MOTTO FKM UNIMAL

MOTTO FKM UNIMAL

Rabu, 20 Maret 2013

Elearning Manajemen Puskesmas : SISTIM PENGELOLAAN


Pengelolaan Puskesmas meliputi dari Perencanaan (P1), Pengorganisasian, Pelaksanaan Kegiatan (P2), Pemantauan, Pengawasan dan Penilaian (P3), dan elearning kali ini akan membahas tentang Pengelolaan Puskesmas dalam SYSTEM.


Unsur- unsur dalam Manajemen adalah Man, Money, Methode, Material’s, Machine dan manajemen dibutuhkan untuk mampu menjawab 6 (enam) pertanyaan, yaitu : 5 W dan 1 H.
Man, berarti Sumberdaya Manusia, yaitu SDM yang akan terlibat dalam pengelolaan.
Money, meliputi pendanaan/anggara  yang akan digunakan untuk pengelolaan program Puskesmas.
Methode/metode adalah semua acuan dan aturan yang akan digunakan dalam pengelolaan tersebut, Perencanaan juga merupakan salah satu methode.
Material adalah semua bahan yang terkait (tidak menggunakan mesin/motorpenggerak) dengan pengelolaan puskesmas, meliputi : Gedung, Peralatan medis dan non medis, meubeler, alat tulis kantor, dan lain sebagainya.
Machine adalah semua bahan yang terkait dengan pengelolaan puskesmas, meliputi : Gedung, Peralatan medis dan non medis, meubeler, alat tulis kantor, dan lain sebagainya, menggunakan mesin/motorpenggerak.


Pengelolaan Puskesmas dapat digambarkan seperti gambar disamping ini, dimana P1 meliputi Perencaan Tingkat Puskesmas (PTP), P2 meliputi Kegiatan Puskesmas, Pencatatan, Pengelolaan keuangan, Pengelolaan Tenaga, sedangkan Lokakarya Mini Puskesmas dan Pemantauan sebuah kegiatan yang dimulai dari P2 sampai P3.
P3 meliputi Cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, Laporan Puskesmas, Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) ditambah Lokakarya mini dan Pemantauan.
Dalam pendekatan sistim setiap akhir dari suatu proses manajemen akan merupakan awal dari proses manajemen berikutnya.

Add caption
Pendekatan sistim meliputi Input (Masukan), Proses, dan Output (keluaran) dan sebuah sistim berjalan terus dimana Output merupakan salah satu Input untuk sistim berikutnya. Apabila sistim sudah berjalan dengan baik maka akan menghasilkan suatu Outcome (Hasil)

Selanjutnya adalah kitadiskusikan di forum ini tentang :
1. Apa penjelasan dari skema disebelah kiri ini.
2. Bagaimana caranya agar kita bisa mendapatkan input yang baik
3. Bagaimana caranya agar tidak terjadi kesalahan dalam proses kegiatan.
4. Bagaimana caranya agar kita bisa mendapatkan Output yang maksimal sesuai dengan target.

JAWABAN ANDA LANGSUNG DIKETIK DIKOLOM KOMENTAR.
MASING-MASING MAHASISWA WAJIB MEMBERI JAWABAN.




Selasa, 19 Maret 2013

Contoh Kegiatan Kemitraan

Kecamatan X yang berada di Kabupaten Y memiliki wilayah kerja 10 Desa, dan 1 (satu) buah Puskesmas serta 3 Puskesmas Pembantu.
Organisasi lainnya  selain Puskesmas yang ada di tingkat Kecamatan adalah :
ORGANISASI PEMERINTAH

  • Camat
  • Kantor UPT Dinas Pendidikan
  • Kantor Urusan Agama Kecamatan
  • Kantor Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB)
SWASTA YANG ADA

  • Toko Emas Kemilau
  • Toko Beras Sejahtera
Anda sebagai Kepala Puskesmas berniat untuk membangun kemitraan POSYANDU dengan ke-enam organsasi diatas, maka langkah pertama melakukan penjajakan dengan melihat Tugas fungsi (structure) masing-masing, dan kapasitas yang ada pada organisasi tersebut.
  1. Camat, Tupoksi sebagai Penanggung Jawab pembangunan Kecamatan, Kapasitasnya bisa mengendalikan semua organisasi yang ada di Kecamatan.
  2. UPT Dinas Pendidikan, Tupoksi sebagai penyelenggara pendidikan baik disekolah maupun luar sekolah, kapasitasnya mampu menggerakkan tenaga guru yang ada di desa-desa.
  3. PLKB, Tupoksinya sebagai penggerak Keluarga Berencana, kapasitasnya memiliki jaringan di sampai di Desa
  4. Toko Emas Kemilau, Tupoksinya Jualan Emas Perhiasan, kapasitasnya bisa bantu pendanaan, cicilan emas bagi bayi wanita dsb.
  5. Toko Beras Sejahtera Tupoksinya jualan beras. kapasitasnya bisa membantu pendanaan, cicilan barang dagangan ke pengguna posyandu.
Setelah kita melakukan penjajakan, maka langkah berikutnya adalah Penyamaan persepsi tentang pelayanan Posyandu.
Untuk penyamaan persepsi ini kita harus bisa menawarkan keuntungan pada masing-masing organisasi sesuai dengan tupoksinya, misal :
UPT Dinas Pendidikan kita tawarkan keuntungan dengan melaksanakan kemitraan, maka para guru-guru bisa mendapatkan kredit poin pengabdian yang dibutuhkan masing-masing untuk kariernya.
Untuk Toko Emas misal kita tawarkan keuntungan dengan melaksanakan kemitraan, maka dagangannya akan lebih laku untuk tindik bayi dan ibu-ibu balita akan tertarik untuk beli dagangan emasnya.

