nakes yang jauh lebih mahal dibanding dukun, kemampuan ekonomi masyarakat yang sangat kurang sehingga memilih ke dukun sebagai alternative yang lebih murah
e. Lingkungan : pamor dukun lebih kuat dibanding nakes, sehingga terbentuk paradigma bersalin di dukun lebih murah dan aman, sarana dan prasarana yang kurang memadai
1.Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan: a. metode : perencanaan,pergerakan lemah dan terlambat mengenal tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan. b. sarana : fasilitas kesehatan yang mahal,sarana transportasi, peralatan yang lemah. c. manusia : masih adanya pernikahan usia dini. d.dana : anggaran lemah fasilitas yang mahal. e.lingkungan: budaya sering ke dukun karena pendidikan yang rendah.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi : a. Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit. b. Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. c. Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga. d. Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. e. Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes: a. metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci b. manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana d. dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak tercukupi e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan keperyaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.
1.Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan: a. metode: terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan, terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan b. manusia: usia yang terlalu tua atau terlalu muda/pernikahan dini (organ reproduksi belum matang, faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi . c. sarana: fasilitas layanan kesehatan yg kurang memadai dan komprehensif d. dana: asumsi masyarakat tentang biaya persalinan yang mahal, e. lingkungan: kurangnya sosialisasi dari tenaga medis tentang program-program kesehatan terutama untuk persalinan. 2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi: a. manusia: banyaknya pengobatan dukun, tenaga kesehatan yang sedikit, ibu yang tidak mengkonsumsi makanan bergizi saat hamil dan penyediaan pangan yg tidak baik b. metode data balita kurang gizi tidak akurat, penyuluhan terhadap kesehatan ibu dan balita yang masih kurang dan peran KADER yang kurang maksimal c. sarana tempat penyuluhan dan posyandu yang kurang dan jauh, obat dan vitamin yang kurang tersedia serta peralatan medis yang kurang d. dana tarif pelayanan ke dokter/bidan terlalu mahal, sehingga membuat masyarakat lebih banyak diam dan kurang pengetahuan. e.lingkungan tingkat penididikan rendah, tingakt ekomoni rendah, biasa mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi dan lingkungan yang tidak bersih dapat memperburuk keadaan
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes: a. metode:sosialisasi dan penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak. b. manusia: banyaknya jumlah dukun beranak yang ada di desa, bidan desa yang jumlahnya terbatas, kurangnya sosialisasi tentang program-program melahirkan dari pemerintah. c. sarana: peralatan praktik bidan yg masih kurang memadai, alat transportasi yang sulit untuk di pedesaan terpencil dan penyuluhan kesehatan tentang kehamilan yang masih kurang d. dana: biaya persalinan yang lebih tinggi dibandingkan dengan dukun. e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, kepercayaan masyarakat akan dukun beranak masih tinggi dan jalan menuju klinik persalinan yg jauh.
1. Akar masalah tingginya angka kematian ibu melahirkan :
a. Manusia : - Percaya kepada dukun - kurangnya nakes (bidan) / bidan tidak tinggal didesa - tdk memperhatikan pola makan - malas berolahraga
b. metode - minimnya penyuluhan terhadap bumil - data bumil tidak akurat - kerjasama antar dukun dan bidan kurang - peran kader KIA kurang
c.sarana - jarak yang jauh antara rumah dengan klinik bersalin - transportasi yang kurang memadai - peralatan klinik kurang - kurangnya pemberian tablet Fe.
d. dana - tarif bidan mahal - biaya ke dukun relatif lebih murah
e. lingkungan - masyarakat pendidikannya rendah - medan atau jalanan yang sulit ditempuh - ekonomi rendah
2. Tingginya angka balita kurang gizi : a. manusia: - tenaga medis dan non medis sedikit - ibu yang tidak mengkonsumsi makanan bergizi saat hail - penyediaan pangan yang kurang optimal
b. metode - data balita kurang gizi tidak akurat - minimnya penyuluhan tentang gizi anak dan balita terhadap ibu - peran KADER kurang
c. sarana - tempat penyuluhan jauh - obat dan makanan tambahan (biskuit,vitamin kurang) - peralatan medis yang kurang
d. dana - biaya ke nakes terlalu mahal - biaya hidup yang mahal saat mengandung
e. lingkungan - tingkat pendidikan rendah - tingkat ekomoni rendah - biasa mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi - lingkungan yang tidak bersih dan sehat
3. rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan: a. manusia - masih banyaknya prakterk dukun - bidan atau tenaga kesehatan tidak ditempat - malas memeriksa kesehatan kandungan secara rutin selama kehamilan
b. metode - penyuluhan kurang - kerja sama antara dukun dan bidan kurang - peran KADER KIA kurang
c. sarana - sarana penyuluhan kurang - transportasi kurang - peralatan persalinan kurang
d. dana - tarif nakes lebih mahal - biaya cek up kandungan mahal
e.lingkungan - tingkat pendidikan rendah - budaya percaya dukun masih terjadi dimasyarakat - askes jalan yang sulit - ekonomi yang rendah
1.Akar masalah dari tingginya kematian ibu melahirkan adalah : a.Sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang kurang memadai dan komprehensif b.Manusia: Bumil resti/resiko tinggi( Umur yang belum matang atau umur yang sudah tua), Bumil bekerja terlalu berlebihan , faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi c.Metode: Bidan Desa belum melaksanakan Mapping Bumil di wilayah kerjanya, tidak berjalannya program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi), terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat keluarga Bumil dalam mengambil mengambil keputusan, , terlambatnya bumil ditangani oleh tenaga kesehatan d.Dana: tarif pelayanan kesehatan yang cukup mahal sehingga membebani keluarga tidak mampu e.Lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat setempat, jarak yang jauh antara tempat tinggal bumil terhadap fasilitas kesehatan
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi adalah : a.Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga. b.Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit. c.Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. d.Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. e.Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes adalah : a.Sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana b.Manusia: kurangnya pemahaman ibu hamil akan pentingnya pengetahuan kesehatan, tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan c.Metode: rendahnya kerjasama antara bidan dengan dukun beranak, tidak jalannya nya kegiatan sweeping bumil, tidak jalannya kegiatan kelas ibu hamil, bidan desa belum menerapkan mapping bumil di wilayah kerjanya d.Dana: biaya transportasi yang dianggap mahal dan persalinan yg tidak tercukupi e.Lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat setempat yang masih rendah,jarak faskes yang jauh dan sulit dilewati, kepercayaan masyarakat pada dukun beranak yg masih tinggi, belum terdapatnya bidan desa pada daerah terpencil.
a. metode: keterterlambat dalam mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan,keterlambatan merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat dalam menangani oleh tenaga kesehatan
b. manusia: pernikahan dini (organ reproduksi belum matang, faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi).
c. sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yg kurang memadai
d. dana: tarif pelayanan kesehatan yg cukup mahal di mayoritas keluarga tidak mampu
e. lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan kesehatan ibu hamil dan orang-orang disekitar.
Akar Masalah Tingginya Balita Kurang Gizi:
a. makanan anak yg tidak memenuhi standar gizi yg dibutuhkan oleh tubuh b. anak menderita penyakit infeksi c. ketahanan pangan yg tidak terpenuhi seluruh anggota keluarga baik jumlah dan kualitas makanan d. kurang pola pengasuhan untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal e. pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yg tidak terjangkau masyarakat.
Akar masalah rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan:
a. metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci b. manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan, keyakinan yg berdampak pada kurangnya kesadaran. c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana, kurang optimalnya program pemerintah. d. dana: biaya transpor dan persalinan yg tidak mencukupi e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan kepercayaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.
1.Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan:
BalasHapusa. metode: terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan, terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan
b. manusia: pernikahan dini (organ reproduksi belum matang, faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi
c. sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yg tidak memadai dan komprehensif
d. dana: tarif pelayanan kesehatan yg cukup mahal di mayoritas keluarga tidak mampu
e. lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan literasi kesehatan bumil dan orang-orang disekitar.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi:
a. makanan anak yg tidak memenuhi standar gizi yg dibutuhkan oleh tubuh
b. anak menderita penyakit infeksi
c. ketahanan pangan yg tidak terpenuhi seluruh anggota keluarga baik jumlah dan kualitas makanan
d. kurang pola pengasuhan untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal
e. pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yg tidak terjangkau masyarakat.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes:
a. metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci
b. manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan
c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana
d. dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak tercukupi
e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan keperyaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.
* Akar masalah dari tingginya kematian ibu melahirkan :
BalasHapusTiga faktor utama yang menyumbang presentase lebih dari setengah jumlah kematian ibu adalah faktor pendarahan, eklamsia dan infeksi. Meskipun harus juga dipahami bahwa faktor-faktor lain terkait kondisi sosiokultural masyarakat juga punya andil terhadap masih tingginya AKI di Indonesia. Tiga faktor yang punya andil besar terhadap masih tingginya AKI di Indonesia sangat terkait dengan rendahnya tingkat literasi kesehatan ibu hamil dan orang-orang di sekitarnya.
* Akar masalah dari tingginya balita kurang gizi :
1. Pertama, makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak, penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit, anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi.
2. Kedua, ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. Pola pengasuhan adalah kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. Pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan adalah tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
Kedua akar masalah tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan terdapat kemungkinan makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola pengasuhan anak dankeluarga makin banyak memanfaatkan pelayanan yang ada. Ketahanan pangan keluarga juga terkait dengan ketersediaanpangan, harga pangan, dan daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.
*Akar masalah dari rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan :
Akar masalah dari rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan mungkin karena kurangnya alat - alat medis di rumah sakit, kurangnya tenaga medis di rumah sakit, terutama rumah sakit yang ada pada perkampungan atau pedesaan.
1. Akar masalah tinggi kematian ibu melahrikan menggunakan diagram tulang ikan:
BalasHapus*Manusia :
- banyaknya yang menggunakan dukun
- kurangnya bidan atau desa dan tidak tinggal didesa
- tidk memperhatikan pola makan
- malas berolahraga
*metode
- penyuluhan kurang terhadap bumil
- data bumil tidak akurat
- kerjasama antar dukun dan bidan kurang
- peran kader KIA kurang
*sarana
- jauhnya rumah dengan klinik
- transportasi yang kurang memadai
- peralatan bidan atau klinik kurang
- kurangnya pemberian tablet tambah darah kepada bumil.
*dana
- tarif biaya ke bidan mahal
- biaya kke dukun biasanya lebih murah
*lingkungan'
- tingkat pendidikan rendah
- tingkat pengetahuan yang kurang
- medan atau jalanan yang sulit ditempuh
- masih banyaknya kepercayaan terhadap dukun, terutama dukun yang sudah terkenal dalam keahilan dan penyembuhannya terhadap masyarakat setempat.
2. tingginya balita kurang gizi ,menggunakan diagramtulang ikan:
*manusia:
- banyaknya pengobatan dukun
- tenaga kesehatan yang sedikit
- tenaga non medis yang sedikit
- ibu yang tidak mengkonsumsi makanan bergizi saat hamil
- penyediaan pangan yg tidak baik
*metode
- data balita kurang gizi tidak akurat
- penyuluhan terhadap ibu kurang
-peran KADER kurang
*sarana
-tempat penyuluhan kurang dan jauh
- obat,makanan (seperti biskuit,vitamin gratis yang kurang)
-peralatan medis yang kurang
*dana
- tarif pelayanan ke dokter/bidan terlalu mahal
- biaya hidup yang mahal saat megandung
*lingkungan
- tingkat penididikan rendah
- tingakt ekomoni rendah
- biasa mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi
- lingkungan yang tidak bersih dapat memperburuk keadaan
3. rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan menurut diagram tulang ikan:
*manusia
- masih banyaknya dukun
- bidan atautegana kesehatan tidak ditempat
- malas memeriksa kesehatan kandungan
- banyaknya malpraktik
*metode
- penyuluhan terhadap ibu kurang
- kerja sama antara dukun dan bidan kurang
- peran KADER KIA kurang
*sarana
- sarana penyuluhan kurang
- transportasi kurang
- peralatan persalinan yang tidak lengkap membuat masyarakat takut dan lebih memilih ke dukun.
*dana
- tarif persalinan di bidan/dokter lebih mahal
- biaya cek up kandungan mahal
*lingkungan
- tingkat pendidikan rendah
- tingkat pengetahuan rendah
- budaya percaya dukun masih terjadi dimasyarakat
- askes jalan yang sulit
- ekonomi yang rendah
1. Akar masalah tinggi kematian ibu melahrikan menggunakan diagram tulang ikan:
BalasHapus*Manusia :
- banyaknya yang menggunakan dukun
- kurangnya bidan atau desa dan tidak tinggal didesa
- tidk memperhatikan pola makan
- malas berolahraga
*metode
- penyuluhan kurang terhadap bumil
- data bumil tidak akurat
- kerjasama antar dukun dan bidan kurang
- peran kader KIA kurang
*sarana
- jauhnya rumah dengan klinik
- transportasi yang kurang memadai
- peralatan bidan atau klinik kurang
- kurangnya pemberian tablet tambah darah kepada bumil.
*dana
- tarif biaya ke bidan mahal
- biaya kke dukun biasanya lebih murah
*lingkungan'
- tingkat pendidikan rendah
- tingkat pengetahuan yang kurang
- medan atau jalanan yang sulit ditempuh
- masih banyaknya kepercayaan terhadap dukun, terutama dukun yang sudah terkenal dalam keahilan dan penyembuhannya terhadap masyarakat setempat.
2. tingginya balita kurang gizi ,menggunakan diagramtulang ikan:
*manusia:
- banyaknya pengobatan dukun
- tenaga kesehatan yang sedikit
- tenaga non medis yang sedikit
- ibu yang tidak mengkonsumsi makanan bergizi saat hamil
- penyediaan pangan yg tidak baik
*metode
- data balita kurang gizi tidak akurat
- penyuluhan terhadap ibu kurang
-peran KADER kurang
*sarana
-tempat penyuluhan kurang dan jauh
- obat,makanan (seperti biskuit,vitamin gratis yang kurang)
-peralatan medis yang kurang
*dana
- tarif pelayanan ke dokter/bidan terlalu mahal
- biaya hidup yang mahal saat megandung
*lingkungan
- tingkat penididikan rendah
- tingakt ekomoni rendah
- biasa mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi
- lingkungan yang tidak bersih dapat memperburuk keadaan
3. rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan menurut diagram tulang ikan:
*manusia
- masih banyaknya dukun
- bidan atautegana kesehatan tidak ditempat
- malas memeriksa kesehatan kandungan
- banyaknya malpraktik
*metode
- penyuluhan terhadap ibu kurang
- kerja sama antara dukun dan bidan kurang
- peran KADER KIA kurang
*sarana
- sarana penyuluhan kurang
- transportasi kurang
- peralatan persalinan yang tidak lengkap membuat masyarakat takut dan lebih memilih ke dukun.
*dana
- tarif persalinan di bidan/dokter lebih mahal
- biaya cek up kandungan mahal
*lingkungan
- tingkat pendidikan rendah
- tingkat pengetahuan rendah
- budaya percaya dukun masih terjadi dimasyarakat
- askes jalan yang sulit
- ekonomi yang rendah
1.Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan:
BalasHapus- metode : perencanaan,pergerakan lemah
- sarana : fasilitas,sarana transportasi, peralatan lemah
- dana : anggaran lemah
- lingkungan: budaya sering ke dukun
2 Akar masalah tingginya balita kurang gizi:
- sarana : fasilitas, obat, peralatan lemah
- dana : lemahnya atau tidak tepatnya anggaran
- lingkungan : adanya adat istiadat, budaya/ kultur yang menentang
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes:
- SDM kesehatan : belum terlatih
- metode : perencanaan , pengorganisasian, pengaturan, dn pergerakannya lemah
- sarana : fasilitas, obat, sarana transportasi, peralatan lemah
- dana : lemah dan tidak tepatnya anggaran
- lingkungan : adat istiadat, budaya yang menentang
1. akar masalah pada tingginya kematian ibu saat melahirkan :
BalasHapusTingginya Angka Kematian Ibu (AKI) ini disebabkan oleh berbagai penyebab yang kompleks, yaitu sosial, budaya, ekonomi, tingkat pendidikan,fasilitas pelayanan kesehatan, dan gender. dan penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, eklampsi, partus lama, dan komplikasi abortus.
2. akar masalah tingginya balita kurang gizi :
Masalah gizi merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling terkait. Terdapat dua faktor langsung yang mempengaruhi status gizi individu, yaitu faktor makanan dan penyakit infeksi, keduanya saling mempengaruhi. Faktor penyebab langsung pertama adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi prinsip gizi seimbang. Faktor penyebab langsung kedua adalah penyakit infeksi yang terkait dengan tingginya kejadian penyakit menular dan buruknya kesehatan lingkungan.