Demikian contoh kegiatan kemitraan dan setelah anda baca semua maka selanjutnya adalah  diskusikan BAGAIMANA LANGKAH-LANGKAH SELANJUTNYA disini  melalui kolom komentar dibawah ini

ELEARNING KEMITRAAN -1

Pada elearning kali ini kita melanjutkan topik dari perkuliahan yang lalu, yaitu 3 (tiga) Prinsip kemitraan, 7 (tujuh) Landasan dan 6 (enam) Langkah.

Kuliah yang lalu kita sudah membahas 3 prinsip dan 7 landasan, dan kali ini akan dibahas 6 Langkah.

Langkah 1 adalah PENJAJAKAN.
Langkah ini untuk menjajaki para calon mitra yang akan diajak kerjasama untuk suatu Tujuan Kemitraan Kesehatan.
Beberapa hal yang harus dilakukan adalah :
1.      Mencari tahu organisasi apa saja yang akan kita ajak.
2.      Mengetahui apa yang menjadi Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dari masing- masing organisasi tersebut, misal untuk kemitraan Posyandu :
a.      Camat mempunyai Tupoksi sebagai koordinator dan penanggung jawab pembangunan di Kecamatan (cocok kita ajak bermitra),
b.      UPT Dinas Pendidikan tupoksinya sebagai penyelenggara pendidikan baik di sekolah maupun luar sekolah (cocok kita ajak bermitra),
c.       Dan lain sebagainya.
3.      Setelah tahu tupoksinya dari masing-masing calon mitra maka kita kaji manfaat apa yang akan kita tawarkan  BAGI CALON MITRA, agar yang bersangkutan mau diajak bermitra.
Langkah ke-1 ini adalah untuk memenuhi Landasan 1 (Stucture) dan 2 (Capacity).

Langkah 2 adalah PENYAMAAN PERSEPSI.
Disini kita mengundang para calon mitra untuk menawarkan kemitraan, dengan menjelaskan secara rinci tentang :
1.      Tujuan yang akan dicapai
2.      Manfaat kemitraan (keuntungan bagi masyarakat dan masing- masing mitra)
3.      Resiko yang mungkin akan dihadapi bersama.
Pada langkah ini dituntut kemampuan kita untuk berkomunikasi, lobi, dan menarik perhatian calon mitra.

Langkah 3 adalah PENGATURAN PERAN.
Pengaturan peran hanya di konsep kesehatan saja, secara tertulis (formal) adalah tertulis Peran/Tugas masing- masing anggota mitra.
Ada 7 Peran untuk anggota mitra, yaitu :
1.      Inisiator : memprakarsai kemitraan dalam rangka sosialisasi dan operasionalisasi Indonesia Sehat
2.      Motor/dinamisator : sebagai penggerak kemitraan, melalui pertemuan, kegiatan bersama dsb
3.      Fasilitator : memfasilitasi, memberi kemudahan sehingga kegiatan kemitraan dapat berjalan lancar
4.      Anggota aktif :  berperan sebagai anggota kemitraan aktif
5.      Peserta kreatif : Sebagai peserta kegiatan kemitraan yang kreatif
6.      Pemasok sumber daya : memberi masukan tehnis (Program kesehatan)
7.      Dukungan sumber daya :  memberi dukungan sumber daya sesuai keadaan, masalah, dan potensi yang ada

Ketujuh peran tersebut akan dijelaskan tersendiri pada kuliah berikutnya.


Langkah 4 adalah KOMUNIKASI INTENSIF
Hal ini dilakukan untuk menjaga kesepakatan yang telah dicapai, dan untuk mengetahui apa ada masalah yang dihadapi oleh masing- masing anggota mitra, sehingga bisa pecahkan bersama.

Langkah 5 adalah MELAKSANAKAN KEGIATAN.

Setelah Kesepakatan Kemitraan sudah disetujui oleh anggota Mitra, maka kita menyusun rencana kerja kemitraan dan pelaksanaan kegiatan bersama dengan  anggota Mitra. Prinsip dari pelaksanaan kemitraan adalah seluruh anggota Mitra yang telah diberi peran harus ikut serta dalam pelaksanaan.

Langkah 6 adalah PEMANTAUAN DAN PENILAIAN.

Pemantauan dan penilaian sudah harus masuk dalam rencana kerja kemitraan, sehingga dalam pelaksanaannya sudah ada kesepakatan tentang : Indikator penilaian

Setelah anda mempelajari 6 langkah tersebut diatas, maka selanjutnya kita mencoba menaplikasikan dalam contoh kegiatan berikutnya, 
silahkan klik disini untuk melihat contoh kegiatan kemitraan