Faktor penyebab langsung pertama adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi jumlah dan komposisi zat gizi yang memenuhi syarat gizi seimbang yaitu beragam, sesuai kebutuhan, bersih, dan aman, misalnya bayi tidak memperoleh ASI eksklusif. Faktor penyebab langsung kedua adalah penyakit infeksi yang berkaitan dengan tingginya kejadian penyakit menular terutama diare dan penyakit pernapasan akut (ISPA). Faktor ini banyak terkait mutu pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi, kualitas lingkungan hidup dan perilaku hidup sehat. Kualitas lingkungan hidup terutama adalah ketersediaan air bersih, sarana sanitasi dan perilaku hidup sehat seperti kebiasaan cuci tangan dengan sabun, buang air besar di jamban, tidak merokok , sirkulasi udara dalam rumah dan sebagainya
3. akar masalah rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan :
- ekonomi
- sosial / budaya
- kebijakan pemerintah
- tingkat pendidikan
- sarana prasarana
- aksebilitas
- pelayanan kesehatan
- tenaga kesehatan, dll
1. Akar maslah tingginya kematian ibu melahirkan :
BalasHapus*manusia : usia ibu mlhirkn yg msih rendah
*metode : masih banyaknya penanganan terhadap ibu melahirkan yg kurang tepat
*sarana : kurangnya fasilitas medis untuk menangani ibu melahirkan
*dana : ketidak mampuan membayar jasa persalinan
*lingkungan : masih banyak masyarakat yg belum sadar arti penting kesehatan
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi :
Makanan yg tidak memenuhi gizi, penyakit karena infeksi, ketahanan pangan di dalam keluarga, cara pola asuh yg tidak sesuai, lingkungan yg tidak baik, pelayanan kesehatan yg tidak memadai dan kurangnya pengetahuan masyarakat
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes :
*manusia : masih banyaknya masyarakat yang lebih percaya kepada dukun bayi daripada tenaga medis
*metode : masih banyak persalinan yg dilakukan dirumah
*sarana : transportasi yg tidak memadai dan tempat pelayanan kesehatan yg susah di jangkau
*dana : masih banyak masyarakat yg kurang mampu untuk membayar pelayanan dan pengobatan persalinan yg di berikan oleh nakes
*lingkungan :kebanyakan masyarakt masih percya dengan kebiasaan turun temurun
1. akar masalah tingginya kematian ibu saat melahirkan
BalasHapus- metode : peran kader di desa tersebut kurang
- manusia : kebanyakan ibu hamil masih menggunakan pertolongan dukun saat melahirkan
- sarana : jauhnya klinik dari pemukiman warga
- dana : tarif biaya ke bidan mahal
- lingkungan : tingkat pendidikan rendah
2. akar masalah tingginya balita kurang gizi
- manusia : ibu yang tidak mengkonsumsi makanan bergizi saat hamil
- metode : penyuluhan terhadapibu kurang
- sarana : tempat penyuluhan kurang dan jauh
- dana : tarif biaya kebidan mahal
- lingkungan : tingkat perekonomian rendah
3. akar masalah rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan
- manusia : masih banyak dukun
- metode : penyuluhan terhadapibu kurang
- sarana : transportasi yang masih sedikit
- dana : tarif biaya ke bidan mahal
- lingkungan : ekonomi yang rendah
1. tingginya kematian ibu melahirkan
BalasHapusa. manusia
> kurangnya edukasi tentang reproduksi untuk remaja,ibu-ibu,dan bumil
> kurangnya pengetahuan ibu-ibu
b. metode
> kurang terjangkaunya ke puskesmas
> masih percayanya masyarakat kepada dukun
> kurangnya kader kia dikampung
c. sarana
> puskesmas sulit terjangkau oleh masyarakat
> tidak lingkapnya peralatan medis di puskesmas
> petugas kesehatan tidak adadi tempat kerja'
d. dana
> sangat mahalnya biaya persalinan
e. lingkungan
> tingkat pendidikan yang rendah
> masyarakat masih primitif
> kampung sangat plosok
2.tingginya balita kurang gizi
a. manusia
> kurang pengetahuan tentang gizi seimbang
> tidak pedulinya masyarakat tentang gizi seimbang
> kurangnya pro aktif oleh tanaga kesehatan
b. metode
> kurangnya pro aktifoleh kader
> data tidak update
> penyuluhan yg tidak tepat sasaran
c. sarana
> sangat plosok tempat tinggalnya
> transportasi yang jauh
> tenaga medis sangat kurang
d. dana
> masyarakat tergolong ekonomi sangat rendah
> pengetahuan tentang kadarzi sangat kurang
> biaya hidup sangat suah
e. lingkungan
> lingkungan tidak mendukung
> pengetahuan tentang kadarzi sangat kurang
3. rendahnya persalinan oleh tebaga kesehatan
a. manusia
> masih primitif
> tenaga medis kurang
> terjadinya mal praktek
b. metode
> pemberian edukasi masih rendah
> masih dilakukannya praktek oleh dukun
> peralatan medis kurang lengkap
c. dana
> biaya persalianan sangat mahal
> biaya transportasi sangat tidak terjangkau
d. lingkungan
> tingkat pendidikannya rendah
> perekonomian yg rendah
> primitif masyarakatnya
e.sarana
> pemberian penyuluhan kurang
> jarak penyuluhan jauh
> peralatan medis tidak lengkap
melisah
BalasHapus1.akar masalah tinggi kamatian ibu melahirkan
a.metode:terlambat mengenal tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan
b.manusia:pernikahan dini
c.sarana:fasilitas layanan kesehatan yang cukup mahal
d.dana:tarif pelayanan kesehatan yang cukup mahal
e.lingkungan:rendahnya tingkat pengetahuan
2.akar masalah tinggi balita kurang gizi
-makanan anak dan penyakit infeksi yang di derita anak,penyebabnya kurang gizi tidak hanya di sebabkan makanan kurang tetapi juga karena penyakit,anak yang mendapatkan makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita diare atau demam dapat menderita kurang gizi
3.akar masalah rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan
a.manusia:banyaknya mal praktek
b.metode:penyuluhan terhadap ibu kurang
c.sarana:sarana penyuluhan kurang
d.dana:biaya cek up kandungan mahal
e.lingkungan:ekonomi yang rendah
1. Tingginya kematian ibu melahirkan :
BalasHapus- Manusia : pertama terlalu muda saat hamil. Pada usia muda rahim belum siap dan menyebabkan saluran kelahiran mudah pecah, sehingga menyebabkan kematian saat melahirkan. Kedua, terlalu sering melahirkan. Ketiga, jarak kehamilan terlalu dekat, dan keempat, usia ibu hamil terlalu tua. Perempuan berusia di atas 40 tahun memiliki rahim yang tidak fleksibel, sehingga berisiko kematian saat melahirkan.
- Metode : kurangnya kualitas layanan ANC (Antenatal Care) dalam melakukan deteksi dini dan perawatan terhadap penyulit kehamilan, terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan, terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, dan terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
- Sarana : Fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang belum memadai dan komprehensif, tidak meratanya tenaga kesehatan di seluruh wilayah Indonesia, dan jarak ke fasilitas layanan kesehatan yang jauh.
- Dana : Pemerintah daerah belum semuanya mampu menyediakan akses layanan kesehatan yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua pihak baik yang kaya ataupun yang miskin dengan sama rata sehingga ketidakberdayaan ekonomi membuat masyarakat takut merujuk ibu hamil ke rumah sakit..
- Lingkungan : Kepercayaan yang masih tinggi di lingkungan masyarakat tertentu terhadap dukun beranak membuat banyak di antara mereka yakin terhadap segala tindakan dukun beranak tersebut baik pra maupun pasca proses persalinan padahal proses maupun alat ‘medis’ yang digunakan para dukun beranak terkadang jauh dari kata steril sehingga bisa menimbulkan infeksi pasca proses persalinan.
2. Tingginya balita kurang gizi :
- Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit.
- Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial.
- Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
- Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya.
- Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
3. Rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan :
- Manusia : rendahnya pengetahuan ibu hamil terhadap keamanan melakukan persalinan oleh tenaga medis.
- Metode : masih rendahnya penyuluhan terhadap ibu hamil dan peran kader KIA yang kurang.
- Sarana : kelangkaan tenaga medis yang professional, jarak fasilitas layanan kesehatan yang terlalu jauh.
- Dana : menyangkut rendahnya pendapatan keluarga, sehingga akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal, tidak tercapai dengan baik.
- Lingkungan : masih banyak masyarakat yang lebih mempercayakan untuk mendapat pertolongan persalinan oleh dukun dibanding dengan tenaga medis.
1. akar masalah pada tingginya kematian ibu saat melahirkan :
BalasHapusTingginya Angka Kematian Ibu (AKI) ini disebabkan oleh berbagai penyebab yang kompleks, yaitu sosial, budaya, ekonomi, tingkat pendidikan,fasilitas pelayanan kesehatan, dan gender. dan penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, eklampsi, partus lama, dan komplikasi abortus.
2. akar masalah tingginya balita kurang gizi :
Masalah gizi merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling terkait. Terdapat dua faktor langsung yang mempengaruhi status gizi individu, yaitu faktor makanan dan penyakit infeksi, keduanya saling mempengaruhi. Faktor penyebab langsung pertama adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi prinsip gizi seimbang. Faktor penyebab langsung kedua adalah penyakit infeksi yang terkait dengan tingginya kejadian penyakit menular dan buruknya kesehatan lingkungan.
Faktor penyebab langsung pertama adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi jumlah dan komposisi zat gizi yang memenuhi syarat gizi seimbang yaitu beragam, sesuai kebutuhan, bersih, dan aman, misalnya bayi tidak memperoleh ASI eksklusif. Faktor penyebab langsung kedua adalah penyakit infeksi yang berkaitan dengan tingginya kejadian penyakit menular terutama diare dan penyakit pernapasan akut (ISPA). Faktor ini banyak terkait mutu pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi, kualitas lingkungan hidup dan perilaku hidup sehat. Kualitas lingkungan hidup terutama adalah ketersediaan air bersih, sarana sanitasi dan perilaku hidup sehat seperti kebiasaan cuci tangan dengan sabun, buang air besar di jamban, tidak merokok , sirkulasi udara dalam rumah dan sebagainya
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes:
a. metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci
b. manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan
c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana
d. dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak tercukupi
e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan keperyaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1. Akar masalah tinggi kematian ibu melahrikan menggunakan diagram tulang ikan:
BalasHapus Manusia : banyaknya yang menggunakan dukun, lebih percaya dengan dukun, kurangnya bidan atau desa dan tidak tinggal didesa, tidak memperhatikan pola makan, malas berolahraga dan beraktifitas
metode : penyuluhan kurang terhadap bumil, data bumil tidak akurat, kerjasama antar dukun dan bidan kurang, peran kader KIA kurang, kurang perhatian bidan terhadap bumil sekitar
sarana : jauhnya rumah dengan klinik, transportasi yang kurang memadai, peralatan bidan atau klinik kurang, kurangnya pemberian tablet tambah darah kepada bumil.
dana : tarif biaya ke bidan mahal, biaya ke dukun biasanya lebih murah
lingkungan : tingkat pendidikan rendah, tingkat pengetahuan yang kurang, medan atau jalanan yang sulit ditempuh, masih banyaknya kepercayaan terhadap dukun, terutama dukun yang sudah terkenal dalam keahilan dan penyembuhannya terhadap masyarakat setempat.
2. akar masalah tingginya balita kurang gizi :
manusia: Tenaga kesehatan yang kurang aktif, kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang, masyarakat kurang peduli dengan gizi seimbang.
Metode : kader kurang aktif, data yang tidak benar, penyuluhan yang tidak tepat sasaran.
Sarana : sangat plosok tempat tinggalnya hingga jauh untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi, transportasi yang jauh, tenaga medis sangat kurang
Dana : daya beli masyarakat yang rendah, masyarakat ekonomi rendah, biaya hidup sangat suah
Lingkungan : lingkungan tidak mendukung untuk menanam tanaman yg bergizi, pengetahuan tentang pangan baik sangat kurang.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes:
metode: masih primitive, tenaga medis kurang, terjadinya mal praktek
metode : pemberian edukasi masih rendah , masih dilakukannya praktek oleh dukun, peralatan medis kurang lengkap
dana : biaya persalianan sangat mahal, biaya transportasi sangat tidak terjangkau
lingkungan : tingkat pendidikannya rendah, perekonomian yg rendah, primitif masyarakatnya
sarana : pemberian penyuluhan kurang, jarak penyuluhan jauh, peralatan medis tidak lengkap
1. Akar maslah tingginya kematian ibu melahirkan :
BalasHapus1) Manusia : usia ibu mlhirkn yg msih rendah
2) Metode : masih banyaknya penanganan terhadap ibu melahirkan yg kurang tepat
3) Sarana : kurangnya fasilitas medis untuk menangani ibu melahirkan
4) Dana : ketidak mampuan membayar jasa persalinan
5) Lingkungan : masih banyak masyarakat yg belum sadar arti penting kesehatan
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi :
Makanan yg tidak memenuhi gizi, penyakit karena infeksi, ketahanan pangan di dalam keluarga, cara pola asuh yg tidak sesuai, lingkungan yg tidak baik, pelayanan kesehatan yg tidak memadai dan kurangnya pengetahuan masyarakat
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes :
1) manusia : masih banyaknya masyarakat yang lebih percaya kepada dukun bayi daripada tenaga medis
2) Metode : masih banyak persalinan yg dilakukan dirumah
3) Sarana : transportasi yg tidak memadai dan tempat pelayanan kesehatan yg susah di jangkau
4) Dana : masih banyak masyarakat yg kurang mampu untuk membayar pelayanan dan pengobatan persalinan yg di berikan oleh nakes
5) Lingkungan :kebanyakan masyarakt masih percya dengan kebiasaan turun temurun
1.Akar masalah dari tingginya kematian ibu melahirkan adalah
BalasHapusa. Metode: Bidan Desa belum melaksanakan Mapping Bumil di wilayah kerjanya, tidak berjalannya program P4K ( PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI), terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat keluarga Bumil dalam mengambil mengambil keputusan, , terlambatnya bumil ditangani oleh tenaga kesehatan
b. manusia: Bumil resti/resiko tinggi( Umur yang belum matang atau umur yang sudah tua), Bumil bekerja terlalu berlebihan , faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi
c. sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang kurang memadai dan komprehensif
d. dana: tarif pelayanan kesehatan yang cukup mahal sehingga membebani keluarga tidak mampu
e. lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat setempat, jarak yang jauh antara tempat tinggal bumil terhadap fasilitas kesehatan
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi:
a. Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial.
b. Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit.
c. Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
d. Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya.
e. Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes:
a. metode: rendahnya kerjasama antara bidan dengan dukun beranak, tidak jalannya nya kegiatan sweeping bumil, tidak jalannya kegiatan kelas ibu hamil, bidan desa belum menerapkan mapping bumil di wilayah kerjanya
b. manusia: kurangnya pemahaman ibu hamil akan pentingnya pengetahuan kesehatan, tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan
c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana
d. dana: biaya transportasi yang dianggap mahal dan persalinan yg tidak tercukupi
e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat setempat yang masih rendah,jarak faskes yang jauh dan sulit dilewati, kepercayaan masyarakat pada dukun beranak yg masih tinggi, belum terdapatnya bidan desa pada daerah terpencil
1. Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan :
BalasHapusTiga faktor yang punya andil besar terhadap masih tingginya AKI di Indonesia
sangat terkait dengan rendahnya tingkat literasi kesehatan ibu hamil dan orang-
orang di sekitarnya.Pendarahan yang terjadi di masa kehamilan jika tidak segera ditangani bisa berakibat fatal bagi si ibu hamil.Masalah-masalah yang timbul di masa kehamilan seperti pendarahan tersebut sebenarnya bisa diantisipasi dengan adanya ANC (Antenatal Care) atau layanan pemeriksaan kondisi ibu hamil dan janinnya secara rutin dengan kualitas yang baik dari para dokter profesional.Fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang memadai dan komprehensif juga sangat diperlukan.Terwujudnya layanan kesehatan yang memadai bagi ibu hamil juga akan menekan faktor-faktor penyebab lain seperti eklamsia dan infeksi.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi :
Penyebab kurang gizi: Pertama, penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit. Kenyataannya baik makanan maupun penyakit secara bersama-sama merupakan penyebab kurang gizi.
Kedua, penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. Pola pengasuhan adalah kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. Pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan adalah tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes
(a) Tingginya angka kematian ibu dan anak dipengaruhi oleh sebab dan masalah rendahnya persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan, rendahnya cakupan kunjungan neonatal, serta belum optimalnya perbaikan gizi masyarakat (cakupan pelayanan dasar),
(b) rendahnya kualitas lingkungan yang ditandai rendahnya akses masyarakat terhadap air minum dan sanitasi (Pola Hidup Sehat),
(c)Rendahnya akses masyarakat terhadap fasilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
(d)Terbatasnya sumber daya kesehatan yakni rendahnya jumlah distribusi dan kualitas tenaga kesehatan, terutama di daerah tertinggal
1. Akar masalah tingginya angka kematian ibu melahikan menggunakan digram tulang ikan.
BalasHapusa. Metode
R/R kurang tertib
protap kurang
data bumil kurang akurat
penyuluhan kurang
kerja sama dukun bidan kurang
b. Dana
tarif pelayanan bidan mahal
biaya transport petugas kurang
c.Manusia
banyak dukun
banyak bidan tidak tinggal di desa
peran kader dan lintas sektor kurang
d. Sarana
sarana penyuluhan kurang
obat risti kurang
transportasi kurang
peralatan bidan kurang
e. lingkungan
Tingkat pendidikan kurang
tingkat ekonomi rendah
Budaya percaya dukun
medan sulit
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi
a. Manusia
rendahnya kesadaran ibu tentang gizi terhadap anaknya
makanan ibu dan anak yang kurang bergizi
kesedian pangan yang sedikit
banyak ibu yang tidak menvaksinasi anaknya
b. Metode
posyandu yang kurang aktif
penyuluhan tentang pengelolaan dan pemilihan makanan yang bergizi kurang
c. Sarana
Sarana penyuluhan kurang
Transportasi kurang
d. Dana
biaya petugas kurang
Rendahnya pendapatan keluarga
e. Lingkungan
Tempat posyandu atau penyuluhan jauh dari rumah
Tingkat pengetahuan atau pendidikan rendah
3. Rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan
a. Manusia
Percaya terhadap dukun
tidak adanya bidan tinggal di desa
Peran kader kurang
Peran lintas sektor kurang
b. Metode
Penyuluhan kurang
kerjasama dukun bidan kurang
c. Sarana
peralatan bidan yang kurang lengkap
tidaknya alat transportasi
d. Dana
dana petugas kurang
tarif pelayanan kesehatan tinggi
e. Lingkungan
Tingkat pendidikan dan ekonomi rendah
medan sulit
1.Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan:
BalasHapusa. metode : perencanaan,pergerakan lemah dan terlambat mengenal tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan.
b. sarana : fasilitas kesehatan yang mahal,sarana transportasi, peralatan yang lemah.
c. manusia : masih adanya pernikahan usia dini.
d.dana : anggaran lemah fasilitas yang mahal.
e.lingkungan: budaya sering ke dukun karena pendidikan yang rendah.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi :
a. Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit.
b. Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial.
c. Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
d. Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya.
e. Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes:
a. metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci
b. manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan
c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana
d. dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak tercukupi
e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan keperyaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.
1.Akar masalah dari tingginya kematian ibu melahirkan adalah :
BalasHapusa.Sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang kurang memadai dan komprehensif
b.Manusia: Bumil resti/resiko tinggi( Umur yang belum matang atau umur yang sudah tua), Bumil bekerja terlalu berlebihan , faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi
c.Metode: Bidan Desa belum melaksanakan Mapping Bumil di wilayah kerjanya, tidak berjalannya program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi), terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat keluarga Bumil dalam mengambil mengambil keputusan, , terlambatnya bumil ditangani oleh tenaga kesehatan
d.Dana: tarif pelayanan kesehatan yang cukup mahal sehingga membebani keluarga tidak mampu
e.Lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat setempat, jarak yang jauh antara tempat tinggal bumil terhadap fasilitas kesehatan
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi adalah :
a.Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
b.Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit.
c.Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial.
d.Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya.
e.Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes adalah :
a.Sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana
b.Manusia: kurangnya pemahaman ibu hamil akan pentingnya pengetahuan kesehatan, tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan
c.Metode: rendahnya kerjasama antara bidan dengan dukun beranak, tidak jalannya nya kegiatan sweeping bumil, tidak jalannya kegiatan kelas ibu hamil, bidan desa belum menerapkan mapping bumil di wilayah kerjanya
d.Dana: biaya transportasi yang dianggap mahal dan persalinan yg tidak tercukupi
e.Lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat setempat yang masih rendah,jarak faskes yang jauh dan sulit dilewati, kepercayaan masyarakat pada dukun beranak yg masih tinggi, belum terdapatnya bidan desa pada daerah terpencil
1. Akar masalah tinggi kematian ibu melahrikan menggunakan diagram tulang ikan:
BalasHapusa.Manusia :
- banyaknya yang menggunakan dukun
- kurangnya bidan atau desa dan tidak tinggal didesa
- tidk memperhatikan pola makan
- malas berolahraga
b.metode
- penyuluhan kurang terhadap bumil
- data bumil tidak akurat
- kerjasama antar dukun dan bidan kurang
- peran kader KIA kurang
c.sarana
- jauhnya rumah dengan klinik
- transportasi yang kurang memadai
- peralatan bidan atau klinik kurang
- kurangnya pemberian tablet tambah darah kepada bumil.
d.dana
- tarif biaya ke bidan mahal
- biaya kke dukun biasanya lebih murah
e.lingkungan
- tingkat pendidikan rendah
- tingkat pengetahuan yang kurang
- medan atau jalanan yang sulit ditempuh
- masih banyaknya kepercayaan terhadap dukun, terutama dukun yang sudah terkenal dalam keahilan dan penyembuhannya terhadap masyarakat setempat.
2.tingginya balita kurang gizi
a. manusia
- kurang pengetahuan tentang gizi seimbang
- tidak pedulinya masyarakat tentang gizi seimbang
- kurangnya pro aktif oleh tanaga kesehatan
b. metode
- kurangnya pro aktifoleh kader
- data tidak update
- penyuluhan yg tidak tepat sasaran
c. sarana
- sangat plosok tempat tinggalnya
- transportasi yang jauh
- tenaga medis sangat kurang
d. dana
- masyarakat tergolong ekonomi sangat rendah
- pengetahuan tentang kadarzi sangat kurang
- biaya hidup sangat suah
e. lingkungan
- lingkungan tidak mendukung
- pengetahuan tentang kadarzi sangat kurang
3. akar masalah rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan
a. manusia
masih banyak dukun
b. metode
penyuluhan terhadapibu kurang
c. sarana
transportasi yang masih sedikit
d. dana
tarif biaya ke bidan mahal
e. lingkungan
ekonomi yang rendah
1. Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan
BalasHapusMetode : kurangnya promsi
Manusia :tidak ada bidan didesa, malas berolahraga
Sarana : transportasi tidak ada
Dana ; tariff pelayanan mahal
Lingkungan : rendahnya pengetahuan ibu, adat istiadat
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi
Metode : penyuluhan terhadap ibu kurang
Manusia : kurangnya peran kader
Sarana : tidak ada srana trnsportsi mnuu usat pelayanan kesehatan
Dana : kurangnya dana tenaga kesehatan
Lingkungan : pendidikan rendah, ekonomi rendah, adat istiadat
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes
Metode : Data bumil tidak akurat
Manusia : bidan tidak didesa, banyaknya dukun
Sarana : promosi tidak merata,buruknya jalan menuju pelayanan nakes
Dana : Dana petugas kesehatan yang kurang, Tarif persalinan mahal
Lingkungan : tingkat pendidikan rendah, budaya percaya dukun
1. Akar masalah tinggi kematian ibu melahrikan
BalasHapus• Manusia : banyaknya yang menggunakan dukun, lebih percaya dengan dukun, kurangnya bidan atau desa dan tidak tinggal didesa, tidak memperhatikan pola makan, malas berolahraga dan beraktifitas
• metode : penyuluhan kurang terhadap bumil, data bumil tidak akurat, kerjasama antar dukun dan bidan kurang, peran kader KIA kurang, kurang perhatian bidan terhadap bumil sekitar
• sarana : jauhnya rumah dengan klinik, transportasi yang kurang memadai, peralatan bidan atau klinik kurang, kurangnya pemberian tablet tambah darah kepada bumil.
• dana : tarif biaya ke bidan mahal, biaya ke dukun biasanya lebih murah
• lingkungan : tingkat pendidikan rendah, tingkat pengetahuan yang kurang, medan atau jalanan yang sulit ditempuh, masih banyaknya kepercayaan terhadap dukun, terutama dukun yang sudah terkenal dalam keahilan dan penyembuhannya terhadap masyarakat setempat.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi
o Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial.
o Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit.
o Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
o Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya.
o Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes
• metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci
• manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan
• sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana
• dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak tercukupi
• lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan keperyaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.
1. Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan:
BalasHapusa. metode: terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan, terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, rendahnya cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan, kurang penyuluhan terhadap bumil, data bumil tidak akurat, kurangnya peran kader KIA
b. manusia: pernikahan dini (organ reproduksi belum matang, faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hypertensi), pendidikan ibu yang masih rendah sehingga masih banyak yang menggunakan dukun
c. sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yg tidak memadai dan komprehensif, jauhnya rumah dengan klinik, kurangnya pemberian tablet tambah darah kepada bumil
d. dana: tarif pelayanan kesehatan yg cukup mahal di mayoritas keluarga tidak mampu
e. lingkungan: rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil, rendahnya perhatian laki-laki terhadap ibu hamil dan melahirkan, ekonomi yang rendah.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi:
a. Metode: data balita kurang gizi tidak akurat, penyuluhan terhadap ibu kurang
b. Manusia: ibu yang tidak mengkonsumsi makanan bergizi saat hamil, masih banyaknya yang melakukan pengobatan di dukun
c. Sarana: tempat penyuluhan kurang dan jauh, obat dan makanan (seperti biskuit,vitamin gratis yang masih kurang), pelayanan kesehatan jauh
d. Dana: tarif pelayanan ke dokter/bidan terlalu mahal, ketahanan pangan yg tidak terpenuhi seluruh anggota keluarga baik jumlah dan kualitas makanan
e. Lingkungan: kurang pola pengasuhan untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal, tingkat penididikan rendah, tingkat ekomoni rendah
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes:
a. Metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan terhadap ibu yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci
b. Manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan
c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana
d. dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak tercukupi
e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan keperyaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.
1.Akar masalah dari tingginya kematian ibu melahirkan adalah :
BalasHapusa.Sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang kurang memadai dan komprehensif
b.Manusia: Bumil resti/resiko tinggi( Umur yang belum matang atau umur yang sudah tua), Bumil bekerja terlalu berlebihan , faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi
c.Metode: Bidan Desa belum melaksanakan Mapping Bumil di wilayah kerjanya, tidak berjalannya program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi), terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat keluarga Bumil dalam mengambil mengambil keputusan, , terlambatnya bumil ditangani oleh tenaga kesehatan
d.Dana: tarif pelayanan kesehatan yang cukup mahal sehingga membebani keluarga tidak mampu
e.Lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat setempat, jarak yang jauh antara tempat tinggal bumil terhadap fasilitas kesehatan
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi :
a. Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit.
b. Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial.
c. Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
d. Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya.
e. Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes
• metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci
• manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan
• sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana
• dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak tercukupi
• lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan keperyaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.
Habib Nasution
BalasHapusNPM 13410040P
1.Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan:
a. metode: keterterlambat dalam mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan,keterlambatan merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat dalam menangani oleh tenaga kesehatan
b. manusia: pernikahan dini (organ reproduksi belum matang, faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi).
c. sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yg kurang memadai
d. dana: tarif pelayanan kesehatan yg cukup mahal di mayoritas keluarga tidak mampu
e. lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan kesehatan ibu hamil dan orang-orang disekitar.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi:
a. makanan anak yg tidak memenuhi standar gizi yg dibutuhkan oleh tubuh
b. anak menderita penyakit infeksi
c. ketahanan pangan yg tidak terpenuhi seluruh anggota keluarga baik jumlah dan kualitas makanan
d. kurang pola pengasuhan untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal
e. pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yg tidak terjangkau masyarakat.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan:
a. metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci
b. manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan, keyakinan yg berdampak pada kurangnya kesadaran.
c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana, kurang optimalnya program pemerintah.
d. dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak mencukupi
e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan kepercayaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.
1.Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan:
BalasHapus- metode : perencanaan,pergerakan lemah
- sarana : fasilitas,sarana transportasi, peralatan lemah
- dana : anggaran lemah
- lingkungan: budaya sering ke dukun
2 Akar masalah tingginya balita kurang gizi:
- sarana : fasilitas, obat, peralatan lemah
- dana : lemahnya atau tidak tepatnya anggaran
- lingkungan : adanya adat istiadat, budaya/ kultur yang menentang
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes:
- SDM kesehatan : belum terlatih
- metode : perencanaan , pengorganisasian, pengaturan, dn pergerakannya lemah
- sarana : fasilitas, obat, sarana transportasi, peralatan lemah
- dana : lemah dan tidak tepatnya anggaran
- lingkungan : adat istiadat, budaya yang menentang
1.Akar masalah dari tingginya kematian ibu melahirkan adalah :
BalasHapusa. Metode : Bidan Desa belum melaksanakan Mapping Bumil di wilayah kerjanya, tidak berjalannya program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi), terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat keluarga Bumil dalam mengambil mengambil keputusan, , terlambatnya bumil ditangani oleh tenaga kesehatan, Masyarakat masih percaya dengan adat yang ada di daerahnya, bersalin masih ada yang menggunakan tenaga dukun, kurangnya kemitraan antara dukun dengan bidan atau tenaga kesehatan.
b. Manusia : Bumil resti/resiko tinggi (Umur yang belum matang atau umur yang sudah tua), Bumil bekerja terlalu berlebihan , faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi.
c. Sarana : fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang kurang memadai dan komprehensif.
d. Dana : tarif pelayanan kesehatan yang cukup mahal sehingga membebani keluarga tidak mampu, Masyarakat kurang maksimal dalam menggunakan jaminan kesehatan.
e. Lingkungan : rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat setempat, jarak yang jauh antara tempat tinggal bumil terhadap fasilitas kesehatan
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi adalah :
a. Metode : Pola pengasuhan anak, yaitu kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial.
b. Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit.
c. Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
d. Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik akan kandungan nilai gizinya.
e. Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan kurang memanfaatkan halaman rumah untuk menanam sayuran untuk penambah suplai nilai gizi.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes adalah :
a. Metode : rendahnya kerjasama antara bidan dengan dukun, tidak jalannya kegiatan sweeping bumil, tidak jalannya kegiatan kelas ibu hamil, bidan desa belum menerapkan mapping bumil di wilayah kerjanya.
b. Manusia : kurangnya pemahaman ibu hamil akan pentingnya pengetahuan kesehatan, tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan.
c. Sarana : peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana.
d. Dana : biaya transportasi yang dianggap mahal dan persalinan yg tidak tercukupi.
e. Lingkungan : tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat setempat yang masih rendah,jarak faskes yang jauh dan sulit dilewati, kepercayaan masyarakat pada dukun beranak yg masih tinggi, belum terdapatnya bidan desa pada daerah terpencil.
1. Akar masalah tinggi kematian ibu melahrikan menggunakan diagram tulang ikan:
BalasHapusManusia, meliputi : banyaknya yang menggunakan dukun,kurangnya bidan atau desa dan tidak tinggal didesa, tidk memperhatikan pola makan serta malas berolahraga
Metode, meliputi : penyuluhan kurang terhadap bumil, data bumil tidak akurat,kerjasama antar dukun dan bidan kurang serta peran kader KIA kurang
Sarana, meliputi jauhnya rumah dengan klinik, transportasi yang kurang memadai, peralatan bidan atau klinik kurang dan kurangnya pemberian tablet tambah darah kepada bumil.
dana : tarif biaya ke bidan mahal, biaya kke dukun biasanya lebih murah
lingkungan : tingkat pendidikan rendah,tingkat pengetahuan yang kurang,medan atau jalanan yang sulit ditempuh, masih banyaknya kepercayaan terhadap dukun, terutama dukun yang sudah terkenal dalam keahilan dan penyembuhannya terhadap masyarakat setempat.
2. tingginya balita kurang gizi ,menggunakan diagramtulang ikan:
*manusia:
- banyaknya pengobatan dukun
- tenaga kesehatan yang sedikit
- tenaga non medis yang sedikit
- ibu yang tidak mengkonsumsi makanan bergizi saat hamil
- penyediaan pangan yg tidak baik
*metode
- data balita kurang gizi tidak akurat
- penyuluhan terhadap ibu kurang
-peran KADER kurang
*sarana
-tempat penyuluhan kurang dan jauh
- obat,makanan (seperti biskuit,vitamin gratis yang kurang)
-peralatan medis yang kurang
*dana
- tarif pelayanan ke dokter/bidan terlalu mahal
- biaya hidup yang mahal saat megandung
*lingkungan
- tingkat penididikan rendah
- tingakt ekomoni rendah
- biasa mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi
- lingkungan yang tidak bersih dapat memperburuk keadaan
3. rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan menurut diagram tulang ikan:
*manusia
- masih banyaknya dukun
- bidan atautegana kesehatan tidak ditempat
- malas memeriksa kesehatan kandungan
- banyaknya malpraktik
*metode
- penyuluhan terhadap ibu kurang
- kerja sama antara dukun dan bidan kurang
- peran KADER KIA kurang
*sarana
- sarana penyuluhan kurang
- transportasi kurang
- peralatan persalinan yang tidak lengkap membuat masyarakat takut dan lebih memilih ke dukun.
*dana
- tarif persalinan di bidan/dokter lebih mahal
- biaya cek up kandungan mahal
*lingkungan
- tingkat pendidikan rendah
- tingkat pengetahuan rendah
- budaya percaya dukun masih terjadi dimasyarakat
- askes jalan yang sulit
- ekonomi yang rendah
Prioritas Masalah
Menggunakan Kriteria PAHO
Masalah M S V C Total
Tingginya Kematian Ibu Melahirkan 6 5 4 6 720
Tingginya Balita Kurang Gizi 7 4 6 4 672
Rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan 6 4 8 3 576
Berdasarkan analisa dengan menggunakan kriteria PAHO, prioritas masalah sebagai berikut :
a. Prioritas pertama : Tingginya Angka Kematian Ibu Melahirkan
b. Prioritas kedua : Tingginya Balita Kurang Gizi
c. Prioritas ke tiga : Rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan
1.Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan:
BalasHapusa. metode: terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan, terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan
b. manusia: pernikahan dini (organ reproduksi belum matang, faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi
c. sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yg tidak memadai dan komprehensif
d. dana: tarif pelayanan kesehatan yg cukup mahal di mayoritas keluarga tidak mampu
e. lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan literasi kesehatan bumil dan orang-orang disekitar.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi:
a. makanan anak yg tidak memenuhi standar gizi yg dibutuhkan oleh tubuh
b. anak menderita penyakit infeksi
c. ketahanan pangan yg tidak terpenuhi seluruh anggota keluarga baik jumlah dan kualitas makanan
d. kurang pola pengasuhan untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal
e. pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yg tidak terjangkau masyarakat.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes:
a. metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci
b. manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan
c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana
d. dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak tercukupi
e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan keperyaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.
1.Tingginya kematian ibu melahirkan :
BalasHapus> Manusia :terlalu muda saat hamil.Pada usia muda rahim belum siap dan menyebabkan saluran kelahiran mudah pecah,sehingga menyebabkan kematian saat melahirkan
> Metode :kurangnya kualitas layanan ANC (Antenatal Care) dalam melakukan deteksi dini dan perawatan terhadap penyulit kehamilan,terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
> Sarana :Fasilitas layanan kebidanan yang belum memadai dan komprehensif,dan jarak ke fasilitas layanan kesehatan yang jauh
> Dana :Pemerintah daerah belum semuanya mampu menyediakan akses layanan kesehatan yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua pihak sehingga ketidakberdayaan ekonomi membuat masyarakat takut merujuk ibu hamil ke rumah sakit
> Lingkungan :Kepercayaan yang masih tinggi di lingkungan masyarakat tertentu terhadap dukun beranak membuat banyak di antara mereka yakin terhadap segala tindakan dukun beranak tersebut baik pra maupun pasca proses persalinan padahal proses maupun alat ‘medis’ yang digunakan para dukun beranak terkadang jauh dari kata steril sehingga bisa menimbulkan infeksi pasca proses persalinan
2. Tingginya balita kurang gizi :
> Manusia :makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit
> Metode :Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak
> Sarana :kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga
> Dana :masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya
> Lingkungan :tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
3. Rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan :
> Manusia :rendahnya pengetahuan ibu hamil terhadap keamanan melakukan persalinan oleh tenaga medis
> Metode :masih rendahnya penyuluhan terhadap ibu hamil dan peran kader KIA yang kurang
> Sarana :kelangkaan tenaga medis yang professional, jarak fasilitas layanan kesehatan yang terlalu jauh
> Dana :menyangkut rendahnya pendapatan keluarga,sehingga akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal,tidak tercapai dengan baik
> Lingkungan :masih banyak masyarakat yang lebih mempercayakan untuk mendapat pertolongan persalinan oleh dukun dibanding dengan tenaga medis
1. Akar masalah tinggi kematian ibu melahrikan menggunakan diagram tulang ikan:
BalasHapusa. Manusia : banyaknya yang menggunakan dukun, lebih percaya dengan dukun, kurangnya bidan atau desa dan tidak tinggal didesa, tidak memperhatikan pola makan, malas berolahraga dan beraktifitas
b. metode : penyuluhan kurang terhadap bumil, data bumil tidak akurat, kerjasama antar dukun dan bidan kurang, peran kader KIA kurang, kurang perhatian bidan terhadap bumil sekitar
c. sarana : jauhnya rumah dengan klinik, transportasi yang kurang memadai, peralatan bidan atau klinik kurang, kurangnya pemberian tablet tambah darah kepada bumil.
d. dana : tarif biaya ke bidan mahal, biaya ke dukun biasanya lebih murah
e. lingkungan : tingkat pendidikan rendah, tingkat pengetahuan yang kurang, medan atau jalanan yang sulit ditempuh, masih banyaknya kepercayaan terhadap dukun, terutama dukun yang sudah terkenal dalam keahilan dan penyembuhannya terhadap masyarakat setempat.
2. akar masalah tingginya balita kurang gizi :
a. manusia: Tenaga kesehatan yang kurang aktif, kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang, masyarakat kurang peduli dengan gizi seimbang.
b. Metode : kader kurang aktif, data yang tidak benar, penyuluhan yang tidak tepat sasaran.
c. Sarana : sangat plosok tempat tinggalnya hingga jauh untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi, transportasi yang jauh, tenaga medis sangat kurang
d. Dana : daya beli masyarakat yang rendah, masyarakat ekonomi rendah, biaya hidup sangat suah
e. Lingkungan : lingkungan tidak mendukung untuk menanam tanaman yg bergizi, pengetahuan tentang pangan baik sangat kurang.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes:
a. manusia: masih primitive, tenaga medis kurang, terjadinya mal praktek
b. metode : pemberian edukasi masih rendah , masih dilakukannya praktek oleh dukun, peralatan medis kurang lengkap
c. dana : biaya persalianan sangat mahal, biaya transportasi sangat tidak terjangkau
d. lingkungan : tingkat pendidikannya rendah, perekonomian yg rendah, primitif masyarakatnya
e. sarana : pemberian penyuluhan kurang, jarak penyuluhan jauh, peralatan medis tidak lengkap
Eko Listiono
BalasHapus01. Akar masalah kematian ibu melahirkan
a. Metode
- Terlambat dalam pengambilan keputusan, terlambat mencapai tempat rujukan, terlambat dalam mendapatkan pertolongan yang tepat di fasilitas kesehatan
- Pelaksanaan manajemen aktif kala III yang meningkatkan risiko kematian ibu melahirkan akibat perdarahan
- Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dalam keluarga yang meningkatkan resiko kematian ibu akibat perdarahan
- Pertolongan pasien dengan perdarahan yang tidak sesuai standar yang meningkatkan risiko kematian ibu melahirkan akibat perdarahan
b. Manusia:
- Perdarahan, preeklampsi/ eklampsi, Infeksi, Emboli air ketuban, Trauma obstreti, Penyakit jantung, TBC, malaria dan kebiasaan melahirkan dirumah ditolong dukun yang meningkatkan resiko kematian ibu akibat perdarahan
c. Sarana
- Faktor geografis yang menyebabkan akses layanan kesehatan yang jauh
- Waktu tempuh ke fasyankes yang lebih dari 1 jam yang meningkatkan resiko kematian ibu akibat perdarahan
d. Dana
- Ketidaksediaan biaya persalinan yang menyebabkan resiko kematian ibu akibat perdarahan
- Tarif pelayanan kesehatan yg cukup mahal di mayoritas keluarga tidak mampu
e. Lingkungan
- Sosial budaya masyarakat
- Partisipasi keluarga dan masyarakat untuk mempersiapkan/merencanakan kehamilan dan persalinan dan penatalaksaaan persalinan ketika pertolongan yang diberikan ke pasien mengalami perdarahan
- rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil dan rendahnya perhatian laki-laki terhadap ibu hamil dan melahirkan
02. Akar masalah tingginya balita kurang gizi adalah :
a. Metode
- Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya,
- perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial.
- Pola gizi anak
b. Manusia :
- penyakit infeksi yang diderita anak.
- BBLR
- Asupan gizi pada balita yang tidak tercukupi
c. Sarana :
kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluargadan masyarakat.
d. Dana :
masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ekonomi keluarganya dalam hal pangan yang layak.
e. Lingkungan :
tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
03. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes adalah :
a. Metode:
rendahnya kerjasama antara bidan dengan dukun beranak, tidak jalannya nya kegiatan sweeping bumil, tidak jalannya kegiatan kelas ibu hamil, bidan desa belum menerapkan mapping bumil di wilayah kerjanya
b. Manusia:
kurangnya pemahaman ibu hamil akan pentingnya pengetahuan kesehatan, tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan
c. Sarana:
peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana serta jarak faskes yang jauh dan sulit dilewati
d. Dana:
biaya persalinan yang dianggap mahal dan tidak tercukupi serta keterbatasan akses ke fasilitas pelayanan tenaga kesehatan
e. Lingkungan:
tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat setempat yang masih rendah, kepercayaan masyarakat pada dukun beranak yg masih tinggi,
ARIN SUSANTO
BalasHapus1. Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan :
- Manusia : hamil pada usia beresiko tinggi, factor perdarahan, eklamsi, infeksi dan hipertensi, tenaga kesehatan yang kurang terlatih, masih banyak dukun bayi yang beroperasi.
- Metode : Bidan Desa tidak melakukan pemetaan Bumil di wilayah kerjanya, terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat keluarga Bumil dalam mengambil keputusan, terlambatnya ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
- Sarana : Fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang belum memadai dan komprehensif, tidak meratanya tenaga kesehatan di seluruh wilayah Indonesia, dan jarak ke fasilitas layanan kesehatan yang jauh.
- Dana : tarif pelayanan persalinan yang cukup mahal sehingga membebani keluarga tidak mampu dan beralih ke dukun yang lebih murah.
- Lingkungan : Kepercayaan yang masih tinggi di lingkungan masyarakat tertentu terhadap dukun bayi, jarak tempuh yang jauh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi :
- Manusia : rendahnya kesadaran ibu tentang gizi terhadap anaknya, makanan ibu dan anak yang kurang bergizi, kesedian pangan yang sedikit, banyak ibu yang tidak menvaksinasi anaknya.
- Metode : kader kurang aktif, data yang tidak benar, penyuluhan yang tidak tepat sasaran.
- Sarana : tempat tinggal yang jauh sehingga kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan makanan bergizi, fasilitas saryankes yang kurang memadai baik sarana maupun tenaganya.
- Dana : daya beli masyarakat yang rendah sehingga masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makanan yang bergizi, kurangnya peran sera pemerintah dalam menunjang program perbaikan gizi di masyarakat.
- Lingkungan : tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah, banyak masyarakat yang masih menganggap yang namanya “MAKAN” harus nasi, sumber makanan bergizi yang lain hanya dianggap pelengkap.
3. Akar masalah Rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan :
- Manusia : banyaknya dukun bayi, tidak terdapat bidan desa, bidan desa tidak dipercaya karena kurang terlatih, kurangnya peran kader posyandu.
- Metode : rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci.
- Sarana : peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana Indonesia, dan jarak ke fasilitas layanan kesehatan yang jauh.
- Dana : tarif pelayanan persalinan yang cukup mahal sehingga membebani keluarga tidak mampu dan beralih ke dukun yang lebih murah.
- Lingkungan : Kepercayaan yang masih tinggi di lingkungan masyarakat tertentu terhadap dukun bayi, jarak tempuh yang jauh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat setempat yang masih rendah, belum terdapatnya bidan desa pada daerah terpencil.
1. Akar masalah dari tingginya kematian ibu melahirkan adalah
BalasHapus• Metode: Bidan Desa belum melaksanakan Mapping Bumil di wilayah kerjanya, tidak berjalannya program P4K, terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat keluarga Bumil dalam mengambil mengambil keputusan, , terlambatnya bumil ditangani oleh tenaga kesehatan
• Manusia: Bumil resti/resiko tinggi( Umur yang belum matang atau umur yang sudah tua), Bumil bekerja terlalu berlebihan , faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi
• Sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang kurang memadai dan komprehensif
• Dana: tarif pelayanan kesehatan yang cukup mahal sehingga membebani keluarga tidak mampu
• Lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat setempat, jarak yang jauh antara tempat tinggal bumil terhadap fasilitas kesehatan
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi
• Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial.
• Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit.
• Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
• Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya.
• Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes
• Metode: rendahnya kerjasama antara bidan dengan dukun beranak, tidak jalannya nya kegiatan sweeping bumil, tidak jalannya kegiatan kelas ibu hamil, bidan desa belum menerapkan mapping bumil di wilayah kerjanya
• Manusia: kurangnya pemahaman ibu hamil akan pentingnya pengetahuan kesehatan, tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan
• Sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana
• Dana: biaya transportasi yang dianggap mahal dan persalinan yg tidak tercukupi
• Lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat setempat yang masih rendah,jarak faskes yang jauh dan sulit dilewati, kepercayaan masyarakat pada dukun beranak yg masih tinggi, belum terdapatnya bidan desa pada daerah terpencil
andreas dal andi :
BalasHapusAkar masalah tingginya angka kematian ibu melahikan menggunakan digram tulang ikan.
a. Metode : penyuluhan yang kurang mengena, pelaporan data bumil yang kurang upt odate, belum terciptanya kerjasama bidan dan dukun apabila didaerah persalinan dengan dukun masih banyak dilakukan, protap pelaporan tenaga kesehatan yang tidak praktis sehingga membuat bosan tenaga kesehatannya
b. Dana : tariff pelayanan bidan atau rumah sakit yang terlalu mahal, insentif atau biaya transport tenaga kesehatan yang kurang layak sehingga tenaga kesehatan males untuk melakukan home visit, subsidi kesehatan khususnya untuk melahirkan yang sangat minim
c.Manusia : masyarakat masih pergi ke dukun beranak, bidan yang tidak melakukan tinggal didesa sehingga pas melahirkan tenaga kesehatan bidan tidak tersdia sehingga ke dukun, peran kader yang tidak optimal, kerjasama dengan sector terkait yang kurang maksimal
d. Sarana : sarana penyuluhan yang kurang menarik, obat obatan yang kurang tersedia, transportasi yang kurang memadai dan jalan yang jelek, peralatan medis yang kurang
e. lingkungan : masih adanya kepercayaan dukun lebih hebat disbanding dengan bidan, budaya atau adapt istiadat yang aneh, pendidikan masyarakat yang kurang
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi
a. Manusia : rendahnya kesadaran ibu tentang gizi terhadap anaknya sehingga makanan yang dikonsumsi ibu dan anaknya yang kurang bergizi, ketrampilan masyarakat dalam pengolahan makanan yang sangat minim, sehingga membuat anak bosan dengan masakan yang diolah, kurang antusiasnya ibu dalam memberikan makanan kepada anaknya, anak yang susah makan, yang hanya menggilai makanan tertentu saja dan orang tua tidak berusaha lebih dalam memberikan makanan kepada anaknya, kurangnya pemahaman masyarakat tentang cara penyimpanan dan pengolahan yang baik, sehingga banyak sekali bahan makanan yang rusak gizinya dalam penyimpanan dan pengolahan
b. Metode : peyuluhan kepada masyarakat tentang gizi yang kurang menarik, ajakan sadar gizi yang kurang mengena, posyandu yang kurang aktif sehingga menyebabkan masyarakat tidak antusias datang, kurangnya penyuluhan tentang cara penyimpanan dan pengolahan makanan yang benar dan baik
c. Sarana : sarana posyandu yang kurang, penyuluhan gizi yang kurang menarik, posyandu yang terpencil tempatnya, trasportasi dan jalan yang jelek untuk sampai ke posyandu atau puskesmas
d. Dana : pengadaan pmt yang tidak ada atau kurang, petugas kesehatan yang malas dengan menyalahkan gaji atau insentif, kemampuan financial masyarakat yang sangat rendah
e. Lingkungan : terbentuknya adat istiadat yang bertentangan dengan pemberian gizi, lingkungan posyandu atau puskesmas yang kurang kooperatif, sarana dan prasarana yang sangat minim
3. Rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan
a. Manusia : kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam pencatatan sehingga banyak bumil yang tidak periksa di nakes, pamor dukun lebih besar disbanding nakes, sehingga masyarakat lebih percaya dukun, kurangnya nakes yang tinggal di tempat, kader kesehatan yang tidak berjalan optimal, attitude nakes yang buruk sehingga masyarakat lebih enjoy periksa dan bersalin didukun
b. Metode : penyuluhan yang kurang, bidan belum merangkul dengan baik terhadap dukun karena metode kerjasama yang buruk
c. Sarana : tempat bidan atau nakes yang kurang memadai sehingga cari alternative lain ke dukun, sarana yang jauh dan jalan ke nakes yang jelek, perlengkapan kesehatan yang kurang memadai
d. Dana : tariff nakes yang jauh lebih mahal dibanding dukun, kemampuan ekonomi masyarakat yang sangat kurang sehingga memilih ke dukun sebagai alternative yang lebih murah
e. Lingkungan : pamor dukun lebih kuat dibanding nakes, sehingga terbentuk paradigma bersalin di dukun lebih murah dan aman, sarana dan prasarana yang kurang memadai
1.Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan:
BalasHapusa. metode : perencanaan,pergerakan lemah dan terlambat mengenal tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan.
b. sarana : fasilitas kesehatan yang mahal,sarana transportasi, peralatan yang lemah.
c. manusia : masih adanya pernikahan usia dini.
d.dana : anggaran lemah fasilitas yang mahal.
e.lingkungan: budaya sering ke dukun karena pendidikan yang rendah.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi :
a. Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit.
b. Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial.
c. Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
d. Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya.
e. Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes:
a. metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci
b. manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan
c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana
d. dana: ongkos transpor dan persalinan yg tidak tercukupi
e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan keperyaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.
ARI WINARTO NPM 13410028P
BalasHapus1.Akar masalah tingginya kematian ibu melahirkan:
a. metode: terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan, terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan
b. manusia: usia yang terlalu tua atau terlalu muda/pernikahan dini (organ reproduksi belum matang, faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi .
c. sarana: fasilitas layanan kesehatan yg kurang memadai dan komprehensif
d. dana: asumsi masyarakat tentang biaya persalinan yang mahal,
e. lingkungan: kurangnya sosialisasi dari tenaga medis tentang program-program kesehatan terutama untuk persalinan.
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi:
a. manusia:
banyaknya pengobatan dukun, tenaga kesehatan yang sedikit, ibu yang tidak mengkonsumsi makanan bergizi saat hamil dan penyediaan pangan yg tidak baik
b. metode
data balita kurang gizi tidak akurat, penyuluhan terhadap kesehatan ibu dan balita yang masih kurang
dan peran KADER yang kurang maksimal
c. sarana
tempat penyuluhan dan posyandu yang kurang dan jauh, obat dan vitamin yang kurang tersedia serta peralatan medis yang kurang
d. dana
tarif pelayanan ke dokter/bidan terlalu mahal, sehingga membuat masyarakat lebih banyak diam dan kurang pengetahuan.
e.lingkungan
tingkat penididikan rendah, tingakt ekomoni rendah, biasa mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi
dan lingkungan yang tidak bersih dapat memperburuk keadaan
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes:
a. metode:sosialisasi dan penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak.
b. manusia: banyaknya jumlah dukun beranak yang ada di desa, bidan desa yang jumlahnya terbatas, kurangnya sosialisasi tentang program-program melahirkan dari pemerintah.
c. sarana: peralatan praktik bidan yg masih kurang memadai, alat transportasi yang sulit untuk di pedesaan terpencil dan penyuluhan kesehatan tentang kehamilan yang masih kurang
d. dana: biaya persalinan yang lebih tinggi dibandingkan dengan dukun.
e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, kepercayaan masyarakat akan dukun beranak masih tinggi dan jalan menuju klinik persalinan yg jauh.
AMIN BASRI
BalasHapus1. Akar masalah tingginya angka kematian ibu melahirkan :
a. Manusia :
- Percaya kepada dukun
- kurangnya nakes (bidan) / bidan tidak tinggal didesa
- tdk memperhatikan pola makan
- malas berolahraga
b. metode
- minimnya penyuluhan terhadap bumil
- data bumil tidak akurat
- kerjasama antar dukun dan bidan kurang
- peran kader KIA kurang
c.sarana
- jarak yang jauh antara rumah dengan klinik bersalin
- transportasi yang kurang memadai
- peralatan klinik kurang
- kurangnya pemberian tablet Fe.
d. dana
- tarif bidan mahal
- biaya ke dukun relatif lebih murah
e. lingkungan
- masyarakat pendidikannya rendah
- medan atau jalanan yang sulit ditempuh
- ekonomi rendah
2. Tingginya angka balita kurang gizi :
a. manusia:
- tenaga medis dan non medis sedikit
- ibu yang tidak mengkonsumsi makanan bergizi saat hail
- penyediaan pangan yang kurang optimal
b. metode
- data balita kurang gizi tidak akurat
- minimnya penyuluhan tentang gizi anak dan balita terhadap ibu
- peran KADER kurang
c. sarana
- tempat penyuluhan jauh
- obat dan makanan tambahan (biskuit,vitamin kurang)
- peralatan medis yang kurang
d. dana
- biaya ke nakes terlalu mahal
- biaya hidup yang mahal saat mengandung
e. lingkungan
- tingkat pendidikan rendah
- tingkat ekomoni rendah
- biasa mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi
- lingkungan yang tidak bersih dan sehat
3. rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan:
a. manusia
- masih banyaknya prakterk dukun
- bidan atau tenaga kesehatan tidak ditempat
- malas memeriksa kesehatan kandungan secara rutin selama kehamilan
b. metode
- penyuluhan kurang
- kerja sama antara dukun dan bidan kurang
- peran KADER KIA kurang
c. sarana
- sarana penyuluhan kurang
- transportasi kurang
- peralatan persalinan kurang
d. dana
- tarif nakes lebih mahal
- biaya cek up kandungan mahal
e.lingkungan
- tingkat pendidikan rendah
- budaya percaya dukun masih terjadi dimasyarakat
- askes jalan yang sulit
- ekonomi yang rendah
Ferry Dermawan YMA
BalasHapus13410037P
1.Akar masalah dari tingginya kematian ibu melahirkan adalah :
a.Sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yang kurang memadai dan komprehensif
b.Manusia: Bumil resti/resiko tinggi( Umur yang belum matang atau umur yang sudah tua), Bumil bekerja terlalu berlebihan , faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi
c.Metode: Bidan Desa belum melaksanakan Mapping Bumil di wilayah kerjanya, tidak berjalannya program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi), terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat keluarga Bumil dalam mengambil mengambil keputusan, , terlambatnya bumil ditangani oleh tenaga kesehatan
d.Dana: tarif pelayanan kesehatan yang cukup mahal sehingga membebani keluarga tidak mampu
e.Lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat setempat, jarak yang jauh antara tempat tinggal bumil terhadap fasilitas kesehatan
2. Akar masalah tingginya balita kurang gizi adalah :
a.Sarana : kurangnya pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang meliputi tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
b.Manusia : makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik, maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit.
c.Metode : Pola pengasuhan anak, yakni kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial.
d.Dana : masih banyak masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu mencukupkan ketahanan pangan keluarganya. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya.
e.Lingkungan : tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga.
3. Akar masalah rendahnya persalinan oleh nakes adalah :
a.Sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana
b.Manusia: kurangnya pemahaman ibu hamil akan pentingnya pengetahuan kesehatan, tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan
c.Metode: rendahnya kerjasama antara bidan dengan dukun beranak, tidak jalannya nya kegiatan sweeping bumil, tidak jalannya kegiatan kelas ibu hamil, bidan desa belum menerapkan mapping bumil di wilayah kerjanya
d.Dana: biaya transportasi yang dianggap mahal dan persalinan yg tidak tercukupi
e.Lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat setempat yang masih rendah,jarak faskes yang jauh dan sulit dilewati, kepercayaan masyarakat pada dukun beranak yg masih tinggi, belum terdapatnya bidan desa pada daerah terpencil.
Akar Masalah Tingginya Kematian Ibu Melahirkan:
BalasHapusa. metode:
keterterlambat dalam mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan,keterlambatan merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat dalam menangani oleh tenaga kesehatan
b. manusia: pernikahan dini (organ reproduksi belum matang, faktor pendarahan, eklamsia, infeksi dan hipertensi).
c. sarana: fasilitas layanan kebidanan dan kandungan yg kurang memadai
d. dana: tarif pelayanan kesehatan yg cukup mahal di mayoritas keluarga tidak mampu
e. lingkungan: rendahnya tingkat pengetahuan kesehatan ibu hamil dan orang-orang disekitar.
Akar Masalah Tingginya Balita Kurang Gizi:
a. makanan anak yg tidak memenuhi standar gizi yg dibutuhkan oleh tubuh
b. anak menderita penyakit infeksi
c. ketahanan pangan yg tidak terpenuhi seluruh anggota keluarga baik jumlah dan kualitas makanan
d. kurang pola pengasuhan untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal
e. pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yg tidak terjangkau masyarakat.
Akar masalah rendahnya persalinan oleh tenaga kesehatan:
a. metode: rendahnya kerjasama antara bidan dg dukun beranak, penyuluhan kesehatan yg jarang dilaksanakan, data ibu hamil yg tidak terperinci
b. manusia: tingginya jumlah dukun beranak, tidak terdapat bidan desa, peran kader posyandu yg sedikit dan lintas sektor yg kurang berperan, keyakinan yg berdampak pada kurangnya kesadaran.
c. sarana: peralatan praktik bidan yg tidak memadai, rendahnya jumlah alat transportasi, minimnya obat dari bidan, dan penyuluhan kesehatan yg kurang terlaksana, kurang optimalnya program pemerintah.
d. dana: biaya transpor dan persalinan yg tidak mencukupi
e. lingkungan: tingkat pengetahuan dan ekonomi masyarakat rendah, jalan menuju klinik persalinan yg sulit dilewati, dan kepercayaan masyarakat akan bantuan dukun beranak yg masih tinggi.